Precedence: bulk


DEMO KEMBALI MARAK DI KEDUBES AUSTRALIA

        JAKARTA, (SiaR, 12/10/99). 300 mahasiswa yang berasal Universitas
Bung Karno (UBK), Forum Kesatuan Bangsa Indonesia (FKBI) dan Forum Informasi
Komunikasi Massa Islam (FIKM), Senin (11/10) kemarin mendatangi Kedutaan
Besar Australia untuk memprotes kontak senjata antara Interfet dan TNI di
pos Mota Ain, atau wilayah perbatasan antara Timtim dan Timor Barat. Seperti
diberitakan Kantor Berita Antara yang dikutip media massa Indonesia secara
umum bahwa dalam kontak senjata itu seorang anggota Brimob tewas.

        Para mahasiswa itu dalam aksi demonya itu melakukan long march dari
kampus UBK Jl. Kimia, Jakpus menuju ke Kuningan. Setelah tiba di depan
Kedutaan Besar Australia Jl Rasuna Said, mereka langsung melakukan aksi
duduk dan menutup jalur lambat Jl Rasuna Said. Sedangkan di jalur cepat
tetap lancar. Mereka yang datang sejak pukul 11.45 WIB, baru diterima oleh
staf kedubes pukul 12.45 WIB. Kelima orang perwakilan demonstran yang
diterima itu adalah Andi S, Gembong, Johannes, Hendrik, dan Raka.

        Menurut Agustinus, salah seorang korlap demo, kasus tertembaknya
anggota Brimob oleh Interfet tak cukup dengan premintaan maaf. "Tapi
Australia harus melakukan tindakan konkrit, yakni keluar dari Timtim," kata
Agustinus. 

        Dengan kejadian itu, menurut dia, menunjukkan bahwa Indonesia sudah
dianggap remeh oleh Australia. Dan, dalam melaksanakan tugasnya Intefet
tanpa melakukan koordinasi dengan TNI. "Tak ada cara lain, Interfet harus
ditarik," tambah Agus.

        Dalam orasinya, pendemo meneriakkan juga penolakan intervensi oleh
pasukan asing ke wilayah RI (NTT) dan Australia harus menghargai kedaulatan
Indonesia. Mereka dijaga sekitar 60-an anggota polisi dari Polda, Kamra dan
PHH Kodam Jaya.

        Sedangkan Kantor Berita Reuters dan AFP memberitakan bahwa sebelum
terjadi kontak senjata, ketika pasukan Interfet melakukan operasi di sekitar
perbatasan, para milisi yang bersembunyi bersama pasukan TNI melepaskan
tembakan ke arah pasukan Interfet. Sehingga pasukan Interfet membalasnya dan
terjadi aksi baku tembak. Dalam tembak-menembak itulah seorang milisi tewas.
Namun milisi itu kemudian diidentifikasi oleh pihak TNI sebagai anggota
Brimob. ***


----------
SiaR WEBSITE: http://apchr.murdoch.edu.au/minihub/siarlist/maillist.html

Kirim email ke