semoga bermanfaat ya ..

      salam
      diana

      Menjual

      Wanita itu berjalan agak ragu memasuki hotel berbintang. Sang Satpam yang 
berdiri disamping pintu hotel menangkap kecurigaan pada wanita itu. Tapi dia 
hanya memandang saja dengan awas kearah langkah wanita itu yang kemudian 
mengambil tempat duduk di lounge yang agak dipojok. Satpam itu memperhatikn 
sekian lama , ada sesuatu yang harus dicurigainya terhadap wanita itu. Karena 
dua kali waiter mendatanginya tapi , wanita itu hanya menggelengkan kepala. 
Mejanya masih kosong. Tak ada yang dipesan. Lantas untuk apa wanita itu duduk 
seorang diri. Adakah seseorang yang sedang ditunggunya. Satpam itu mulai 
berpikir bahwa wanita itu bukanlah tipe wanita nakal yang biasa mencari mangsa 
di hotel ini. Usianya nampak belum terlalu dewasa. Tapi tak bisa dibilang anak 
anak.

      Setelah sekian lama , akhirnya memaksa Satpam itu untuk mendekati meja 
wanita itu dan bertanya :
      " Maaf , nona .. Apakah anda sedang menunggu seseorang ?
      " Tidak ! " Jawab wanita itu sambil mengalihkan wajahnya ketempat lain.
      " Lantas untuk apa anda duduk disini ?
      '' Apakah tidak boleh ? Wanita itu mulai memandang kearah Satpam.
      '' Maaf, Nona. Ini tempat berkelas dan hanya diperuntukan bagi orang yang 
ingin menikmati layanan kami.''
      '' Maksud , bapak ?
      '' Anda harus memesan sesuatu untuk bisa duduk disini''
      '' Nanti saya akan pesan setelah saya ada uang. Tapi sekarang , 
izinkanlah saya duduk disini untuk sesuatu yang akan saya jual '' Kata wanita 
itu dengan suara lambat.
      '' Jual? Apakah anda menjual sesuatu disini? '' Satpam itu memperhatikan 
wanita itu. Tak nampak ada barang yang akan dijual. Mungkin wanita ini adalah 
sales yang hanya membawa brosur '' Ok, lah. Apapun yang akan anda jual , ini 
bukanlah tempat untuk berjualan. Mohon mengerti''

      '' Saya ingin menjual diri saya'', Kata wanita itu dengan tegas sambil 
menatap dalam dalam kearah Satpam itu.

      Satpam itu terkesima sambil melihat kekiri dan kekanan. '' Mari ikut 
saya'' kata Satpam itu memberikan isyarat dengan tangannya. Wanita itu 
menangkap sesuatu cooperative karena ada secuil senyum diwajah Satpam itu. 
Tanpa ragu wanita itu melangkah mengikuti Satpam itu. Dikuridor hotel itu 
terdapat korsi yang hanya untuk satu orang. Disebelahnya ada telp antar ruangan 
yang tersedia khusus bagi pengunjung yang ingin menghubungi penghuni kamar di 
hotel ini. Ditempat inilah deal berlangsung…

      " Apakah anda serius ? "
      " Saya serius " Jawab wanita itu tegas.
      " Berapa tariff yang anda minta ? "
      " Setinggi tingginya .."
      " Mengapa ? Satpam itu terkejut sambil menatap wanita itu.
      " Saya masih perawan"
      " Perawan? " Sekarang Satpam itu benar benar terperanjat. Tapi wajahnya 
berseri. Peluang emas untuk mendapatkan riski berlebih hari ini. Pikirnya. " 
Bagaimana saya tahu anda masih perawan ?"
      " Gampang sekali. Semua pria dewasa tahu membedakan mana perawan dan mana 
bukan. Ya kan…"
      " Kalau tidak terbukti?
      " Tidak usah bayar …"
      " Baiklah…" Satpam itu menghela napas. Kemudian melirik kekiri dan 
kekanan "Saya akan membantu mendapatkan pria yang ingin membeli perawan anda. "
      " Cobalah. "
      " Berapa tariff yang diminta ?
      " Setinggi tingginya. "
      " Berapa ?
      " Setinggi tingginya. Saya tidak tahu berapa ?
      " Baiklah. Saya akan tawarkan kepada tamu hotel ini. Tunggu sebentar ya. 
" Satpam itu berlalu dari hadapan wanita itu. Tak berapa lama kemudian, Satpam 
itu datang lagi dengan wajah cerah.

      " Saya sudah dapatkan seorang penawar. Dia minta Rp. 5 juta. Bagaimana?
      " Tidak adakah yang lebih tinggi?
      " Ini termasuk yang tertinggi", Satpam itu mencoba meyakinkan.
      " Saya ingin yang lebih tinggi…"
      " Baiklah. Tunggu disini.." Satpam itu berlalu.

      Tak berapa lama Satpam itu datang lagi dengan wajah lebih berseri. " Saya 
dapatkan harga yang lebih tinggi. Rp. 6 juta rupiah. Bagaimana?

      " Tidak adakah yang lebih tinggi ?
      " Nona, ini harga sangat pantas untuk anda. Cobalah bayangkan, bila anda 
diperkosa oleh pria, anda tidak akan mendapatkan apa apa. Atau andai perawan 
anda diambil oleh pacar anda, andapun tidak akan mendapatkan apa apa, kecuali 
janji. Dengan uang Rp. 6 juta anda akan menikmati layanan hotel berbintang 
untuk semalam dan keesokan paginya anda bisa melupakan semuanya dengan membawa 
uang banyak. Dan lagi , anda juga telah berbuat baik terhadap saya. Karena saya 
akan mendapatkan komisi dari transaksi ini dari tamu hotel. Adilkan. Kita sama 
sama butuh.. ''

      '' Saya ingin tawaran tertinggi.. '' jawab wanita itu tanpa peduli dengan 
celoteh Satpam itu.

      Satpam itu terdiam. Namun tidak kehilangan semangat. " Baiklah, saya akan 
carikan tamu lainnya.Tapi sebaiknya anda ikut saya. Tolong kancing baju anda 
disingkapkan sedikit. Agar ada sesuatu yang memancing mata orang untuk membeli. 
" Kata Satpam itu dengan agak kesal. Wanita itu tak peduli dengan saran Satpam 
itu tapi tetap mengikuti langkah satpam itu memasuki lift.

      Pintu kamar hotel itu terbuka. Dari dalam nampak pria bermata sipit agak 
berumur tersenum menatap mereka berdua.

      " Ini yang saya maksud, tuan. Apakah tuan berminat ? Kata satpan itu 
dengan sopan.

      Pria bermata sipit itu menatap dengan seksama kesekujur tubuh wanita itu.

      " Berapa ?" Tanya pria itu kepada Wanita itu.
      " Setinggi tingginya" Jawab wanita itu dengan tegas.
      " Berapa harga tertinggi yang sudah ditawar orang " Kata pria itu kepada 
sang satpam.
      " Rp. 6 juta , tuan "
      " Kalau begitu saya berani dengan harga Rp. 7 juta untuk semalam. "

      Wanita itu terdiam. Satpam itu memandang kearah wanita itu dan berharap 
ada jawaban bagus dari wanita itu. " Bagaimana ? " tanya pria itu.

      "Saya ingin lebih tinggi lagi…" Kata wanita itu.

      Satpam itu tersenyum kecut. " Bawa pergi wanita ini. " Kata pria itu 
kepada satpam sambil menutup pintu kamar dengan keras.

      " Nona, anda telah membuat saya kesal. Apakah anda benar benar ingin 
menjual ?"
      " Tentu !"
      " Kalau begitu mengapa anda menolak harga tertinggi itu."
      " Saya minta yang lebih tinggi lagi.."

      Satpam itu menghela napas panjang. Seakan menahan emosi. Diapun tak ingin 
kesempatan ini hilang. Dicobanya untuk tetap membuat wanita itu nyaman 
bersamanya.
      '' Kalau begitu , kamu tunggu ditempat tadi saja, ya. Saya akan mencoba 
mencari penawar yang lainnya.

      Diloby Hotel , satpam itu berusaha memandang satu persatu pria yang ada. 
Berusaha mencari langganan yang biasa memesan wanita melaluinya. Sudah sekian 
lama , tak ada yang nampak dikenalnya. Namun , tak begitu jauh dari hadapannya 
ada seorang pria yang sedang berbicara lewat telepon genggamnya ''Bukankah 
kemarin saya sudah kasih kamu uang Rp. 25 juta. Apakah itu tidak cukup ? 
Terdengar suara pria itu berbicara. Wajah pria itu nampak masam seketika 
''Datanglah kemari. Saya tunggu. Saya kangen kamu. Kan sudah seminggu lebih 
kita engga ketemu, ya sayang '' Kini satpam itu tahu, bahwa pria itu sedang 
berbicara dengan wanita. Kemudian, dilihatnya , pria itu menutup telpnya. Ada 
kekesalan diwajah pria itu.
      Dengan tenang , Satpam itu berkata kepada Pria itu : '' Pak , apakah anda 
butuh wanita ...''
      Pria itu menatap sekilas kearah Satpam dan kemudian memalingkan wajahnya.

      " Ada wanita yang duduk disana " Satpam itu menujuk kearah wanita tadi. 
Satpam itu tak kehilangan akal untuk memanfaatkan peluang ini. " Dia masih 
perawan.."

      Pria itu mendekati Satpam itu.Wajah mereka hanya berjarak setengah meter. 
" Benarkah itu ? "
      " Benar, pak."
      " Kalau begitu kenalkan saya dengan wanita itu."
      " Dengan senang hati. Tapi , pak..Wanita itu minta harga setinggi 
tingginya."
      " Saya tidak peduli.." Pria itu menjawab dengan tegas.

      Pria itu menyalami hangat wanita itu.
      " Bapak ini siap membayar berapapun yang kamu minta. Nah, sekarang 
seriuslah.." Kata Satpam itu dengan nada kesal.

      " Mari kita bicara dikamar saja." Kata pria itu sambil menyisipkan uang 
kepada satpam itu.

      Wanita itu mengikuti pria itu menuju kamarnya.

      Didalam kamar...
      '' Beritahu berapa harga yang kamu minta ?
      '' Seharga untuk kesembuhan ibu saya dari penyakit ''
      '' Maksud kamu ?
      " Saya ingin menjual satu satunya harta dan kehormatan saya untuk 
kesembuhan ibu saya. Itulah cara saya berterimakasih …. ''
      " Hanya itu.."
      " Ya..!"

      Pria itu memperhatikan wajah wanita itu. Nampak terlalu muda untuk 
menjual kehormatannya. Wanita ini tidak menjual cintanya. Tidak pula menjual 
penderitaannya. Tidak ! Dia hanya ingin tampil sebagai petarung gagah berani 
ditengah kehidupan social yang tak lagi gratis. Pria ini sadar, bahwa 
dihadapannya ada sesuatu kehormatan yang tak ternilai. Melebihi dari kehormatan 
sebuah perawan bagi wanita. Yaitu keteguhan untuk sebuah pengorbanan tanpa ada 
rasa sesal. Wanta ini tidak melawan gelombang laut melainkan ikut kemana 
gelombang membawa dia pergi. Ada kepasrahan diatas keyakinan tak tertandingi. 
Bahwa kehormatan akan selalu bernilai dan dibeli oleh orang terhormat pula 
dengan cara-cara terhormat.

      " Siapa nama kamu ?"
      " Itu tidak penting. Sebutkanlah harga yang bisa bapak bayar…" Kata 
wanita itu
      " Saya tak bisa menyebutkan harganya. Karena kamu bukanlah sesuatu yang 
pantas ditawar. ''
      ''Kalau begitu , tidak ada kesepakatan' '

      '' Ada ! Kata pria itu seketika.

      '' Sebutkan !''

      '' Saya membayar keberanianmu. Itulah yang dapat saya beli dari kamu. 
Terimalah uang ini. Jumlahnya lebih dari cukup untuk membawa ibumu kerumah 
sakit. Dan sekarang pulanglah... '' Kata pria itu sambil menyerahkan uang dari 
dalam tas kerjanya.
      '' Saya tidak mengerti..''
      '' Selama ini saya selalu memanjakan istri simpanan saya. Dia menikmati 
semua pemberian saya tapi dia tak pernah berterima kasih. Selalu memeras. 
Sekali saya memberi maka selamanya dia selalu meminta. Tapi hari ini , saya 
bisa membeli rasa terimakasih dari seorang wanita yang gagah berani untuk 
berkorban bagi orang tuanya. Ini suatu kehormatan yang tak ada nilainya bila 
saya bisa membayar…"

      '' Dan, apakah bapak ikhlas ...?''
      '' Apakah uang itu kurang ?
      '' Lebih dari cukup , pak..
      '' Sebelum kamu pergi, boleh saya bertanya satu hal ?''
      '' Silahkan ..''
      ''Mengapa kamu begitu beraninya…''
      '' Siapa bilang saya berani. Saya takut pak..Tapi lebih dari seminggu 
saya berupaya mendapatkan cara untuk membawa ibu saya kerumah sakit dan 
semuanya gagal. Ketika saya mengambil keputusan untuk menjual kehormatan saya 
maka itu bukanlah karena dorongan nafsu. Bukan pula pertimbangan akal saya yang 
bodoh. . Saya hanya bersikap dan berbuat untuk sebuah keyakinan ...''

      '' Keyakinan apa ?''

      " Bila kita ikhlas berkorban untuk ibu atau siapa saja maka Allah lah 
yang akan menjaga kehormatan kita …''

      Wanita itu kemudian melangkah keluar kamar . Sebelum sampai dipintu 
wanita itu berkata :
      '' Lantas apa yang bapak dapat dari membeli ini..''
      '' Kesadaran ..."

      Disebuah rumah dipemukiman kumuh. Seorang ibu yang sedang terbaring sakit 
dikejutkan oleh dekapan anaknya" Kamu sudah pulang, nak "
      " Ya , bu.."
      "Kamana saja kamu, nak ...?"
      '' Menjual sesuatu ''
      '' Apa yang kamu jual ?'' Ibu itu menampakkan wajah keheranan. Tapi 
wanita muda itu hanya tersenyum ...
      Hidup sebagai yatim lagi miskin terlalu sia sia untuk diratapi ditengah 
kehidupan yang serba pongah ini. Ditengah situasi yang tak ada lagi yang 
gratis. Semua orang berdagang. Membeli dan menjual adalah keseharian yang tak 
bisa dielakan. Tapi Allah selalu memberi tanpa pamrih ,tanpa perhitungan …

      '' Kini saatnya ibu untuk berobat ... " Digendongnya ibunya dari 
pembaringan, sambil berkata " Allah telah membeli yang saya jual ... ''.
      Taksi yang tadi ditumpanginya dari hotel masih setia menunggu didepan 
rumahnya. Dimasukannya ibunya kedalam taksi dengan hati hati dan berkata kepada 
supir taksi: " Antar kami kerumah sakit…"
     



 


The information transmitted is intended only for the person or the entity to 
which it is addressed and may contain confidential and/or privileged material. 
If you have received it by mistake please notify the sender by return e-mail 
and delete this message including any of its attachments from your system. Any 
use, review, reliance or dissemination of this message in whole or in part is 
strictly prohibited. Please note that e-mails are susceptible to change. The 
views expressed herein do not necessarily represent those of PT Astra 
International Tbk and should not be construed as the views, offers or 
acceptances of PT Astra International Tbk.

Kirim email ke