Mawar Merah Café Bandar: 

SUNGAI SEINE DAN KISAH-KISAH LAINNYA 

11.


"ZIDANE PRESIDEN!"


Setelah kemenangan  kesebelasan sepakbola Perancis melawan tim Spanyol dengan 
angka 3-1 di pertandingan piala dunia di Jerman kemarin [27 Juni 2006], nama 
Zenedine Zidan yang  biasa dipanggil Zuzu, kembali jadi sanjungan seluruh 
rakyat. Dengan kemenangan meyakinkan ini,  patriotisme kerakyatan  Perancis 
kembali muncul. Seperti biasa, ketika menyambut kejadian-kejadian yang 
dirasakan penting menyangkut kepentingan mereka, secara spontan, penduduk dari 
berbagai kalangan tanpa mengacuhkan perbedaan pandangan, warna kulit dan 
lain-lain, berkumpul secara spontan di jalan terbesar Paris, Avenues des  
Champs Elysées.  Avenue yang trotoarnya melebihi besar jalan itu sendiri. Di 
sinilah juga terdapat monumen l'Arc de Triomphe, berlambangkan "api tak kunjung 
padam" semangat kepahlawanan dan patriotisme. Tak jauh dari avenue ini, Seine 
mengalir di bawah naungan Menara Eiffel [La Tour Eiffel], sekarang merupakan 
salah satu simbol Paris -- walau pun waktu dibangun disertai polemik sengit 
"setuju tidak setuju" di kalangan budayawan. Eiffel, nama dari insinyur yang 
membangun menara ini,   juga dijuluki dengan rasa sayang, sebagai "la vieille 
dame de Paris" [perempuan tua kota Paris]. Perempuan tua yang senantiasa tak 
pudar kecantikan dan keanggunannya. 

Lihat, Sayang. Perempuan lagi-lagi dijadikan lambang dan lambang kemanusiaan, 
keluhuran serta keindahan dan perlawanan! Perempuan tua dengan kecantikan luar 
dalam  dan keanggunan abadi ini saban malam mengirimkan cahaya ke seluruh kota 
dari puncaknya menabur makna tersirat melalui cahaya tersebut. Tak obah dengan 
keindahan mawar merah atau semerbak kembang kemuning atau tulip. Tulip asal 
Turki yang juga lambang  dari "métissage".

Ruang luas di bawah menara ini, sering dijadikan tempat pertunjukan terbuka 
gratis oleh  artis-artis dunia seperti Pavarroti,  dan Perancis terkemuka 
seperti Arnaud,  untuk seluruh penduduk . Lapangan luas La Tour  Eiffel, Place 
de Bastille, Place de Nation atau Place de la Republique adalah tempat-tempat 
utama di mana rakyat Paris mengungkapkan perasaan dan pendapat mereka. Tapi 
yang paling sering digunakan untuk pengungkapan rasa dan pikiran spontan ini 
adalah Place de Bastille [simbol Revolusi Perancis Juli 1789] dan Champs 
Elysées yang terletak tak jauh dari istana Presiden Champs Elysées. Simbol dan 
makna lambang, sangat dipahami dan diefektifkan oleh penduduk Paris. Karena itu 
gerakan mahasiswa  baru-baru ini, saat memperjuangkan sesuatu seperti yang 
terjadi dari Maret hingga April tahun ini, selalu mencoba menduduki Universitas 
Sorbonne yang bersejarah. Gerakan politik dan lambang serta makna lambang 
senantiasa menyatu. Sastrawan Alexandre Dumas yang oleh Presiden Jacques Chirac 
dipindahkan makamnya ke Pantheon, di mana disemayamkan putera-puteri terbaik 
Perancis,  juga merupakan lambang. Lambang jiwa Perancis yang majemuk. Yang 
berbudaya "métissage" [campuran]". Seperti diketahui Alexandre Dumas adalah 
sasatrawan Perancis berdarah hitam. Dalam pidato sambutannya Chirac mengatakan 
hal ini dengan jelas bahwa kebudayaan Perancis dan bangsa serta  Republik 
Perancis adalah budaya, bangsa dan Republik "métissage".

Sekarang Zenedine Zidane, yang asal Aljazair, juga merupakan lambang bagi 
patriotisme kerakyatan Perancis, bagi Perancis yang republiken. Hal ini 
terungkap   dalam kata-kata:"Zidane Presiden!" yang berarti manusia seperti 
Zidane yang bukan rasialis, patut menjadi Presiden Perancis. Zidane dipandang 
sebagai lambang dari "métissage" yang merupakan hakekat jiwa dan budaya 
Perancis.

Yang terlintas di kepalaku ketika berada di tengah gemuruh kegirangan 
patriotisme ini  adalah "apakah patriotisme tidak mengandung bahaya kecupetan 
hingga jadi anti kemanusiaan?" Apakah Indonesia itu bukan suatu ujud 
"métissage" juga? Tapi jika demikian, mengapa ada keangkuhan dan hasrat 
berdominasi dari mayoritas baik agama atau  pun etnik sehingga tidak segan 
memunggungi kemajemukan, Indonesia dan Republik? Agaknya pihak-pihak  jenis 
begini lupa  bahwa mereka sedang menyiapkan tubuh untuk digilas sejarah dan 
hakekat kemanusiawian. Ketika berada di posisi mayoritas , secara psikhologis 
mereka gampang lupa pada nilai keadilan dan manusiawi yang tak mungkin 
terbunuh. Sampai-sampai mau jadi polisi partikelir yang bersifat preman. Sikap 
bunuhdiri  dan mengajak bangsa bunuh diri secara tidak sadar atas nama langit 
dan para dewa. Padahal di Katingan aku jelas-jelas melihat para dewa pun 
bersujud pada dewa baru bernama uang! Juga di Kaliurang dan di motel-motel 
kota-kota besar Jawa.

"Zidane Presiden!" adalah ungkapan perasaan terdalam manusiawi rakyat Perancis 
yang hampir hilang kepercayaan kepada para politisi. Untuk mengejek para 
politisi maka pada tahun 80an, Colluche alm., pelawak dan  aktor  Perancis, 
asal Perancis, pendiri restoran de Coeur, pernah mencalonkan diri jadi Presiden 
Perancis. Ia mendapatkan angka cukup penting. Tapi dengan pencalonan diri 
sebagai presiden ini,Colluche hanya bercanda dan  ingin membelejedi hampanya  
retorika dan munafiknya para politisi. Ia kemudian mengundurkan pencalonan 
dirinya pada ronde kedua.  Tindakan Colluche ini kemudian ditiru oleh 
penyanyi-aktor Perancis, Yves Montand alm. yang juga mencalonkan diri jadi 
presiden Perancis sampai pada babak pertama saja. Canda kritiknya ia hentikan 
menjelang babak kedua. 

Mungkinkah sikap begini terjadi jika seniman buta dan mentabukan politik, 
sekedar berindah-indah, tak acuh pada masyarakat dan lingkungannya, pada 
negeri, akan nilai, dan  asyik dengan diri sendiri atas nama konsep "kenorakan" 
atau "melayang-layang". Ini tergantung pada pemahaman tentang apa bagaimana 
menjadi sastrawan dan seniman.   Di samping itu, soal ini pun merupakan pilihan 
masing-masing yang menjadi hak masing-masing yang patut dihormati. Menjadi apa 
dan bagaimana, adalah hak masing-masing. Bukankah? Masing-masing sedang dan 
terus menetapkan nilai diri sendiri.  

Sungai Seine dan seniman-senimannya memberiku pelajaran tersendiri dalam soal 
ini. Juga ketika penduduk Paris dan Perancis menyambut kemenangan kesebelasan 
mereka menghadapi Spanyol dengan angka meyakinkan 3-1, lalu menyerukan di 
Champs Elysées: "Zidane Presiden!" , ulangan dari slogan kerusuhan "banlieu" 
[pinggiran kota] Nopember tahun lalu. Perancis ingin jadi negeri dan bangsa 
manusiawi sesuai dengan tradisi mereka sejak berabad-abad. 

Seine mencatat dan mengenalnya. Indonesia sebenarnya mengenal dan tidak asing 
dari hasrat serta mimpi begini. Barangkali sejarah begini belum terbaca cermat 
saja hingga kita asing pada diri sendiri, asing dari Indonesia serta republik, 
dari makna dan sejarahnya. Yang paling parah jika kita asing dari kemanusiaan. 
Dari nilai manusiawi seperti yang dirumuskan manusia Dayak dulu: "rengan 
tingang nyanak jata" [anak enggang putera-puteri naga"! 

"Zidane Presiden!" adalah seruan manusiawi. Gugatan dan pemberontakan pada 
ketidakadilan hari ini. Gugatan pada lupa dan ketidakacuhan pada hakekat. 
Ungkapan dari mimpi kekinian dalam bahasa spontan sederhana penduduk.  
Menggaris bawahi makna "métissage" alias kemajemukan.  ***


Paris, Juni 2006.
----------------------
JJ. Kusni 

[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Great things are happening at Yahoo! Groups.  See the new email design.
http://us.click.yahoo.com/TISQkA/hOaOAA/yQLSAA/aYWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Galang Dana Untuk Korban Gempa Yogya melalui Wanita-Muslimah dan Planet Muslim. 
Silakan kirim ke rekening Bank Central Asia KCP DEPOK No. 421-236-5541 atas 
nama RETNO WULANDARI. 

Mari berlomba-lomba dalam kebajikan, seberapapun yang kita bisa.

=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke