SERANG - Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Serang akhirnya memberikan data 372 orang penerima petikan SK CPNS tahun 2009 lalu meskipun hanya sebatas daftar hadir. Saat melihat daftar hadir penerima SK CPNS, Selasa (16/1), Radar Banten menemukan nama Maulida Nurmalasari pada formasi sanitarian.
Diketahui, Maulida merupakan salah satu dari 11 nama CPNS yang bermasalah dalam pengumuman di koran. Dalam daftar hadir itu terlihat jelas nama Maulida dengan formasi sanitarian yang dilengkapi tanda tangan. Sebelas CPNS ini adalah CPNS yang namanya dinyatakan lulus pada pengumuman CPNS Kota Serang tahun 2009 di koran Satelit News pada 28 November 2009. Namun pada pengumuman di tiga koran lokal lain di Banten, nama 11 CPNS tadi tidak tercantum. Saat dimintai tanggapannya, Kepala Bidang Pengembangan Karir dan Pembinaan Pegawai BKD Kota Serang Koestiarto membenarkan CPNS atas nama Maulida menerima SK pada Senin (25/1) lalu. “Ya, memang benar Maulida menerima SK CPNS,” ujar Koestiarto sembari melihat daftar hadir di ruang kerjanya, kemarin. Koestiarto menjelaskan, Maulida menggantikan CPNS atas nama Arni yang mengundurkan diri. Nilai Maulida persis di bawah nilai Arni sehingga saat Arni mengundurkan diri maka Maulida yang berhak menggantikan Arni. “Itu sangat kebetulan. Sesuai aturan, apabila ada CPNS yang mengundurkan diri atau meninggal dunia dapat digantikan peserta yang ranking atau nilainya di bawah nilai CPNS yang mengundurkan diri,” ulasnya. Namun, Koestiarto mengungkapkan, 14 formasi kosong lainnya tak terisi. Diketahui, dari 14 formasi kosong, 7 diantaranya karena mengundurkan diri dan sisanya karena tak mendaftar ulang. Ia menjelaskan, tidak terisi formasi yang kosong itu karena pengajuan Pemkot kepada Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi tak dipenuhi. “Awalnya, kami memang mengajukan 10 nama lainnya (yang diumumkan di Satelit News-red) kepada Meneg PAN untuk mengisi formasi yang kosong walaupun formasinya berbeda. Tetapi ternyata tak dipenuhi,” ujar Koestiarto. Saat ditanya kenapa 14 formasi kosong itu tak digantikan peserta CPNS yang nilainya di bawah CPNS yang mengundurkan diri atau tidak mendaftar ulang, Koestiarto menjawab, 14 orang yang nilainya berada di bawah 14 orang yang mengundurkan diri atau tidak mendaftar ulang tidak ditemukan alamatnya. “Kami tidak tahu alamatnya. Mereka juga tidak melapor,” kilahnya. Saat ditanya mengenai berkas-berkas lamaran yang di dalamnya terdapat alamat para CPNS, Koe7stiarto mengatakan, BKD tidak mungkin membongkar sekitar 8 ribu berkas lamaran yang diterima BKD. Saat dikonfirmasi, Maulida membenarkan dapat SK CPNS. Minggu (24/1) lalu, melalui layanan pesan singkat (SMS), Maulida mengungkapkan dirinya memang diundang BKD untuk datang ke Puspemkot Serang pada Senin (25/1). Pesan itu dikirim Maulida saat Radar Banten menanyakan apakah pada hari Senin (25/1) Maulida datang ke Puspemkot Serang untuk menerima SK CPNS. Saat itu Maulida mengaku tidak tahu tujuan kedatangannya ke Puspemkot. “Saya dapat informasinya dari teman. Teman bilang, Kamis (21/1) lalu saya juga ikut pengarahan karena diberitahu teman. Teman saya di-SMS oleh BKD untuk datang hari Kamis. Tapi, saya memang tidak di-SMS BKD, tapi ya saya mah PD (percaya diri-red) saja,” beber Maulida. Menanggapi itu, Sekretaris MUI Kota Serang KH Amas Tadjuddin mengatakan, alasan BKD terkait tidak ada alamat peserta CPNS yang memiliki nilai di bawah 14 orang CPNS yang mengundurkan diri atau tidak mendaftar ulang, tidak rasional. Kata dia, BKD selaku penyelenggara penerima CPNS seharusnya memiliki database yang lengkap, termasuk alamat peserta CPNS. “Tidak mungkin mereka tidak punya alamat CPNS. Itu jelas kebohongan publik,” tandas salah satu dari 9 tokoh masyarakat yang menandatangani petisi adili mafia CPNS, beberapa waktu lalu. Selain itu, Amas mengatakan, BKD harus mempublikasikan nilai atau skor peserta CPNS untuk memastikan pengganti CPNS yang mengundurkan diri atau tidak mendaftar ulang, nilainya berada persis di bawahnya. “Tentu saja, kami tidak ingin penggantinya itu ternyata bukan peserta yang nilainya berada di bawah nilai tertinggi. Kalau itu dibiarkan, bukan tidak mungkin akan terulang lagi. Untuk itu, kami sebagai masyarakat mendesak BKD untuk memperlihatkan nilai-nilai secara keseluruhan, termasuk nilai Arni dan nilai Maulida sebagai pengganti Arni,” pungkas Amas. (nna) Pemanasan global? Apa sih itu? Temukan jawabannya di Yahoo! Answers! http://id.answers.yahoo.com