Surat Kembang Kemuning: MAY SWAN: PENULIS DUA NEGERI INDONESIA DAN SINGAPURA May Swan: Kucerpen "Matahari Di Tengah Malam" Penerbit: Doea Lentera, Jakarta, Mei 2006. Tebal: i-xiv + 207 hlm. 1. Pada Mei 2006 lalu, Penerbit Doea Lentera telah menerbitkan sebuah kumpulan cerita pendek [kucerpen] berjudul "Matahari Di Tengah Malam". Kucerpen, istilah yang pertama-tama digunakan oleh Pramoedya A. Toer, ini terdiri dari 10 cerpen, menggunakan setting peristiwa di berbagai negeri: Indonesia, Malaysia, Myanmar, Eropa Barat dan Tiongkok. Berlatarbelakangkan sejarah seperti perang perlawananan Anti Jepang dan penjajahan Inggris di Malaya, di bawah pimpinan Chin Peng, Revolusi Agustus 1945 di Indonesia, Revolusi Besar Kebudayaan Proletar di Republik Rakyat Tiongkok pada tahun 1966an, keadaan sosial-ekonomi Singapura dan Amerika Serikat. Membaca kucerpen ini, kita dibawa melihat masa silam, membaca sejarah, guna memahami hari ini, melalui lika-liku para tokohnya karena agaknya May Swan, penulis buku ini, mempunyai kesadaran sejarah seperti yang dianut oleh kelompok sejarawan Annales, Paris bahwa masa silam, hari ini dan esok tidak bisa dipulau-pulaukan. Tapi mempunyai saling hubungan. Cerpen-cerpen dengan latarbelakang demikian, mungkin ditulis oleh May Swan karena sebagian besar dari kejadian-kejadian yang diangkatnya, ia hidupi langsung. Misalnya Revolusi Agustus 1945 Indonesia, dialaminya benar ketika ia masih kanak. Keluarganya langsung terlibat dalam penyediaan senjata untuk para gerilayawan Indonesia dalam menghalau penjajahan Belanda. Kenyataan yang membuktikan bahwa Republik Indonesia, tidak lain dari usaha semua etnik, termasuk etnik Tionghoa.Sehinga betapa tidak adilnya warga penyebutan etnik ini disebut WNA, padahal sesama warganegara Republik Indonesia [RI]. Sama-sama mengucurkan darah dan menggadaikan nyawa demi tegaknya RI. Penyebutan demikian, kukira tidak lain dari pengingkaran terhadap nilai-nilai republiken dan berkeindonesiaan secara telanjang. Selain kejadian-kejadian besar dan penting itu dihidupi langsung oleh May Swan, cerpen-cerpen ini mungkin ia tulis karena sebelum menulis, ia menyiapkan diri dengan melakukan studi yang sungguh-sungguh terhadap masalah-masalah yang ingin ia tulis. Tentu saja ia sadar bahwa ia tidak sedang menulis karya ilmiah tapi sedang menulis karya sastra. Karena itu, peristiwa, hanyalah sebagai latarbelakang kisah, sedangkan yang dilukiskannya secara utama adalah anak manusia secara utuh yang berada di tengah-tengah peritiswa-peristiwa besar tersebut. Cinta dan duka mereka, psikhologi mereka. Pertarungan dan tragedi mereka. Dengan latarbelakang demikian, dari pena May Swan, maka akan sangat wajar jika karya-karyanya ditandai oleh suatu komitmen kemanusiaan demi manusia menjadi manusiawi. Tokoh-tokohnya pun ia lukiskan secara utuh sebagaimana laiknya seorang anak manusia. Tanpa tabu. Komitmen manusiawi demikian tidak mentabukan May Swan untuk melukiskan hubungan intim sebagai hal alami dalam kehidupan manusia, sekali pun ia tidak mengeksploatasinya tapi menempatkannya dalam tempat yang layak. Ini juga dilakukan oleh Pramoedya A. Toer dalam "Bumi Manusia". Komitmen dan untuk apa May Swan menulis, dalam keterangan tentang penulis diterakan dengan jelas: "Buku "Matahari Di Tengah Malam" ini ditujukan untuk meningkatkan kesadaran terhadap kekerasan dan pelecehan dalam masyarakat lokal mau pun dalam keluarga". Dari keterangan ini, saya melihat pembuktian ulang bahwa keadaan sosial dan pengalaman sejarah mempunyai peranan penting dalam pembentukan kesadaran seseorang, termasuk penulis. Di tengah Singapura yang memandang uang sebagai "raja", yang pernah disebut oleh May Swan "kering sastra", dengan latar belakang sejarah dan sosialnya sendiri, May Swan tidak kehilangan diri dan menolak memerosotkan kemanusiaannya untuk berlutut di kaki "sang raja" bernama uang. Ia menempatkan uang sebagai ciptaan manusia untuk tidak memperbudak manusia sehingga manusia mau melakukan apa saja demi uang. Dari segi ini aku melihat May Swan sebagai penulis berprinsip. Ia tahu benar untuk apa ia menulis dan tanpa henti bergulat mematangkan diri sebagai penulis. "Sastra akhirnya kurasakan sebagai sahabat terdekatku", ujarnya ketika menuturkan tentang arti sastra bagi dirinya dan kehidupan serta keniscayaannya mematangkan taraf tekhnik penulisannya. "Sastra adalah sastra. Tapi sastra tak hampa ide", tandasnya. Komitmen kemanusiaan ini juga, ia tunjukkan dengan kegiatannya sebagai presiden International Pilot Club, sebuah organisasi sosial internasional yang melakukan penelitian dan bantuk untuk meringankan penderita penyakit ketuaan, seperti Alzeimer dan lainnya. Sebagai orang penting dari organisasi sosial ini, sampai sekarang, pada pagi-pagi buta ia sudah meninggalkan rumah, mengantar roti dan makanan kepada orang-orang tua. Sebagai penulis, May Swan yang menulis dalam dua bahasa, yaitu bahasa Inggris dan bahasa Indonesia, juga sangat mempunyai kesadaran berbahasa. "Bahasa adalah alat pengungkap rasa dan pikir, karena itu kita tidak bisa meremehkan bahasa", ujarnya. Ia memandang sangatlah tidak bertanggungjawab jika seorang penulis merusak bahasa ibunya. Dan May Swan yang lahir serta dibesarkan di Jakarta hingga mengenyam pendidikan menengah merasa bahasa Indonesia adalah bahasa ibunya. Sementara pengetahuan sastranya ia perdalam melalui pendidikan sastra Inggris. Perjalananannya menjelajahi benua demi benua, menambah pengetahuan dan mematangkan dirinya. Paris, Agustus 2006. -------------------------- JJ. Kusni
--------------------------------- Meet your soulmate! Yahoo! Asia presents Meetic - where millions of singles gather [Non-text portions of this message have been removed] ======================= Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/