Sebagai tambahan,

Negara Kesatuan Republik Indonesia itu beriklim tropis dengan kelembaban yang tinggi. Oleh karena itu, secara budaya nenek-moyang kita tidak menggunakan kain tebal (kecuali yang hidup di gunung karena untuk melindungi diri dari kedinginan), tapi kain yang agak tipis dan bisa menyerap keringat dengan baik. Biasanya bahannya dari kapas (kain katun).

Jilbab yang rapat dan tebal tentu saja lebih mudah menimbun keringat. Sehingga dalam keadaan demikian, kulit menjadi rawan terhadap serangan penyakit kulit, dan mudah sekali menghasilkan bau badan.

Oleh karena itu, para penganjur agama Islam awal dengan secara jenius telah membuat baju kebaya dan kain panjang (sewek) yang lebih sesuai dengan perempuan Nusantara, dan tentunya tidak melanggar kaidah Islam.

Salam,
chodjim


-----Original Message-----
From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of Aisha
Sent: Sunday, May 14, 2006 9:00 AM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: [wanita-muslimah] Perempuan Arab itu judes?


Mba Qanita,
Kata sepupu yang pulang dari Mesir, kondisi disana itu seperti Indonesia
tahun 80-an, tidak semuanya berjilbab, dan katanya sih kelakuan anak mudanya
juga ada yang heboh, misalnya ada juga yang pacaran di pinggir sungai Nil
(?), ada mobil goyang-goyang di parkiran American University (?) disana dan
didalamnya ada sepasang mahasiswa yang pacaran.  Ini sekedar cerita, saya
tidak tahu persis karena belum ke Mesir, tapi teman-teman disini yang pernah
atau masih di Mesir mungkin cerita lebih banyak.

Betul di bis itu yang tidak bergamis hitam itu ada juga yang BB, tapi yang
saya maksud dengan kondisi negara tropis, hitam itu kan menyerap sinar lebih
banyak apalagi jika tebal dan jarang dicuci, itu namanya jauh lebih repot
baunya ya dibanding yang berbaju biasa. Apalagi kalau benar seperti cerita
mas He-Man, untuk ce salafy ada aturan gak boleh sabun, parfum, dll - ini
kan yang bikin baunya gak ketulungan?

Iya mba Qanita, saya kan sudah ngomentari - mungkin di Arab sono biasa
panggilan ibunya siapa, bapaknya siapa, tapi yang saya ceritakan itu di
milis WM dan bukan di milis lain atau di kehidupan nyata, umumnya orang
pakai namanya sendiri bukan ayah ibunya si anak begitchu ...:)

Iya di postingan lainnya dulu - kalau tidak salah menanggapi pak Wida
tentang mukena, saya sudah cerita mukena itu tidak dikenal di Arab sono,
muslimah Indonesia (dan mungkin Brunei, Malaysia, Singapore) yang pakai
mukena - malah ada yang berpendapat mukena itu harus putih sehingga jika
saya sholat Ied di lapangan pakai mukena tidak putih, yang lain bisik-bisik,
entah karena muslimah di Indonesia tidak siap dengan sesuatu yang berbeda
ya?

Saya justru sekarang tertarik dengan cerita mba Qanita tentang sifat judes
perempuan Arab dan memandang rendah TKW, saya jadi mikir sifat judes itu kan
jelek ya dalam agama, lha kok wanita Arab yang bahasanya itu bahasa Al Quran
kok beragamanya begitu? Juga memandang rendah pembantu/ TKW, Islam
mengajarkan semua manusia itu sama, yang membedakan ketakwaannya kan?
logikanya kalau dengan bahasanya, mereka lebih mudah
memahami dan menerapkan ajaran agama ya? Kadang-kadang memang saya heran
ketika misalnya dalam satu tarawih di satu masjid, penceramahnya memuji-muji
kehidupan di Arab setinggi langit, kesannya disana semua beragama dengan
benar dan paling benar dan harus dicontoh umat Islam di negara lainnya.
Bagaimana mba Qanita, apa perempuan di satu bagian dari Arab Saudi yang
dikenal mba itu punya kepribadian seperti kepribadian muslimah yang ada di
Islam?

salam
Aisha
----------
From: "Adzraa" <[EMAIL PROTECTED]>
As-salaamu alaikum ...
Saya juga pernah sekelas ama sisters yang pakai abaya hitam & cadar waktu
kuliah, mbak. Saya waktu itu sih ngga dekat-dekat ama mereka karena mereka
kelihatan "aneh" ditengah mahasiswa & mahasiswi. Saya dari waktu itu sampai
sekarang pun punya pikiran "Kalau di kandang kuda ya meringkik, kalau
dikandang kambing ya mengembik." Dimana saya berada saya akan coba mengikuti
adat setempat. Di mesir, para muslimah memakai abaya longgar warna-warni
tapi ngga sampai menyentuh tanah dan mereka mengenakan celana panjang,
karena seperti muslimah di Indonesia, mereka harus ngejar-ngejar bis kota
kalau mau bepergian. Maka cara berpakaian pun disesuaikan dimana kita berada
tapi harus dalam kaidah ber-hijab :-)

Jangankan yang pakai gamis hitam, mba ... yang pakai baju biasapun kalau di
bis banyak pula yang BB ... saya juga heran, kebersihan adalah sebagian dari
iman, jadi kalau baju udah dipakai sekali saya suka jijay sendiri dan saya
masukin ke keranjang baju kotor. Saya ngga mau orang lain terganggu dengan
kehadiran saya. Saya pikir begitulah seharusnya, rasulullaah bersabda :
"Jangan menyakiti dan jangan disakiti," menurut saya ini jangan menyakiti
indra penciuman orang-orang disekitar saya dan saya harap sih orang-orang
disekitar saya sadar supaya jangan menyakiti indra penciuman saya :-)
Mungkin harus ada yang kasih tau mereka para sisters yang bercadar di
Indonesia, bahwa mereka sebaiknya menjaga kebersihan tubuh, mandi & keramas
2 kali sehari pakai sabun & shampo, baju tiap hari ganti, pakai deodoran
(yang ngga pakai wangi kan ada deodorannya, ya mba ?), supaya tidak
mengganggu orang disekitarnya. Mencium asap rokok dan mencium orang BB
adalah dua hal yang membuat saya pusing dan bete sepanjang hari.

Mba Aisha, saya cuma kebiasaan sih disini semua teman manggil saya Umm
Abdullah :-) Tapi panggil Qanita juga ga pa pa. Saya sih flexible aja. Di
Indonesia kan ada juga panggilan Mama Bella, Mama Uci, Kakaknya Mega,
Adiknya Farhana, dsb.

Wah, mba, sekarang disini kelembaban dibawah 20% setiap hari dan
panaaaaaaaassss nya menyengat sekali. Kalau sakit flu dan hidung meler,
keluar aja dari rumah 5 menit, pasti hidung langsung plong :-) tapi kalau
lagi ngga pilek ya hidung sampai berdarah karena udara kering sekali. Tapi,
dalam situasi seperti ini setiap orang yang berkeringat pasti keringatnya
langsung menguap. Beda dengan di Indonesia yang kelembabannya bisa sampai
90%. Saya baru sekali ini punya masalah sinus dan mata, ya setelah pindah ke
Riyadh.

Btw Riyadh itu lebih "konservatif" daripada di Makkah, Madinah, atau Jeddah.
Tapi di Dhahran, Dammam, dan Khobar, tiga kota tersebut adalah kotanya
ekspatriat jadi lebih bebas. Dan orang-orang dari daerah Najd atau Riyadh
dan sekitarnya terkenal di Saudi sendiri sebagai orang yang "saklek", mereka
jarang senyum, agak ketus, soalnya daerah Najd terkenal sebagai daerah yang
sulit untuk ditinggali, kering, panas, ngga seperti Makkah, Madinah, Jeddah,
Dhahran, dan sekitarnya yang dekat laut sehingga daerah situ lebih
bersahabat dan orang-orangnya pun lebih bersahabat.

Soal kostum sholat, disini mah tidak dikenal mukena :-) semua pakai
abaya/gamis kalau sholat. Dan kebanyakan yang saya lihat di Riyadh sih
sisters pada pakai gamis panjang menyapu lantai plus cadar plus sarung
tangan dan kaus kaki, all black gitu.

Kalau habis badai pasir, abayanya pasti pada berdebu semua. 2 hari yang lalu
sampai kemarin malam, Riyadh diselimuti pasir halus seperti berkabut.
Jalan-jalan berdebu, kalau keluar rumah ngga pakai niqab rasanya mau batuk
dan bersin aja. Saya pakai abaya sekali langsung saya cuci, habisnya geli
rasanya seperti baju penuh pasir. :-)

Waktu saya pertama kali pindah kesini dan pertama kali jalan ke mall, saya
bener-bener merasa terintimidasi dengan semua perempuan yang pakai baju
hitam-hitam, kesannya galak dan ngga ramah. Tapi lama-lama biasa aja sih.
Malah kalau saya ke US nengok mertua, saya suka risih sendiri lihat
perempuan-perempuan disana pakai celana pendek dan tank top. Alhamdulillaah
di Indonesia semua perempuan masih ada rasa sungkan dan malu sehingga ngga
berkeliaran setengah telanjang. Saya cinta Indonesia :-) (maap jadi
melankolis, saya lagi homesick pingin pulang :-)

Iya, mba sama ... saya kalau lagi jalan-jalan dan ketemu teman juga ngga
bisa ngenalin kecuali saya liat anaknya. Saya ketemu sister dari Indonesia
di Carefour karena saya ngenalin anaknya. Kalau engga ya ngga akan saling
ngenalin, hehehe. Disini, kita sosialisasinya dengan saling mengundang dan
tentu aja lewat telepon. Saya dapat undangan ke tempat teman kurang lebih
dua kali sebulan, dan saya ngundang teman sekali sebulan. Kita bikin
barbeque, nonton DVD, ngobrol, bagi-bagi tips ngurus anak, dsb. Anak-anak
pada main diluar rumah, bapak-bapak disatu ruangan, ibu-ibu diruangan lain.
Anyway, kalau untuk kumpul-kumpul saya merasa lebih enak sama ibu-ibu aja
ngga nyampur sama bapak-bapak. Lebih santai, ngga perlu ja-im :-)

Salaam,
Umm Abdullah.
p.s. Mba Aisha, perempuan disini bisa sangat judes kalau mereka pikir kita
pembantu. Saya pernah ngga sengaja nabrak orang dengan kereta dorong anak
saya dan waktu itu saya pakai kerudung & cadar putih, eh si perempuan ini
ngomel panjang lebar kaya saya nih bikin dia patah tulang atau gegar otak,
pokoknya nadanya judes banget. Waktu dia lihat suami saya datang (suami saya
keliatan arab banget, hehe) langsung dia diem.

Send instant messages to your online friends http://asia.messenger.yahoo.com


------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~-->
You can search right from your browser? It's easy and it's free.  See how.
http://us.click.yahoo.com/_7bhrC/NGxNAA/yQLSAA/aYWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~->

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment ....
Yahoo! Groups Links









Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment ....




SPONSORED LINKS
Women Islam Muslimah
Women in islam


YAHOO! GROUPS LINKS




Kirim email ke