Precedence: bulk Hersri Setiawan: KISAH PENDEK (untuk cak umar said) masa penindasan telah liwat, alkisah tiga puluh tahun lebih pejuang kelayaban bangkit dari tiarap puing kejayaan, alhamdulillah hilang rasa takut ditetes butir-butir keharuan dilanda gelora amarah datang senja, astagfirullah menyongsong hembusan damai angin timur seakan angin sakal telah padam selamanya benarkah aku coba mengais dari timbunan reruntuk dan berkaca di telaga darah yang mengering dan tafakur di danau airmata tanpa bekas dan bicara dengan tulang-tulang putih membisu hilang rasa takut ditetes butir-butir keharuan dilanda gelora amarah datang senja, astagfirullah menyongsong hembusan damai angin timur seakan roh prabu baka mataram ketiga hanya macan kertas maotsetung pulanglah pulang ya anak tanahair pulanglah pulang ya anak si malinkundang tapi ketahuilah angin sakal bisa berhembus dari sarangnya membariskan kembali pasukan jin dan ninja pulanglah pulang ya anak tanahair pulanglah pulang ya anak si malinkundang tapi bawalah pundi-pundi hati nurani dan sepasang merpati putih Keterangan: (1) Prabu Baka, dalam dongeng Jawa, seorang raja dari jaman Mataram Pertama; kejam seperti Dewata Cengkar yang pemakan manusia, dan rakus sewenang-wenang seperti Dasamuka. (2) Macan Kertas, ungkapan alegoris Maotsetung (Mao Zedong) tentang imperialisme. Kockengen, Januari 2000 ---------- SiaR WEBSITE: http://apchr.murdoch.edu.au/minihub/siarlist/maillist.html