Precedence: bulk HAPUS FUNGSI POLITIK TENTARA MALANG, (TNI Watch!, 15/12/99). Pertemuan Nasional (Pernas) Jaringan Mahasiswa Indonesia (JMI) yang diikuti 105 mahasiswa dari 43 perguruan tinggi negeri dan swasta se-Indonesia meminta agar sistem politik di Tanah Air segera menghapuskan fungsi politik dan kekaryaan Tentara Nasional Indonesia (TNI). Salah satu wujud yang mereka usulkan berupa dibuatnya Ketetapan MPR yang menghapus keberadaan wakil TNI di lembaga legislatif di semua tingkatan. "Penghapusan fungsi politik TNI itu juga harus dilakukan dengan penghapusan lembaga administrasi teritorial dari Babinsa (Bintara Pembina Desa -Red) di desa-desa, hingga Kodam (Komando Daerah Militer-Red). Melalui cara ini dapat dibentuk pembagian peran profesional TNI sebagai alat pertahanan, dengan tugas kepolisian sebagai perangkat keamanan masyarakat," demikian rekomendasi yang ditandatangani Presidium Pernas JMI 1999 Hardy Stefano (Universitas Tujuh Belas Agustus, Surabaya), Berthy Frydani (Universitas Trisakti), dan Jose Masnuel (Universitas Pendidikan Nasional). Pernas JMI sendiri baru berakhir hari Selasa (7/12) di Batu, Malang (Jatim). JMI adalah jaringan komunitas mahasiswa aktivis organisasi intra kampus, Kongres, Badan Eksekutif, dan Presidium Senat Mahasiswa. Pernas JMI berhasil membentuk koordinatoriat wilayah, di masing-masing propinsi. Namun mereka juga sepakat tidak membentuk struktur kepemimpinan, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ ART).*** _______________ TNI Watch! merupakan terbitan yang dimaksudkan untuk mengawasi perilaku TNI, dari soal mutasi di lingkungan TNI, profil dan catatan perjalanan ketentaraan para perwiranya pelanggaran-pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan, politik TNI, senjata yang digunakan dan sebagainya. Tujuannya agar khalayak bisa mengetahuinya dan ikut mengawasi bersama-sama. ---------- SiaR WEBSITE: http://apchr.murdoch.edu.au/minihub/siarlist/maillist.html