Sepak Bola Islamiah Membawa Kemenangan !!!
                                              
Dalam Islam diajarkan bagaimana caranya memaksa orang2 kafir dan
Yahudi menerima Islam dan menjunjung nabi Muhammad sebagai utusan
Allah. Semua cara2nya adalah sama yaitu memaksakan semua yang menolak
dengan terror, ancaman, potong kepala, dll.

Padahal agama2 lain menyebarkan ajarannya melalui bersaing, yaitu
bersaing dalam segala bidang yang tentunya bukan cara2 kekerasan,
terror, fitnah, maupun ancaman2.

Demikianlah, sama halnya dengan membakar mesjid Islam Ahmadiah dan
menjarahi harta benda umat Ahmadiah menjadikan ajaran Islam yang
membakar dan menjarah ini Islam yang paling benar.  Juga dalam
berdiskusi maupun berdebat agama, cara2 yang sama juga digunakan
sehingga semua diskusi dan perdebatan bisa dengan mudah dimenangkan
yang kesemuanya karena Allah atau karena Ajaran Allah.

Tentu, tidak bedanya dalam dunia persepak bolaan, cara2 Islamiah juga
harus ditempuh karena sebagai umat Islam tentunya cuma cara2 Islamiah
saja yang bisa digunakan, yaitu siapa kuat dia yang menang, siapa yang
mayoritas dia yang menang.

Kalah 1-0, team Indonesia yang kalah bertarung dikandang sendiri tidak
melupakan ajaran Allah melalui Quran.  Pelatih Lybia digampari, dan
diancam supaya mundur.  Akhirnya, dari kalah, team A Indonesia bisa
dimenangkan karena team Libya merasa terancam nyawanya dinegara yang
seagama dengannya.  Sebagai juga sesama Islam, team Libya tahu caranya
menghindari ancaman2 seperti ini karena juga sering dilakukan team-nya
kalo bertanding dinegeri sendiri.

Demikianlah sebagai umat tentunya bangga, inilah Islam ajaran damai,
dan sebagai pemain kesebelasan PSSI juga sama bangganya, inilah
permainan bola Islamiah yang menggocek bola tanpa melupakan Allah.

Kita gaplok pelatih Libya, kalo masih mengadu protes adanya gamparan,
kita katakan itu fitnah tak ada bukti2 penggamparan.

Ny. Muslim binti Muskitawati.


Kirim email ke