Makin Banyak Perusahaan-Perusahaan di Texas Sediakan Tempat Salat Sabtu, 2 Agu 08 23:09 WIB Perkembangan yang patut disyukuri Muslim AS terutama yang tinggal di negara bagian Texas , karena perusahaan-perusahaan yang sadar untuk menyediakan kebutuhan religius para pegawainya yang Muslim, dilaporkan makin meningkat. Saat ini, makin banyak perusahaan-perusahaan di Texas yang menyediakan ruangan khusus sebagai tempat salat. The Dallas Morning News edisi Sabtu (2/8) mengutip pernyataan Presiden of the Association of Muslim Scientist and Engineers Dr, Khurshid Qureshi yang mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan itu bahkan mengingingkan tenaga kerja Muslim. "Mereka menginginkan Muslim bekerja di perusahaan-perusahaan mereka. Menyediakan ruang salat bukan keharusan, tapi menyediakannya, " kata Dr. Qureshi. Perusahaan-perusahaan di Utara Texas sekarang sudah menyediakan ruang khusus untuk salat bagi pegawainya yang Muslim, antara lain perusahaan Dallas' Texas Instrument, perusahaan maskapai penerbangan American Airlines Dallas, kampus Nortel's Dallas bahkan menyediakan bukan hanya satu ruangan tapi beberapa ruangan sebagai tempat salat dan perusahaan Electronic Data System di Plano. Council on American Islamic Relations (CAIR) mempekirakan, hampir setengah dari perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Texas Utara sudah menyediakan ruang khusus salat. Texas Utara adalah wilayah ketujuh di AS yang paling banyak jumlah warga Muslimnya. Di kawasan ini terdapat sekitar 180.000 Muslim. Brian Mershon, juru bicara Fluor Corp mengungkapkan pernyataan yang menyegarkan, "Jika pegawai Muslim kami mengajukan permintaan, termasuk tempat untuk menyusui bagi para ibu serta tempat untuk salah bagi para pegawai, kami akan memenuhi permintaan itu, " katanya. Trend positif semacam ini, tentu saja membuat warga Muslim Texas lega. Seorang teknisi bernama Manzur Mahmud mengatakan, para pengusaha menyadari bahwa jika pegawainya merasa senang, maka mereka akan bekerja lebih baik. Dulu, Mahmud yang bekerja di Dallas 's Texas Instrument kesulitan untuk menemukan tempat salat yang layak, kadang ia harus ke kantor seorang temannya untuk menunaikan salat. Sekarang, ia tinggal jalan menyusuri koridor di tempatnya bekerja dan ia akan dengan mudah menemukan satu ruangan untuk salat. "Orang-orang mulai berdatangan dan menunjukkan dirinya bahwa sebagai seorang Muslim, " ujar Mahmud. Masalah diskriminasi dan terbatasnya fasilitas untuk menunaikan ibadah salat menjadi persoalan yang makin banyak dikeluhkan tenaga kerja Muslim di AS dalam beberapa tahun belakangan ini. Lembaga Equal Employment Opportunity Commission (EEOC) belum lama ini mengeluarkan tata aturan yang melarang diskriminasi berlatar belakang agama di tempat kerja. Tata aturan ini dibuat untuk merespon sekitar 2.900 pengaduan kasus diskriminasi di tempat kerja yang masuk ke EEOC. " Para pekerja sudah lebih terbuka tentang agama mereka dan menjadikannya sebagai bagian dari kehidupannya sehari-hari, " kata Dianna Johnston, bagian bimbingan hukum EEOC. Di Texas, kebanyakan warga Muslim bekerja di sektor teknologi informasi dan sektor teknik. Sekarang, mereka bahkan sudah merambah dan mendapatkan posisi-posisi di bidang manajerial. (ln/iol) Shalom,Tawangalun.
<<attachment: isf_jpf.jpg>>