Precedence: bulk USKUP BELO PRIHATINKAN POLITIK UANG DILI (MateBEAN, 12/7/99), Uskup Diosis Dili Mgr. Carlos Filipe Ximenes Belo, SDB menghimbau kepada para pejabat di Timtim untuk tidak menggunakan praktek uang dalam dalam jajak pendapat mendatang. Karena hal itu hanya akan melahirkan konflik baru setelah jajak pendapat di Timtim. "Bagi pihak yang kalah tidak akan menerima kekalahannya, karena adanya praktek uang yang dilakukan oleh pihak tertentu untuk memenangkan opsinya," kata Uskup Belo. Pernyataan Uskup Belo itu berkaitan dengan semakin banyaknya praktek uang yang dilakukan oleh kelompok pro-otonomi yaitu penyalahgunaan dana Jaring Pengaman Sosial (JPS) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Timtim untuk sosialisasi otonomi di Timtim. Serta adanya surat disposisi kepada seluruh bupati untuk menggunakan dana JPS sebesar Rp 3 miliar untuk tiap kabupaten dalam melakukan sosialisasi otonomi. Menurut Uskup Belo penentuan pendapat harus berlangsung adil, terbuka dan tidak ada unsur paksaan. Jika sampai ada paksaan dari kelompok tertentu terhadap masyarakat, maka UNAMET harus bertanggunjawab. "UNAMET bertanggungjawab kalau sampai ada kelompok tertentu memaksa masyarakat untuk memilih opsi tertentu, karena hal ini hanya akan melahirkan masalah baru di Timtim," katanya. Menurut Uskup Belo jalan terbaik bagi penentuan pendapat di Timtim adalah menjauhkan diri dari praktek uang, serta harus bersikap fair, dan menerima kekalahan dengan lapang dada, sehingga dengan demikian hasik jajak pendapat ini bisa memuaskan semua masyarakat dan dunia internasional. "Jalan terbaik bagi saya dalam proses penentuan pendapat adalah tidak ada paksaan, tidak ada praktek politik uang, dan tidak ada rekayasa. Dengan demikian, hasil penentuan pendapat benar-benar memuaskan masyarakat Timtim sendiri maupun dunia internasional," katanya.*** ---------- SiaR WEBSITE: http://apchr.murdoch.edu.au/minihub/siarlist/maillist.html