Precedence: bulk


PKB TOLAK IDE FRAKSI ISLAM

        JAKARTA (SiaR, 23/7/99) -- Ide pembentukan fraksi Islam tampaknya tak akan
mulus jalannya. Para petinggi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menilai ide
semacam itu bertentangan dengan prinsip-prinsip demokrasi yang menjunjung
tinggi keberagaman. Hal ini ditegaskan Ketua Umum PKB Matori Abdul Jalil,
Selasa (20/7) kemarin sehubungan dengan adanya usulan dibentuknya fraksi
Islam untuk mereduksi ketegangan antara kubu PDI Perjuangan dan Partai Golkar.

        Menurut Matori, isu ketegangan karena adanya polarisasi PDI Perjuangan dan
Partai Golkar merupakan hasil olahan pihak-pihak yang tidak mengakui
keunggulan suatu partai tertentu dalam Pemilu yang baru lalu. Ia malah
yakin, jika semua pihak konsisten dengan hasil kesepakatan Ciganjur dan
Paso, maka sudah tak ada masalah untuk mengubur Orde Baru, dan partai
tunggangannya, yakni Partai Golkar.

        Matori melihat, isu tentang "faksi poros tengah", "kekuatan ketiga", atau
"fraksi Islam" justru diembuskan untuk mengeliminir apa yang sudah dirintis
di Ciganjur dan Paso. Matori kembali mengingatkan, bahwa partainya tetap
meneguhkan posisinya untuk mendukung pengajuan nama ketua umum PDI
Perjuangan Megawati Soekarnopurti sebagai presiden Indonesia berikutnya.

        Senada dengan Matori, petinggi PKB lainnya, Dr Alwi Shihab menyatakan
pembentukan fraksi Islam itu berkesan dilandasi semangat primordialisme. Ia
melihat, bagaimana bisa disebut fraksi Islam, jika PKB merupakan partai yang
berlandaskan nasionalisme religius, sedangkan PAN sejak awal, platformnya
menegaskan sebagai partai yang inklusif.

        Secara kritis, Alwi juga melihat, bahwa pembentukan fraksi Islam itu
sebagai tidak didukung realitas obyektif hasil pemilu lalu. Menurut dia,
hasil pemilu mencerminkan siapa yang telah menjadi konstituen suatu partai.
Alwi melihat ada kerancuan dengan penyebutan nama fraksi Islam itu, karena
pada kenyataannya puluhan juta suara yang memilih PDI Perjuangan dan PKB
adalah suara dari pemilih yang beragama Islam.

        "Mau dikemanakan puluhan juta suara milik PDI Perjuangan dan PKB
yang notabene merupakan suara dari pemilih yang juga beragama Islam?" katanya.
Ia juga menolak ide untuk menyebut fraksi Islam itu juga sebagai fraksi
reformasi. Menurut dia, ide penyebutan nama sebagai fraksi reformasi sebagai
terlalu simplistis, mengingat di tubuh partai-partai itu ada orang-orang
yang track record-nya dulu begitu setia mendukung Soeharto dan rezim Orde
Baru.***

----------
SiaR WEBSITE: http://apchr.murdoch.edu.au/minihub/siarlist/maillist.html

Reply via email to