Precedence: bulk


FASIS  HABIBIE  BERBOHONG LAGI

Oleh: Alam Tulus

"Mantan Presiden Soeharto tak pernah berbohong ", kata Habibie guna
mengagungkan guru besar politiknya itu. Ucapan bohong dari Habibie itu
disiarkan televisi CNN, Senin ( 21/6) lalu.

Bahwa berbohong sudah menjadi tradisi Soeharto, baik tatkala ia hendak
membohongi Mayjen Sudarsono, menjelang kudeta 3 Juli 1946 yang gagal, maupun
mengenai pertemuannya dengan Kolonel  Latief, di RSPAD 30 September 1965
malam, juga mengenai masyarakat Pancasila yang sosialistis religius. 

Dan kini fasis Habibie berbohong lagi , mengenai dirinya , katanya murid
Bung Karno, ketika bertemu dengan Rachmawati putri Soekarno di Istana
Merdeka , Jakarta, semalam. Seperti diketahui kedatangan Rachamwati ke
Istana Merdeka , dalam rangka berdirinya Universitas Bung Karno. 

HEBATNYA AJARAN DAN PEMIKIRAN BUNG KARNO

Pernyataan Presiden Habibie bahwa dirinya murid dan sangat mengidolakan Bung
Karno diragukan Dahlan Ranuwiharjo. Menurut kader Presiden RI Pertama itu ,
kalau murid dan pengagum Bung Karno harus memahami ajaran dan pemikirannya.

"Saya baru dengar Habibie mgomong seperti itu . Tapi nggak apa lah seorang
mengaku murid Bung Karno, itu hak setiap orang namun rakyat bisa menilai,
benar tidaknya dari gerak yang dibuatnya," ujar Dahlan.

"Sekarang ini," menurut pendiri HMI itu,  "memang ada suatu Euphoria
terhadap kebangkitan ajaran dan pemikiran Bung Karno . Ini disebabkan de
Sukarnoisasi yang diterapkan selama rezim Orba sudah mencair." Sehingga
begitu katup itu dibuka , kader dan murid Bung Karno menghidupkan kembali
ajajran dan pemikiran Bung Karno. 

"Melihat hal ini," lanjutnya, "para politisi ingin memanfaatkan situasi itu
untuk kepentingan politiknya . Sehingga pengaruh Bung Karno sekarang itu
sudah menjadi rebutan untuk menarik simpati rakyat."

"Padahal Bung karno itu bukan komoditas yang diperdagangkan. Tapi sekarang
ini sudah  menjadi rebutan . Inilah hebatnya ajaran dan pemikiran  Bung
Karno," ujarnya.

Menurut pengajar Fakultas Hukum Universitas Tujuh Belas Agustus itu, seorang
yang mengaku murid dan pengagum Bung Karno , tetapi tidak memahami ajaran
dan pemikiran Bung Karno, maka tidak akan efektif dalam menarik simpati rakyat. 
Menyingung apakah Habibie memiliki kriteria sebagi murid dan pengagum  Bung
Karno itu, Dahlan mengatakan belum melihat ada indikasi seperti itu. Apa
yang dilakukan Habibie belum sesuai dengan ajaran dan pemikiran Bung Karno.
Dia memberi contoh, ajaran Bung Karno tentang Pasal 33 UUD 1945 , yang
disebutkan antara lain disitu bahwa cabang cabang produksi yang menguasai
hajad hidup orang banyak harus dilindungi oleh negara dan diberikan sebesar
besarnya untu kemakmuran rakyat. Tapi nyatanya, pemerintahan Habibie,
melalui Meneg BUMN Tanri Abeng sekarang ini mau menjual pabrik Semen dan
Baja kepada swasta.
Jelasnya, menurut Dahlan Ranuwiharjo Habibie berbohong kalau mengatakan
demikian, dalam perbuatan lain yang dilakukannya . Ciri orang munafik tak
sesuai kata dengan perbuatan.

HABIBIE TAK KENAL AJARAN DAN PIKIRAN BUNG KARNO

Bahwa Habibie tak mengenal ajaran dan pemikiran Bung Karno , jelas sekali
dari ucapannya di depan pimpinan pusat pemuda Muhamadyah  bahwa Komas
(Komunis, Marhaenis ,dan Nosialis ) dinyatakan sebagai gerakan yang
menghalalkan segala cara untuk memecah belah bangsa . Setelah dengan gencar
serangan terhadap dirinya , maka Habibie meminta semua pihak tidak menyalah
artikan sebagai golongan yang ia sebut tadi (Marhaenisme, Sosialisme) adalah
identik dengan komunis, itu tidak demikian. Habibie bukan bernama Habibie ,
bila ia tidak mencoba menyangkal menyerang Marhaenisme dan Sosialisme.
Dikatakannya kemudian, yang diserang adalah komunisme, Marxisme dan Leninisme.

Pengakuannya yang diserang hanya komunisme, marxisme, leninisme justru
pengakuan bahwa ia tidak mengerti ajaran  dan pemikiran Bung Karno. Jika
Habibie mengerti ajaran Bung Karno tentu dia tidak akan menyerang komunisme,
Marxisme, leninisme karena Marhenisme Bung Karno adalah penerapan Marxisme
yag disesuaikan kondisi Indonesia. Malah pada 1926 saja Bung Karno sudah
mengemukakan perlunya Persatuan kaum Nasionalis, Islam dan Marxisme, maka
sesudah Pemilu 1955 persatuan Nasionalis , Islam dan Marxisme itu beliau
bakukan menjadi Nasakom (Nasionalisme, Agama dan Komunisme ).

Pengakuan Habibie bahwa yang diserangnya hanya komunisme,
Marxisme-Leninisme, hanya menunjukkan bahwa guru politik yang sesungguhnya
dari Habibie ialah Soeharto fasis dan bukan Bung Karno, seorang demokrat yag
sunguh-sungguh.
Kefasisan  Habibie juga ditunjukkan dengan tidak mengizinkan berdirinya
kembali PKI. Padahal di bawah kepemimpinan Bung Karno, hak hidup PKI
senantiasa terjamin.

Terang kiranya bahwa pengakuan Habibie dia murid adan pengagum Bung Karno
adalah ucapan seorang munafik. Karena dalam tindakkannya justru ia menentang
dipraktekkannya ajaran-ajaran dan pemikiran Soekarno, terutama tantang perlu
digalangnya persatuan yang berbasiskan Nasakom.

Habibie mengatakan bahwa dia murid dan  pengagum Soekarno, yang tercermin
antara lain dari unggulnya PDI-Perjuangan yang dipimpin Megawati
Soekarnoputri dalam Pemilu 7 Juni 1999 lalu. Ia ingin mendapatkan dukungan
supaya bisa menjadi Presiden ke IV RI. Sebuah akal bulus murahan.***    

----------
SiaR WEBSITE: http://apchr.murdoch.edu.au/minihub/siarlist/maillist.html

Kirim email ke