[ copy darat dilaksanakan 4-5 Januari 2003, lihat footer Milis anggota ] On Mon, 30 Dec 2002 17:06:09 +0700 Abdul Sodik (AS) wrote:
> Pak Syafril, baru saja saya di telpon oleh anggota milis BUMN (Firdaus > Ibrahim). Pada intinya ybs sangat senang ada pendapat dari milis yon > satu sebagai sparing partner diskusi, dan pak Firdaus ingin berdiskusi > langsung tanpa "bantuan" forward dari saya. Sampai-sampai dia mencoba > masuk langsung ke milis "yonsatu" maupun "anggota", yang sudah pasti > "terpental" (karena milis ini, khusus anggota). Sebenarnya kalau dia posting tanpa membawa attachment, saya bisa melakukan approval shg postingnya bisa masuk (tinggal cc: kan saja ke [EMAIL PROTECTED], Milis ini di setting semua posting dari non member akan di route ke Moderator utk mdpkan approval). Posting dia yg tadi saya denied, krn terlalu besar sizenya; saya tidak ingin posting-2x dari Milis Mahawarman membuat mailbox member cepat penuh mengingat frekwensinya yg lumayan tinggi. Demikian pula posting di Milis anggota, yg sizenya besar tidak lagi saya approve shg otomatis di reject oleh ListServer (atau saya kirim list command utk denied). > Pada akhir pembicaraan di telpon pak Firdaus, mengundang pak Syafril > dan rekan-rekan Ekek lainnya untuk berdiskusi sebagai nara sumber > "Diskusi" di lingkungan BUMN. Karena menurutnya sudah selayaknya > Mahawarmanpun ikut bela negara. Benar, tp anggota Mahawarman juga bukan Superman, shg tidak perlu semua concern ditanggapi (mungkin ini yg menimbulkan anggapan response diskusi sepotong-2x, krn hanya yg concern yg ditanggapi). Kedaulatan Negara mrpkan main concern Mahawarman. Mahawarman dari sejak awal tidak bermain Politik (praktis), walaupun mengamati dan terkadang memberikan stimulasi agar politik berjalan dalam rel yg baik. Itu sebabnya saya menghindari soal tanggapan Pak Amien Rais ttg Indosat ini, karena bau politiknya sangat nyata. Juga soal Release and Discharge, yg jelas konteksnya berbeda, tidak perlu di kait-2x kan dg divestasi Indosat, sekalipun eksekutornya sama; kalau mau diskusi soal itu pisahkan saja. Kita hidup untuk masa depan, bukan masa lalu; jadi kalau mau diskusinya sehat bicarakan soal masa depan, masa lalu hanya sbg cermin saja; misalkan saja sekarang penjualan Indosat sudah terjadi, mestinya kita mendiskusikan bagaimana mengantisipasinya. Bagaimana supaya BUMN yg lain privatisasinya tidak seperti yg ini. Intinya, diskusikan bagaimana agar hari esok lebih baik dpd hari ini tidak usah menyesali soal yg lalu berkepanjangan, kita semua salah maka marilah kita perbaiki bersama-sama, negara ini milik kita bersama. -- syafril ------- Syafril Hermansyah<syafril-at-dutaint.co.id> --[YONSATU - ITB]---------------------------------------------------------- Online archive : <http://yonsatu.mahawarman.net> Moderators : <mailto:[EMAIL PROTECTED]> Unsubscribe : <mailto:[EMAIL PROTECTED]> Vacation : <mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu>