Precedence: bulk MILISI AITARAK TERUS BERAKSI DILI (MateBEAN, 14/6/99), Meski personil PBB makin banyak berdatangan ke Timor TImur, hingga kini belum ada tanda-tanda dari pihak militer Indonesia untuk membubarkan, apalagi melucuti para milisi asuhannya. Pada hal menurut kesepakatan 5 Mei di New York, militer Indonesia diberi tanggungjawab terhadap keamanan sebelum dan selama proses jajak pendapat Agustus mendatang. Berikut ini, kami turunkan sebuah laporan yang dikirim salah satu sumber MateBEAN di Dili menyangkut aksi salah satu kelompok milisi pro-integrasi di Dili baru-baru ini. Hari ini, 11 Juni 1999, sekitar pukul 14.30 Waktu Timor Lorosae, mereka, yang tergabung dalam Pasukan Aitarak Kompi D Hera pimpinan Mateus de Carvalho, melakukan pengejaran terhadap salah seorang staf pengajar Politeknik Hera, Dili, yang bernama Cipriano de Rosario Pereira, 29 tahun, laki-laki, beralamat di Bidau Santana, Dili. Menurut korban, dia selama ini dicari dan hendak ditangkap oleh para milisi karena diduga sebagai salah seorang otak dan motivator setiap aksi demonstrasi menuntut kemerdekaan yang dilakukan oleh para mahasiswa politeknik. Namun, korban berhasil meloloskan diri setiap kali hendak ditangkap dan selama ini menyembunyikan dirinya sekitar kota Dili. Pada pukul dan tanggal tersebut, korban bermaksud membeli obat di Apotik. Kedatangan korban ke apotik ternyata diketahui oleh para milisi. Ketika hendak ditangkap, korban berhasil meloloskan diri dengan menumpang kendaraannya. Para milisi yang menumpangi kendaraan milik Politeknik yang disita pada 17 Mei 1999, tidak tinggal diam. Mereka melakukan pengejaran terhadap mobil yang ditumpangi korban. Tiba di Lecidere (kediaman Uskup Belo), korban membelokkan kendaraannya memasuki kediaman Uskup untuk menyelamatkan diri. Melihat gelagat korban, para milisi menghentikan kendaraan mereka persis di pintu gerbang kediaman Uskup. Lalu, 3 orang dari mereka menyusul masuk ke kediaman. Pada saat itu di kediaman Uskup sedang berlangsung acara perayaan pentahbisan pastor. Ketika hendak masuk ke kantor Komisi Keadilan dan Perdamaian yang bersebelahan dengan tempat tinggal uskup (dengan maksud menyusul korban yang diduga menyembunyikan dirinya di dalam kantor), mereka ditanya oleh para undangan yang hadir, lantas mereka menjawab hendak menemui salah seorang suster yang bekerja di situ. Namun, ketika ditanya siapa nama suster yang hendak ditemui, mereka tidak bisa menjawab dan pergi meninggalkan kediaman uskup. Dalam keterangannya, korban pun menginformasikan bahwa Tim Aitarak Kompi D Hera telah melakukan aksi yang sama dan berhasil menangkap (dan diduga telah dibunuh) dua orang mahasiswa politeknik Dili yang tinggal di Asrama Politeknik Dili, masing-masing bernama Estevao Pereira (24) dan Agustinho da Costa (27). Kedua mahasiswa tersebut ditangkap pada tanggal 20 Mei 1999 di Kampus Politeknik Dili. Hingga saat ini keberadaan korban tidak diketahui. Menurut masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi kampus bahwa kedua orang tersebut telah dibunuh, dan tempat penguburannya tidak diketahui. Hingga informasi ini dibuat, korban berada dalam perlindungan dan pengawasan LSM.*** ---------- SiaR WEBSITE: http://apchr.murdoch.edu.au/minihub/siarlist/maillist.html