Precedence: bulk


WARTAWAN ACEH EKSPRES DIANIAYA TNI

        BANDA ACEH, (TNI Watch!, 22/12/99). Nasrun Yunan (40), wartawan Aceh
Ekpres yang bertugas di Aceh Selatan Senin (21/12) pagi, dianiaya tiga orang
anggota TNI Angkatan Darat yang bertugas di kesatuan Koramil Blangpidie.
Penganiayaan itu membuat Nasrun harus dirawat di Puskesmas setempat. 

        Nasrun yang tinggal di Desa Durian Jangek, Susoh, dianiaya sekitar
pukul 09.30 WIB di Sarina Taylor, Jl Persada Blangpidie, sekitar 50 meter
dari Markas Koramil Blangpidie. Awal kejadiannya, Nasrun berada dalam toko
jahit, tiba-tiba masuk tiga anggota TNI dengan menenteng senjata api laras
panjang jenis FNC. Ketiga anggota TNI itu Pratu Lulu Kamal, Serda
Salahuddin, dan seorang lagi yang namanya tak dikenal Nasrun masuk ke toko
penjahit itu. 

        Ketiga anggota TNI itu mencekal Nasrun dan menyeret wartawan itu ke
belakang, tapi Nasrun bertahan. Namun, Pratu Lulu anggota TNI itu memukuli
wajah Nasrun. Dua anggota TNI lainnya ikut memukul dan menendang Nasrun.
Orang-orang yang kebetulan berada di sekitar tempat kejadian tak berani
menolong. Nasrun, setelah penganiayaan itu, tak berani keluar dari toko
penjahit tersebut selama satu jam karena di luar masih ada sejumlah aparat.
Untunglah berkat bantuan beberapa tokoh masyarakat setempat, Nasrun bisa
dibawa ke Puskesmas setempat. 

        Akibat penganiyaan itu, Nasrun mengalami luka, yaitu urat nadi pada
telunjuk kiri putus sehingga mengeluarkan darah dan harus dibalut, muka kiri
kanan benjol-benjol, sedangkan perut memar.

        Penganiayaan Nasrun ini diduga berkaitan dengan pemberitaan tentang
milad ke-23 GAM di Aceh Selatan yang dimuat mingguan Aceh Ekpres edisi 20-26
Desember 1999. Danramil Kapten Inf Abdul Majid mengatakan, pemukulan itu
terjadi karena aparat TNI emosi melihat sikap Nasrun yang berlebihan. Ini
dibenarkan oleh Komandan Koramil Blangpidie, Kapten Inf Abdul Majid, yakni,
Nasrun melakukan dua kesalahan. Pertama dalam menulis berita seputar Milad
GAM tidak seimbang. Kesalahan kedua, kata Abdul Majid, Nasrun dinilai banyak
ngomong yang memojokkan TNI. Menurut Majid, Nasrun sudah dipanggil ke
Koramil, tapi tidak mau datang. ***

_______________
TNI Watch! merupakan terbitan yang dimaksudkan untuk mengawasi prilaku TNI,
dari soal mutasi di lingkungan TNI, profil dan catatan perjalanan
ketentaraan para perwiranya, pelanggaran-pelanggaran hak asasi manusia yang
dilakukan, politik TNI, senjata yang digunakan dan sebagainya. Tujuannya
agar khalayak bisa mengetahuinya dan ikut mengawasi bersama-sama.


----------
SiaR WEBSITE: http://apchr.murdoch.edu.au/minihub/siarlist/maillist.html

Kirim email ke