Tanpa Bukti Sekalipun, Analisis Akan Mampu Menembus Kegaiban !!! Agama adalah kepercayaan yang tidak punya dasar bukti2, bahkan mengharamkan analisis. Padahal daya analisis adalah daya yang mampu menguak kebenaran bukan menutupi kebenaran.
Kepercayaan sebaliknya, menutupi kebenaran, memaksakan keimanan agar jangan kebenaran sampai bisa terkuak. Misalnya, ada ajaran agama yang memaksakan umatnya untuk mempercayai bahwa Allah itu cuma satu. Padahal mana buktinya cuma satu??? Kenapa tidak nol??? Kenapa tidak dua??? Mana buktinya Allah ada dua itu harus disalahkan??? Atau mana buktinya Allah ada tiga itu harus diharamkan??? Kesemuanya harus cuma diimani bukan dibuktikan. > wirajhana eka <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Menarik...Kelihatannya anda telah melakukan riset > yang sangat komprehensif dan mendalam yang mendasari > statement anda diatas. Untuk itu terdapat beberapa > pertanyaan yang saya yakin anda mampu menjawabnya: Agama Buddha sama seperti agama2 lainnya, sama sekali tidak membutuhkan riset komprehensive karena ajaran agama dan agamanya sama sekali bukan bahan ilmiah. Disemua bidang under graduate di Amerika bahkan diseluruh dunia, sebelum mendapatkan gelar BS atau BA selalu disediakan sejumlah mata pelajaran Sosial, Politik, maupun diversity dll yang wajib diambil sebanyak 15 unit. Pada saat itu saya memilih bidang Politik dan bidang perbandingan Agama Buddha, Agama Indian dan Agama2 judea. Oleh sang professor, disediakan buku2 referensi yang bebas kita memilih ataupun membacanya disamping kuliah2 yang diberikan sang professor. Setiap murid pada akhir kelas wajib menyerahkan tulisan2 yang berupa hasil analysisnya mengenai perbandingan ajaran dari agama2 yang berbeda ini, prinsip kesamaannya apa, perbedaannya dimana, contoh2nya gimana, dan kesimpulannya apa. Setiap murid tidak boleh mencontek temannya, artinya isi tulisan itu harus murni merupakan hasil analysis sang murid. Dari sekian puluh murid bahkan semuanya pertahun bisa ribuan murid tidak satupun hasil analysisnya boleh sama atau hampir sama. Kalo ada yang mirip akan dicurigai plagiat. Sebelum mengambil kelas ini, sudah tentu ada requirement-nya, yaitu harus sebelumnya mengambil jurusan logik, critical thinking, English 101, 102, dan 103. Dengan demikian setiap murid akan mampu membuat analysis masing2 yang berbeda. Saya kasih contoh, kalo ada seorang laki2 tidak menikah, tidak pernah punya pacar wanita, tidak pernah kelihatan berpacaran dengan wanita, dan banyak sekali teman2nya yang laki2. Cukup satu paragraph diatas ini, bagaimana analysis anda untuk menyimpulkan kepribadian yang bagaimana yang dimiliki laki2 ini ??? Probabilitynya cuma ada beberapa kemungkinan, pertama, kemungkinannya laki2 ini homosexual, kedua, kemungkinannya laki2 ini normal namun punya rasa rendah diri, ketiga, kemungkinannya laki2 ini bisexual. Dari ketiga kemungkinan2 ini, tugas anda hanyalah menjabarkannya dengan analysis yang logis yang menghasilkan satu kesimpulan. Karena kemungkinan atau probality-nya hanya ada tiga, maka tidak akan banyak kemungkinan2nya, apabila kemungkinan yang satu bisa disingkirkan, maka kemungkinan lainnya menjadi lebih besar. Demikianlah, analysis ilmiah artinya kita melakukan study comparative dengan menyingkirkan kemungkinan2 yang kecil dengan memperbesar kemungkinan2 yang lainnya. Gabungan studi2 ilmiah inilah akhirnya bisa membawa probability yang terbesar kemungkinananya. Untuk bisa lebih mengasai cara2 analysis seperti ini, saya anjurkan anda untuk melanjutkan kuliahnya ke Amerika atau negara2 maju lainnya sehingga tidak akan lagi timbul pertanyaan tolol ini. > Karena anda menyebut sidartha gautama adalah raja > maka...Kapan dia naik tahta, kapan dia turun tahta > dan siapa yang menggantikan siapa? Masalah kapan Sidharta naik tahta dan kapan dia turun tahta sama sekali bukan cakupan scope dari analysis ini. Karena kalo saya harus juga memasukan tahun berapa dia naik tahta dan kapan dia turun tahta, maka saya juga harus membandingkan dengan kapan yesus lahir, dan kapan yesus mati, atau kapan Muhammad naik tahta, dan kapan dia mati. Kesemuanya itu bukan cakupan dalam analisis perbandingan dari perbedaan2 ketiganya. Dalam membuat sebuah analysis, kita harus bisa menyingkat permasalahan atau problematiknya sehingga yang semula ruwet bisa disederhanakan dan dilihat dengan kacamata yang lebih jernih. Cukup pokok2 penting yang bisa dibandingkan dan kita kumpulkan untuk dibandingkan. Dalam hal ini, kita membandingkan perjalan kehidupan dari anak2 hingga dewasa. Dizaman sekarang banyak sekali analysis membandingkan perjalanan latar belakang kehidupan ini dipelajari dalam psikologi, dalam human behaviour yang sangat berguna untuk penerimaan pegawai. Misalnya, seorang anak yang dari kecil sering digebuki orang tuanya, pada dewasanya cenderung menjadi agressive and bisa menjadi pembunuh. Sebaliknya, seorang anak yang serba cukup dan overprotection diwaktu dewasa kurang kepercayaan diri, kedudukan2 tinggi dan berwibawa sering akhirnya ditolaknya, dan meskipun bapaknya seorang pemimpin atau seorang raja, namun sang anak akhirnya tidak mampu lagi untuk menggantikan kewibawaan bapaknya. Demikianlah dalam kaitannya Raja JenghizKhan yang penuh kekerasan dimasa kanak2nya, berhasil menjadikan sebuah kepribadian unggul yang penuh percaya diri dalam menaklukan seisi dunia ini. Kalo Raja JenghizKhan yang sejak kecil selalu bertarung, selalu berkompetisi, bahkan dia membunuh bapak kandungnya sendiri untuk direbut kedudukannya menjadi kepala clan waktu itu. JenghizKhan maju terus dengan penuh kepercayaan, tidak pernah ada kata mundur, kata menyerah, atau kata berhenti dulu. Sebaliknya, Sidharta Gautama mencerminkan kepribadian yang tertutup, kepribadian yang pemalu, kepribadian yang tidak percaya diri sendiri, kepribadian yang selalu ragu2. Raja JenghizKhan juga mencari kebenaran, tetapi tidak perlu jadi gembel untuk bisa menemukannya. JenghizKhan bisa menggunakan kekuasaannya, memerintahkan orang2nya untuk suatu projek mencari kebenaran dengan mengumpulkan data2, menganalisa data2 tsb, dan membuat kesimpulan2 logis, rasional, dan factual tanpa harus menyamar jadi gembel. Namun JenghizKhan bisa memerintahkan orang lain yang jadi Gembel untuk mengumpulkan data2 medan perang ataupun data2 kekuatan angkatan perang lawannya. Dan terbukti sebenarnya JenghizKhan jauh lebih berhasil daripada sang Buddha. Namun dalam kaitan ini, sang Buddha lebih banyak pengikutnya karena memang akhirnya menjadi aliran kepercayaan sementara JenghizKhan bukan berambisi membangun aliran kepercayaan. > Karena anda menyebut dia homoseksual seperti yesus dari > masa2 awal sampai akhir....adakah bukti2 dan saksi2 yang > mendukung statement tersebut? Sekali lagi, hasil analisis bisa merupakan bukti2 yang bersifat probability yang kebenarannya bisa diperhitungkan persentage-nya. Misalnya, kemungkinana dia homo sexual 90% Kemungkinan dia normal misalnya 5% Kemungkinan dia bisexual misalnya 1%, Kesemuanya itu diperhitungkan berdasarkan probability analysis yang ilmunya harus anda pelajari secara terpisah. Sebagai contoh, bagaimana membuktikan jarak bulan dan bumi sehingga pesawat ulang alik Amerika bisa mendarat dibulan pada waktunya ??? padahal hingga sekarang belum ada meteran yang bisa diulur ke bulan agar bisa ketahuan jaraknya. Disinilah contoh yang paling bisa anda saksikan betapa hebatnya daya analysis para pakar ilmiah yang bisa medeteksi demikian banyaknya alam gaib tanpa perlu melihat bukti ataupun fakta2nya. Selebihnya pertanyaan2 anda itu jawabannya adalah sama meskipun pertanyaan2nya kelihatannya berbeda. Karena kesemuanya memang berdasarkan hasil analisis dari studi comparative. Ny. Muslim binti Muskitawati.