Di akhir tahun maupun di awal tahun, pada umumnya kita mulai merenungkan mengenai sang waktu. Tanyalah apa saja yang telah kita lakukan dan raih di tahun 2009 yang lampau ini? Dan hal apa saja yang ingin kita raih ataupun harapkan di tahun 2010 mendatang? Aneh tapi nyata, manusia dapat menghitung waktu dengan tepat, tapi kebalikannya kita tidak mengerti makna dari sang waktu itu sendiri? Buktinya satu tahun telah terlewatkan secara begitu saja, tanpa kita menyadari maupun mengerti dari makna waktu satu tahun itu.
Selama manusia hidup secara langsung atau tidak langsung akan selalu dikaitkan dengan masalah waktu, walaupun ia sudah sakit sekarat sekalipun juga. Misalnya waktu jadwal seseorang minum obat. Bahkan pada saat kita mati pun selalu dicatat hari dan jam, kapan waktunya orang tersebut meninggal dunia. Waktu baru tidak akan ada maknanya lagi, apabila kita sudah berada di dalam liang lahat ataupun di sorga, karena disana tidak ada jam ataupun kalender, wong namanya juga kekal dan abadi. Waktu itu baru mulai ada dan diawali setelah Tuhan menciptakan Terang dan Gelap, sebelumnya waktu itu tidak ada. Hari adalah satuan waktu yang pertama. Harian inilah yang menjadi baku satuan waktu yang pertama dan awal dari semua waktu. Terang dan Gelap ini pulalah yang digunakan sebagai lambang dari Im dan Yang. Apakah Anda tahu, bahwa setiap manusia yang dilahirkan telah dilengkapi dengan argo jam biologis. Mulai dari sejak brol dilahirkan, argo jam biologis kita ini; tanpa bisa ditahan, jalan berputar terus sampai batas waktu yang telah ditentukan oleh Sang Pencipta. Misalnya jantung kita berdetak 78 kali per menit. Rata-rata wanita akan mengalami masa haid setiap 29,5 hari. Hanya waktu jam biologis itu tidak sama dengan waktu jam yang asli. Jam waktu satu hari = 24 jam sedangkan waktu jam biologis = 24,8 jam. Hal ini telah terbuktikan dan juga dirasakan oleh orang yang dikurung tanpa bisa melihat jam. Lucunya walaupun dimanapun juga waktu satu jam itu selalu sama, tetapi terkadang kita merasa waktu satu jam itu berjalan dengan begitu pesatnya, kebalikannya terkadang terasa sangat lambat sekali. Waktu itu adalah sesuatu yang tidak bisa diputar balik dan juga tidak bisa diulangi. Maka dari itu banyak orang berusaha untuk menahan sang waktu, misalnya dengan cara mengabadikan wajah mereka melalui foto ataupun lukisan. Mereka memiliki tradisi dimana setiap hari Lebaran/Natal untuk difoto bersama keluarganya. Bahkan ada juga orang yang berusaha setiap tahun mengumpulkan segumpal rambutnya mulai sejak bayi sampai dengan masa tuanya. Sudah dari sejak jaman Babilonia, mereka membagi waktu satu hari itu dalam 24 jam. Bagi manusia untuk mengetahui sang waktu itu penting, mulai dari menghitung usia sampai dengan ramalan horoskop. Begitu juga irama musik yang selalu dikaitkan dengan kecepatan dari waktu iramanya. Waktu itu pada awalnya digunakan untuk menjalankan ibadah. Misalnya umat Muslim sembahyang lima waktu sehari dan dalam satu tahun ada dua bulan suci. Jam yang kita kenal sekarang ini diambil berdasarkan ukuran dari jam GMT (Greenwich Mean Time) yang pada awalnya dipasang pada tahun 1852 di kota Greenwich di England oleh Charles Shepperd, tapi mulai dibakukan pada tahun 1880. Chronosh dalam bahasa Yunani berarti waktu/tahun, karena mereka percaya akan sang Dewa Waktu yang bernama Cronus; ia itu adalahnya eyangnya dari dewa Zeus. Pada jaman sekarang ini jam bisa dimundur atau dimajukan sesuai dengan kebutuhan nasional. Misalnya di Eropa pada saat musim dingin jam dimajukan satu jam sedangkan di musim panas dimundurkan satu jam. Kita dapat mengenal masa lampau, masa kini maupun masa yang akan datang, karena adanya waktu. Walaupun demikian kita tidak mungkin bisa kembali masuk ke masa lampau, karena pintunya telah tertutup rapat. Sedangkan untuk masa yang akan datang; pintunya belum dibuka. Penanggalan kalender yang kita pakai sekarang ini berasal dari kalender Romawi yang pada awalnya hanya terdiri dari 10 bulan = 304 hari. Kalender tersebut dirubah oleh Julius Ceaser dengan ditambah dua bulan baru ialah Juli dan Agustus, sehingga total 365 hari. Kalender ini disebut Kalender Julian. Hanya sayangnya satu tahun itu terdiri dari 365 ΒΌ hari. Oleh sebab itulah Paus Gregorius XIII pada tahun 1582 mengeluarkan maklumat untuk merubah kalender tersebut, sehingga pada tahun kabisat ditambah satu hari. Kalender Gregorian inilah yang kita pakai sampai dengan saat ini. Walaupun namanya Kalender Masehi yang seharusnya dimulai berdasarkan hari kelahiran Tuhan Yesus, tetapi kenyataannya ini kurang tepat, sebab Tuhan Yesus dilahirkan empat tahun sebelum Masehi. Penanggalan yang dipakai di dunia ini banyak ragamnya mulai dari penanggalan China, Hindu, Yahudi, Islam, China, Maya s/d Jawa. Apabila Anda ingin mengetahui tanggal kelahiran Anda berdasarkan masing-masing kalender silahkan klik: www.paulsadowski.com/birthday.asp sedangkan untuk kalender Jawa silahkan klik: http://ki-demang.com/php_files/01%20penanggalan%20on%20line.php Kita tidak akan bisa merubah masa lampau, karena sang waktu tidak bisa diputar balik oleh sebab itu kita harus bisa mensyukuri dan juga menerima mengenai apa yang telah terjadi. Tetapi kebalikannya kita bisa memusatkan pikiran maupun perencanaan kita untuk waktu yang akan datang. Awalilah tahun 2010 dengan lembaran baru dan dengan harapan baru, agar di akhir tahun 2010 nanti; kita bisa merasa puas dan bahagia dengan apa yang telah kita capai. Yang terpenting dari segalanya Anda harus menetapkan dan mengetahuinya terlebih dahulu hal apa saja yang Anda harapkan dan inginkan di tahun 2010 ini. Mang Ucup Email: mang.ucup<at>gmail.com Homepage: www.mangucup.org