Precedence: bulk AGUS WIRAHADIKUSUMAH PANGKOSTRAD, AGUS WIJOYO KASUM TNI JAKARTA, (TNI Watch!, 15/2/2000). Bersamaan dengan diberhentikannya Jenderal TNI Wiranto sebagai Menko Polkam, beberapa jabatan di lingkungan TNI juga akan diganti. Alasannya cukup jelas, sebagai upaya penggusuran perwira yang dianggap "orang-orang Wiranto" atau "bagian dari Orde Baru". Selama 32 tahun masa Orde Baru, TNI (terutama unsur Angkatan Darat) selalu dimanfaatkan Soeharto untuk melanggengkan kekuasaannya. Wajar kalau pengaruh Soeharto di tubuh Angkatan Darat demikian kuat. Jadi agak sulit memangkas pengaruh Soeharto dalam waktu singkat. Menumpas pengaruh Soeharto harus bertahap, sebagaimana yang dilakukan Gus Dur sekarang ini. Setelah digusurnya Wiranto, pengaruh Soeharto memang berkurang secara signifikan, namun belum terhapus sama sekali. Masih ada beberapa perwira, yang secara "moral" masih terikat dengan Orde Baru, seperti Letjen TNI Soegiono (Sekjen Dephankam), Letjen TNI Endriartono Soetarto (Komandan Sesko TNI, mantan Komandan Paspampres), Letjen TNI Djamari Chaniago (Wakil KASAD), Letjen TNI Suadi Marassabessy (Kasum TNI), Letjen TNI Djaja Suparman (Pangkostrad), Mayjen TNI Sjafrie Sjamsudin, dan beberapa nama lainnya. Penggusuran tahap pertama "paska Wiranto" adalah menggeser Letjen TNI Suadi Marassabessy (Kasum TNI) dan Letjen TNI Djaja Suparman (Pangkostrad). Posisi Letjen Suadi akan diisi oleh Letjen TNI Agus Wijoyo (kini Kaster TNI), dan Letjen Djaja Suparman akan digantikan oleh Mayjen TNI Agus Wirahadikusumah (Pangdam VII/Wirabuana). Khusus bagi Mayjen Agus, alih jabatannya kali ini juga merupakan promosi, karena ia akan menduduki jabatan bintang tiga. Sementara Letjen Agus, dari segi kepangkatan hanya bergeser, namun dari segi fungsi, jabatan Kasum lebih strategis ketimbang Kaster. Kecaman keras Wiranto terhadap Mayjen Agus WK, yang diucapkan Wiranto kemarin (14/2), tidak berpengaruh apa-apa terhadap karir Mayjen Agus. Mayjen Agus malah memperoleh promosi. Ucapan Wiranto yang sangat emosional dalam menilai Mayjen Agus, justru menunjukkan kelemahan Wiranto sendiri. Bagaimana Wiranto, seorang jenderal "bintang empat", mantan Pangkostrad, KSAD, Panglima TNI, dan sederet jabatan lainnya, ngemis-ngemis di muka umum (pers), agar pimpinan TNI menindak Mayjen Agus WK, seorang jenderal "bintang dua". Bukankah ini mencoreng muka Wiranto sendiri, karena ia seorang "bintang empat" berkoar-koar mencari bantuan, untuk menggebuk "bintang dua". Untuk sementara lupakan saja Wiranto, terlebih ia telah menjadi masa lalu. Masa Wiranto telah lewat. Kini kita kembali membahas proyek demiliterisasi Gus Dur, yang dibantu dua "buldozernya" Bondan Gunawan dan Marsilam Simanjuntak. Selain skenario di atas (Agus WK Pangkostrad, Agus Wijoyo Kasum TNI), masih ada skenario lain yang disiapkan, namun tetap dengan semangat yang sama: Dewirantoisasi. Skenario dimaksud adalah, Mayjen Agus WK menggantikan Letjen Suadi M sebagai Kasum TNI, dan Pangkostrad Letjen TNI Djaja Suparman digantikan Letjen TNI Endriartono Sutarto. Menyangkut nama Letjen TNI E Sutarto, sebagaimana disebutkan di atas, yang notabene adalah mantan Komandan Paspampres di masa Soeharto, bagaimana bisa masuk nominasi? Ini kembali pada pilihan orang berpolitik, bahwa berpolitik itu, kita memilih yang terbaik di antara yang terburuk. Artinya, memang sulit mencari jenderal yang benar-benar "terbebas" dari pengaruh Soeharto atau Wiranto. Karena perwira-perwira yang kini menjadi jenderal, promosinya dahulu sebagai jenderal, adalah berkat persetujuan Soeharto dan Wiranto juga. Jadi dipilih saja jenderal yang (mungkin) pengaruh dari Suhato atau Wiranto dianggap lebih tipis, ketimbang yang lain. Dan Letjen Sutarto masuk kategori ini. *** _______________ TNI Watch! merupakan terbitan yang dimaksudkan untuk mengawasi prilaku TNI, dari soal mutasi di lingkungan TNI, profil dan catatan perjalanan ketentaraan para perwiranya, pelanggaran-pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan, politik TNI, senjata yang digunakan dan sebagainya. Tujuannya agar khalayak bisa mengetahuinya dan ikut mengawasi bersama-sama. ---------- SiaR WEBSITE: http://apchr.murdoch.edu.au/minihub/siarlist/maillist.html