Precedence: bulk PELAKU CAP JEMPOL DARAH TERUS BERDATANGAN JAKARTA (SiaR, 20/7/99) -- Pelaku cap jempol darah di Jalan Cut Mutia, dekat Gereja Theresia terus bertambah. Hingga Senin (19/7) kemarin tercatat hampir 1.500 orang telah membubuhkan darahnya untuk menyatakan dukungannya kepada Megawati Soekarnoputri agar terpilih sebagai presiden mendatang. Para pelaku cap jempol darah pun makin beragam, seperti dari buku tamu dimana nama-nama yang menorehkan darahnya tercatat. Dari mulai paranorman Permadi SH, mantan juara dunia tinju Elly Pical, hingga empat orang anggota marinir aktif. Ketika berkunjung ke sana, SiaR menyaksikan serombongan eksekutif muda berdasi memarkir kendaraan sedan mewahnya menepi, dan kemudian menyodorkan jempolnya untuk ditusuk jarum sebagai tanda dukungan mereka kepada Megawati Soekarnoputri. Seorang di antara mereka saat ditanya mengapa mau melakukan hal tersebut, menuturkan ia dan kawan-kawannya berpikir pragmatis saja, jika Habibie menjadi presiden, akan terjadi gelombang protes dari kalangan mahasiswa dan rakyat pendukung Megawati. "Apa yang saya lakukan nggak ada hubungannya dengan rasional atau tak rasional. Justru saya berpikir pragmatis, jika Habibie terpilih dalam SU MPR akan ada gelombang protes dari kalangan mahasiswa dan rakyat pendukung Megawati. Itu artinya akan ada instabilitas politk, dan ujung-ujungnya perekonomian nasional jadi korbannya," kata pria perlente yang mengaku mengambil gelar S2 di Amerika Serikat. Salah seorang koordinator cap jempol darah mengatakan, kegiatan tersebut akan dilakukan hingga seminggu menjelang pelaksanaan SU MPR mendatang, dan rencananya hasilnya akan diserahkan kepada para wakil rakyat sebagai bukti dukungan mereka kepada Megawati Soekarnoputri. Selain kegiatan yang dilakukan di Jl Cut Meutia, tampaknya kegiatan cap jempol darah ini akan merambah di kawasan lainnya di Jakarta sekitarnya. Minggu kemarin kegiatan serupa telah mulai diadakan di Klender, dan Tangerang. Bedanya, selain cap jempol darah juga diadakan kegiatan Cap bibir khusus kepada kaum perempuan yang enggan menorehkan darahnya. Kegiatan di Tangerang dikoordinir oleh seniman Woro Hesti yang terkenal dengan teater buruhnya.*** ---------- SiaR WEBSITE: http://apchr.murdoch.edu.au/minihub/siarlist/maillist.html