Precedence: bulk PBB MENUTUP DUA PUSAT PENDAFTARAN JAJAK PENDAPAT DI TIMTIM DILI (MateBEAN, 27/7/1999), Pejabat PBB untuk sementara menutup dua tempat pendaftaran pemilih di Timor Timur sesudah mendapat ancaman dari kelompok militan anti kemerdekaan. Menurut jurubicara UNAMET, David Wimhurst, sekitar 30 orang anggota milisi mengancam akan menghancurkan kedua tempat pendaftaran itu sesudah stafnya tidak mau mendaftar mereka karena tidak memiliki kartu bukti diri. Kedua pos pendaftaran itu, dekat Balibo yang merupakan benteng anti kemerdekaan sekitar 100 kilometer sebelah baratdaya Dili, ditutup sebagai tindakan berjaga-jaga dan dibuka kembali sesudah penjagaan keamanan diperkuat. Kapolda Timtim, Kolonel Timbul Silaen, menyangkal bahwa orang-orang yang terlibat itu adalah anggota laskar milisi. PBB mengoperasikan 200 pos pendaftaran di seluruh Timtim menjelang jajak pendapat bulan depan, dalam mana rakyat Timtim harus memilih antara otonomi luas dengan Indonesia atau merdeka penuh. Komisi Pemilihan Independen yang mengawasi jajak pendapat bulan depan tentang masa depan Timtim mengatakan bahwa proses itu mungkin adil kendati intimidasi terus berlanjut. Para anggota komisi memberikan keterangan itu di Dili, sementara 900 orang polisi tambahan tiba untuk memperkuat keamanan di wilayah itu menjelang jajak pendapat. Di antara para anggota komisi itu adalah Johann Kriegler, seorang pakar hukum hak asasi yang turut mewujudkan pemilu demokratis di Afrika Selatan dalam tahun 1994. Menurut Kriegler, tidak ada proses pemilihan di dunia ini yang sempurna. Dikatakannya, para anggota komisi itu sudah pergi ke berbagai tempat di Timor Timur dan kenyataan bahwa prosesnya tidak bersih secara klinis tidaklah berarti bahwa tujuannya yang semula tidak tercapai.*** ---------- SiaR WEBSITE: http://apchr.murdoch.edu.au/minihub/siarlist/maillist.html