Waktu diskusi cikolang dan Aikido, ada hal yang cukup menarik sense hakim 
mengatakan sesuatu, yaitu Rotasi dan gerak, dan contoh2 yang diambil seperti 
orang pergi haji yang tawaf di ka'bah dan masih banyak lainnya.

Seperti Air, jika dibiarkan terus menggenang, tanpa aliran, lama-lama akan 
menjadi sarang penyakit. Demikian juga udara, jika dibiarkan berhenti, tak 
berhembus, akan menimbulkan kepengapan dan akhirnya merusak pernapasan. Semua 
harus bergerak. Tidak boleh ada yang diam.

Adalah kenyataan bahwa segala ciptaan Allah selalu bergerak. Bumi, matahari, 
bulan, bintang, dan semua tata surya berotasi tiada henti. Sekali terhenti akan 
terjadi kerusakan dan bencana yang luar biasa. Bahkan makhluk-makhluk mikro 
seperti bakteri dan virus pun bergerak.

Hukum Tuhan yang terjadi pada alam raya itu sesungguhnya terjadi juga pada diri 
manusia. Secara fisik, jika manusia berhenti, diam, dan tidak melakukan 
aktifitas, maka dalam kurun waktu tertentu kesehatannya pasti terganggu. Selain 
mudah lelah, berbagai penyakit akan mulai berdatangan. 

Demikian pula halnya dengan pikiran.  Seseorang yang membiarkan otaknya 
berhenti berpikir, maka dalam jangka waktu tertentu pikirannya akan terganggu. 
Sulit berpikir logis dan sistematis. Berpikirnya meloncat-loncat, sulit 
mengingat, dan mudah lupa. Menurut penelitian ilmiah, orang yang kurang 
terbiasa menggunakan pikirannya, pada usia tuanya akan menjadi pikun.

Jika rumus pergerakan itu terjadi pada alam dan individu manusia, maka hal yang 
sama juga pasti berlaku pada sebuah masyarakat dan organisasi.

Jangan sekali-kali berhenti, diam, atau stagnan. Karena diam itu berarti mati. 
Diam itu bisa membawa penyakit. Diam itu tidak sehat. Jangan takut perubahan, 
perbaikan, dan pembaruan. Sebab semua ciptaan-Nya ditakdirkan selalu bergerak 
dalam sebuah rotasi yang telah ditentukan. 

[Non-text portions of this message have been removed]

Reply via email to