Makasih kang Amal...
   
  Saya sudah siapkan hal itu...juga teknik teknik jalanan....karena selain saya 
selama hampir 9 tahun mengajar murid perempuan (1989-19980) jadi sedikit tahu, 
masukan itu berguna sekali bagi saya,... thank berat yah..

Amal Ihsan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
          Usulan: 

Kyknya Kang Iwan dkk, harus banyak cari bahan perbandingan ke program2 
self-defense yg skr banyak ditawarin. Apa sih yg diajarin di program2 itu? 
kita cari tau dan kita bikin yg lebih bagus. 

Kalo kata temen yg pernah liputan soal itu, programnya biasa aja tuh. Gak ada 
yg istimewa. Cuman latihan beladiri biasa sm sedikit bekal landasan teori 

Yang paling penting, bahan pengajarannya harus berangkat dari situasi nyata 
yang mungkin dihadapi sehari-hari, lalu coba dicarikan solusi beladirinya. 
Misalnya, gimana kalau dipiting pas jalan dari belakang atau ditodong dari 
depan pas lagi didalem angkot. 

Kalo ada milis member yg tertarik, mending gabung latihan ke padepokan aja. 
Kalo latihan Cikalong sm H. Aziz misalnya, belajar self-defense juga. Kita 
bisa tanya masalah2 beladiri dan nanti diajarkan langsung sm beliau praktek 
solusinya, bukan cuma teorinya. 

Sebagai bahan perbandingan, ini ada tulisan temen sy di Koran Tempo. 

Bela Diri Tempur
Koran Tempo, Ahad, 28 Januari 2007, halaman C1 

Bayangkan, suatu malam Anda berjalan di tengah lorong yang gelap sendirian. 
Tiba-tiba sekelompok orang datang menyerbu dan menguras harta benda Anda. 
Melawan berarti menentang maut. Apalagi di Kota Jakarta yang sangat rawan 
kejahatan ini. Nyawa seperti tak berarti.

Menghadapi situasi di atas, siapa pun bisa panik. Tapi hal itu tidak terjadi 
jika Anda memiliki keahlian bela diri. Mungkin inilah yang ada di benak Maria 
Dwianto, 37 tahun. Ibu dua anak ini rajin berlatih bela diri. Bukan pada 
perguruan pencak silat, karate, atau taekwondo, Maria memilih sebuah tempat 
bernama Art of Combat.

Sudah lima tahun dia berlatih di sana. Maria belum pernah mengalami kejadian 
yang menyeramkan semacam di atas. "Tapi ini penting untuk pertahanan diri," 
katanya. Maria menganggap berlatih di tempat ini menggembirakan. Karena itu, 
tak terbersit kelelahan yang sangat saat tangannya memukul-mukul <I>punching 
pad<I>.

Bagi perempuan, berlatih bela diri memang amat perlu. Mengingat banyaknya 
kejahatan yang menimpa kaum ini. Menurut Mikhael M. Lalwani, pelatih Art of 
Combat, konsep utama latihan yang diajarkan menekankan pada pertahanan diri. 
Selebihnya sebagai bentuk latihan kebugaran alami, strategi keamanan, dan 
meditasi. Keseluruhannya dipelajari dalam lima tingkatan, dari tingkat dasar 
sampai mahir.

Tak seperti seni bela diri lainnya, yang mematahkan lawan dengan aturan jurus, 
<I>art of combat<I> bersifat bebas. Setiap peserta dapat mematahkan lawan 
dengan jurus apa pun yang diadaptasi dari berbagai seni bela diri, antara 
lain karate, <I>aikido<I>, dan <I>Thai boxing<I>. 

Pertama kali latihan, peserta diajari teknik dasar saja, seperti posisi kaki 
serta pukulan lurus dan melingkar. Yang selanjutnya adalah variasi, yang 
jumlahnya bisa ribuan gerakan. Menurut Rama--sapaan akrab Mikhael--lawan yang 
akan dihadapi (di luar) tidak selalu mengeluarkan serangan yang sama. Karena 
itu, serangan balik yang diajarkan juga langsung mematikan lawan di 
bagian-bagian tertentu, seperti leher dan kemaluan.

Satu sesi latihan dilakukan selama sekitar dua jam. Latihan diawali dengan doa 
bersama, kemudian dilanjutkan dengan peregangan otot dan sendi. Berikutnya 
<I>cardio kickboxing<I>, antara lain pukulan bayangan dan <I>heavy lifting 
boxing<I> serta mencari target dengan <I>punching pad<I>. 

Ini kemudian diikuti dengan simulasi bertempur, yang disebut <I>sparing 
partner<I>. Peserta dapat berpasangan dua orang, tiga, bahkan lebih. Di tahap 
ini, latihan paling lama berlangsung. Diakhiri dengan relaksasi atau meditasi 
yang biasanya disukai mereka yang berusia di atas 40 tahun.

Rama mengatakan, meski seseorang telah belajar dan mahir dalam bela diri ini, 
ia menekankan tetap memperhitungkan kekuatan lawan. "Jangan konyol," katanya. 
Pusat latihan Art of Combat ada di Jalan Dharmawangsa Raya Nomor 8, Kebayoran 
Baru. Tertarik berlatih? (martha warta silaban)

On 03/22/2007 05:15 pm, dasaman_allaria wrote:
> Bacaan bagus.
>
> Street 101
>
> http://www.selfdefenseforums.com/forums/
> showthread.php?t=158&highlight=marc+mcyoung
>
> Website Marc McYoung
>
> http://www.nononsenseselfdefense.com/
>
> Bahasan khusus mengenai Martial-Art vs. Self-Defense
> http://www.nononsenseselfdefense.com/MAandSD.htm


         

 
---------------------------------
Sucker-punch spam with award-winning protection.
 Try the free Yahoo! Mail Beta.
 
---------------------------------
The fish are biting.
 Get more visitors on your site using Yahoo! Search Marketing.

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke