terima kasih.....
atas sambutan hangat Sahabat Ian S (kumalahijau) dan Sahabat Silat lainnya,

Mudah2an agenda ke Batusangkar, Tanah Datar Luhak nan Tuo, dapat diwujudkan; 
pasti akan menjadi dorongan semangat yang sangat tinggi bagi seluruh stake 
holder di sana. Apalagi Bupati yang sekarang adalah salah satu pengurus IPSi 
SUMBAR dan Ketua DPRDnya adalah salah seorang Pembina Silat di Tanah Datar.

Jika agendanya sudah ada, insyaALLAH kami juga akan segera kabarkan (sekaligus 
mengundang) Saudara-2 qta dari Malaysia, Singapore, Brunei Darussalam, dan Asia 
Tenggara lainnya.

Selain "basilek" /silaturrahim di sasaran, insyaALLAH qta bisa ziarah ke Makam 
Syech Abdurrahman Al Khalidi (Syech Kumango), dialog dengan keluarga khususnya 
yang mendapat amanah Silek Kumango. Juga bisa ke "nagari2" asal "silek" 
Minangkabau. Sambil menikmati keindahan sorga dunia alam dan makanan khas 
Minangkabau.

Semoga.....
 
----------------------------------------------------------
Aslim Nurhasan ST SATI; Limpapeh Luhak nan Tuo
Yayasan Seni, Budaya, dan Kesejahteraan Anak Nagari Minangkabau
[EMAIL PROTECTED], 0811103234, 081808850951



----- Original Message ----
From: kumalahijau <[EMAIL PROTECTED]>
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, April 13, 2007 11:48:29 AM
Subject: [silatindonesia] Re: Wisata Budaya dan Religi Kumango









  


    
            

wahh..terima kasih sekali untuk Sodara Aslim Nurhasan,



Seneng rasanya ada sodara di Sumbar, salah satu tanah asal silat 

yang terkenal...apalagi belum2 kami sudah diterima dengan baik dan 

bahkan sudah bersedia untuk mendampingi jika bertandang ke tempat 

yang ngetop dengan rumah gadangnya ini..

Tentu saja kami (juga FP2STI, iya kan Mas EKo?) sangat menerima 

uluran persahabatan dari ranah minang ini...

Mohon didoakan semoga kami bisa juga mengagendakan untuk 

bersilaturahmi ke ranah minang...



Banyak lho anggota milis ini yang ingin sekali menyaksikan sendiri 

berbagai macam kekakyaan budaya silek dari minang: mulai dari silek 

tuo ....hingga randai-nya. Aku sendiri juga belum pernah liat he 

he..dan pengen banget liat dan menikmati keragaman budaya dari pulai 

sumatra ini..



salam kenal 

Ian s



--- In silatindonesia@ yahoogroups. com, ASLIM NURHASAN 

<aslimnurhasan@ ...> wrote:

>

> AWW.....

> Mohon maaf, ikut nimbrung.

> 

> Di Batusangkar, masih ada beberapa Guru Silek Kumango, Silek 

Lintau, Silek Sungai Patai, Silek Tuo, dan lainnya.

> 

> LIMPAPEH bukan perguruan silat, namun Perguruan Silek Kumango 

(PERSIKUM) di Batusangkar merupakan salah satu komponen utama dalam 

LIMPAPEH; Guru Gadang Silek Kumango, Lazuardi Malin Maradjo (Abak Ar 

Malin) serta muridnya, Lesmandri, yang mengembangkan Tari 

Kontemporer Minangkabau dari Silek Kumango, adalah pendiri dan 

pengurus LIMPAPEH.

> 

> Alhamdulillah, LIMPAPEH bersama PERSIKUM sudah mulai berhasil 

menjadikan silek sebagai muatan lokal di SMA Unggulan Batusangkar. 

Mudah2an dalam waktu dekat masuk SD, SMP, dan STAIN. Berikutnya akan 

dicicil ke 75 Nagari di Kabupaten Tanah Datar.

> 

> Jika berkenan ke Batusangkar atau SUMBAR, insyaALLAH LIMPAPEH bisa 

menjadi pendamping.

> 

> WWW

>  

> ------------ --------- --------- --------- --------- --------- -

> Aslim Nurhasan ST SATI; Limpapeh Luhak nan Tuo

> Yayasan Seni, Budaya, dan Kesejahteraan Anak Nagari Minangkabau

> aslimnurhasan@ ..., 0811103234, 081808850951

> 

> 

> 

> ----- Original Message ----

> From: Ian Samsudin <kumalahijau@ ...>

> To: silatindonesia@ yahoogroups. com

> Sent: Tuesday, April 10, 2007 9:40:43 AM

> Subject: [silatindonesia] Wisata Budaya dan Religi Kumango

> 

> 

> 

> 

> 

> 

> 

> 

> 

>   

> 

> 

>     

>             Sahabat silat, 

> 

>    

> 

>   sebuah konsep tentang wisata budaya dan religi tanah datar...

> 

>   Kapan nih kita berkunjung ke Kumango ato silek tuo hehe ....

> 

>   akan dijamu oleh Uda Alda, lengkap dengan makanan padangnya :)

> 

>   tapi kumpulnya di padang ya...

> 

>    

> 

>   Eh kalo gak salah di Sumbar ada PASTI (ato apa ya namanya?)--

semacan forum untuk silat tradisi ..

> 

>   mungkin Kang O'ong bisa menambahkan. .

> 

>    

> 

>    

> 

>   salam

> 

>   Ian s

> 

>   ==

> 

>    

> 

>   Kumango:

> 

>             Sebuah Alternatif Konsep Pengembangan Wisata Budaya 

dan Religi Di Kabupaten Tanah Datar 

> 

>    

> 

>    

> 

>    

> 

>   Kesadaran pentingnya pengembangan sektor Kepariwisataan sebagai 

salah satu upaya menghasilkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) tidaklah 

mudah untuk dilaksanakan, dan banyak faktor pendukung yang sangat 

menentukan keberhasilannya. Pemerintah daerah, masyarakat, dan juga 

stake holder sebagai pelaksana di lapangan diharapkan saling 

bersinergis. Dikarenakan tiga hal tersebut merupakan faktor penting 

sebagai pendukung terwujudnya keberhasilan kepariwisataan yang 

memadai. 

> 

>    

> 

>   Pertama, faktor masyarakat pendukung kebudayaan. Berangkat dari 

budaya tradisi (khususnya budaya intangible), yang menjadi bagian 

masyarakat sebagai pola budaya tradisi, apakah mereka siap 

mengupayakan produktifitas karya-karyanya sebagai daya tarik 

pariwisata. Kebudayaan itu hidup dan berkembang secara alamiah atas 

dasar kesadaran dan tanggungjawab masyarakat sendiri. 

> 

>   Kedua, kesiapan sumberdaya manusia (SDM) bidang akomodasi 

mengaju pada slogan Sapta Pesona (aman, tertib, bersih, sejuk, 

indah, ramah tamah, dan kenangan), apakah juga sudah dilakukan 

dengan benar. Mengingat akomodasi adalah merupakan salah satu bagian 

penting dalam pengembangan pariwisata. Apakah masyarakat perhotelan 

dan rumah makan serta lainnya, sumberdaya manusianya siap melayani 

wisatawan dengan slogan Sapta Pesona. 

> 

>   Ketiga, peran swasta (stake holder) pebisnis perhotelan, rumah 

makan, dan lainnya, sebagai salah satu faktor yang juga penting 

dalam upaya mendukung kepariwisataan. Apakah juga berani menghadapi 

tantangan saat ini. Artinya tanpa pemodal yang mau menanamkan 

investasinya pada sektor pariwisata, perhotelan, rumah makan, dan 

lainnya kepariwisataan tidak dapat berjalan semestinya. 

> 

>    

> 

>   Ketiga faktor tersebut merupakan satu kesatuan dan saling 

mendukung untuk mencapai keberhasilan pengembangan kepariwisataan. 

Namun, apabila kepariwisataan dikelola secara serius, tentunya teori 

tersebut sangat menunjang untuk diimplementasikan. 

> 

>   Kabupaten Tanah Datar merupakan salah satu daerah potensial 

sebagai daerah tujuan wisata. Keanekaragaman budaya baik tinggalan 

budaya bendawi (tangible) berupa peninggalan sejarah, benda cagar 

budaya, dan lain-lain, maupun tinggalan budaya non bendawi 

(intangible) , dan masih terus dilestarikan oleh masyarakat 

pendukungnya, serta alamnya yang indah, merupakan modal pendukung 

kepariwisataan di Kabupaten Tanah Datar. Kecenderungan diberbagai 

tempat wisata, konsep pengembangan wisata budaya belum dikelola 

secara menyeluruh. Objek yang ramai pengunjung sementara ini 

dianggap potensial untuk dipromosikan sebagai salah satu tawaran 

wisata yang menarik. Namun hal itu bukan satu-satunya cara 

pengembangan. Konsep pengembangan yang memadai sebaiknya melihat 

potensi yang dapat diterapkan berdasarkan kesinambungan, 

pemberdayaan masyarakat pendukungnya, dan pelestarian budayanya. 

> 

>    

> 

>   Berbicara pariwisata budaya dan religi terlebih dahulu 

menentukan apa yang bisa diangkat sebagai objek tujuan, tanpa 

mempengaruhi objek tersebut. Artinya, biarkan saja budaya masyarakat 

mengalir dengan sendirinya tanpa harus direkayasa. Apalagi dibuat 

instan untuk suatu kebutuhan. Itu diperlukan apabila budaya 

masyarakat sudah berjalan dengan baik, serta didukung terus menerus 

oleh masyarakat pendukungnya. Contohnya kepariwisataan di Bali. 

Masyarakat Bali melestarikan budayanya, tanpa harus direkayasa, dan 

sekarang sudah menjadi bagian dari industri pariwisata di Bali. 

Namun perlu diingat, bahwa Tanah Datar bukanlah Bali. Secara alamiah 

di Bali antara alam, budaya dan agama menyatu sebagai bentangan 

budaya (culture landscape) dan religi yang saling mendukung. Seperti 

tradisi ritual upacara pembakaran mayat (ngaben), prosesi tersebut 

menyatukan adat, budaya dan agama. 

> 

>    

> 

>   Pemerintah tinggal mengakomodasi keinginan masyarakat melalui 

berbagai fasilitas pendukung. Apabila ada fasilitas, juga dipikirkan 

suasana seperti apa yang diinginkan masyarakat tradisi sebagai 

pendukung kebudayaannya, tanpa meninggalkan nilai-nilai budaya. 

Suatu contoh di Tanah Datar, apabila masyarakat menghendaki 

dibangunnya tempat sasaran silat tradisional, kemudian kita juga 

minimal mengadaptasi bangunan diupayakan sesuai dengan kondisi yang 

dinginkan, bukan asal dibangun. 

> 

>   Melainkan bagaimana menata lingkungannya. Sehingga kita sering 

mendapatkan bangunan yang terbengkalai karena secara fungsi tidak 

layak dijadikan untuk kegiatan tersebut. Hal ini terjadi pada sebuah 

bangunan gelanggang atau medan nan bapaneh di samping lapangan Bukik 

Gombak. Di sana dulu berdiri sebuah bangunan, maksud dan tujuannya 

untuk kegiatan adat tradisi, dan berkesenian. Namun kemudian 

bangunan tersebut roboh dimakan usia karena tidak dipergunakan oleh 

masyarakat pendukungnya. 

> 

>    

> 

>   Pada judul tulisan ini "Kumango" Sebuah Alternatif Konsep 

Pengembangan Wisata Budaya dan Religi, merupakan sebuah penawaran 

yang perlu dikaji, dan direnungkan kembali sebagai alternatif 

pengembangan pariwisata. Membicarakan Kumango sangat menarik untuk 

dibahas. Pertama, Kumango ditinjau sebagai potensi daerah (wilayah) 

perlu dikembangankan sebagai daerah tujuan wisata religi. Mengingat 

di Nagari Kumango terdapat Surau Syekh Kumango. Tabek, dahulunya 

kolam tempat untuk menyembuhan penyakit, dan Makam Syekh Kumango 

(Syekh Abdurrahman Alkalidi). Merupakan salah satu tokoh, dan 

seorang Syekh di Tanah Datar. Sampai saat ini masyarakat 

pendukungnya masih ada, bahkan juga tersebar sampai ke Malaysia. 

(Informasi ini diperoleh dari masyarakat di sekitar Makam Syekh 

Kumango). Nagari Kumango berada di Kecamatan Sungaitarab Kabupaten 

Tanah Datar. Kuranglebih 3 km ke arah utara dari jalan utama 

Batusangkar- Bukittinggi. Tinggalan budaya tersebut merupakan modal 

dasar pengembangan

> 

>  pariwisata sejarah maupun religi. Menurut informasi masyarakat di 

sekitar Surau dan Makam bila pada hari besar Islam Makam dan Surau 

banyak dikunjungi peziarah, bahkan banyak yang datang peziarah dari 

Malaysia. 

> 

>    

> 

>   Kedua, Kumango sebagai cikal bakal pengembangan budaya non 

bendawi (intangible) , berupa seni beladiri silat tradisional 

kumango, dan tari kontemporer. Di sisi lain, Syekh Kumango adalah 

tokoh yang mendirikan dan menciptakan jurus silat Kumango. Bentuk 

pengelolaan yang dikembangkan muridnya sampai sekarang masih 

dilestarikan di Kota Batusangkar dan tempat lainnya, bahkan van den 

Boorn (Muhammad Abdul Latif) alamat Geulstraat 18, 6163 he Geleen, 

Nederland salah seorang murid dari Lazuardi Malin Marajo (Da Ar 

Malin), dibantu oleh salah satu murid tuonya Lesmandri dari generasi 

sekarang, mendirikan sasaran silat kumango di Negeri Belanda dengan 

jumlah murid kurang lebih 30orang berkebangsaan Belanda keturunan 

Marokko. 

> 

>   Dengan perguruan silat kumango ada dimana-mana, ini membuktikan 

bahwa masyarakat pendukungnya masih ada, dan terus melestarikannya. 

Artinya benang merahnya masih menyambung, antara Syekh Kumango 

sebagai tokoh (bukti tinggalanya Makam, Surau, dan Tabek) dengan 

kekinian, dan merupakan upaya pelestarian budaya tradisi , oleh 

perguruan seni beladiri silat kumango, dan sanggar Tari Limpapeh 

yang mengambil unsur silat kumango sebagai inspirasi geraknya. Kedua 

aktifitas tersebut sekarang masih terus dilakukan bersama oleh 

masyarakat pendukungnya. 

> 

>    

> 

>   Dari pembahasan potensi tentang Kumango yang perlu diperhatikan 

adalah, sebuah objek wisata mestinya mempunyai kesan yang mendalam 

baik berupa unsur penokohan, religi, sejarah, ilmu pengetahuan, 

budaya, dan unsur lainnya yang secara faktual masih dapat kita 

saksikan dan rasakan, sebagai tinggalan budaya yang masih hidup dan 

dilestarikan. Sehingga pemahaman konsep dari hilir ke hulu dan dari 

hulu ke hilir masih bisa dibuktikan, dan karena itulah wisatawan 

mencarinya. Dengan kata lain, bila wisatawan ingin melihat bukti 

sejarah dan kereligian Syekh Kumango, mereka bisa di bawa ke daerah 

atau Nagari Kumango. Di mana Makam, Surau, dan Tabek Syekh Kumango 

berada. Begitu juga sebaliknya, apabila wisatawan ingin melihat 

karya-karya Syekh Kumango yang sampai sekarang masih dilestarikan 

oleh murid-muridnya. Wisatawan bisa kita bawa ke pusat seni budaya 

tradisi (art center) di kota Batusangkar. Disana ada Sanggar 

Limpapeh atau sanggar lainnya yang terus aktif berkarya, dan juga

> 

>  Perguruan Silat Kumango. Minimal wisatawan mempunyai kesan masa 

lalu, masa kini, dan masa akan datang sebagai sebuah kesan kenangan 

yang mendalam. 

> 

>    

> 

>   • Konsep pengembangan tinggalan budaya bendawi (tangible). 

> 

>   Di Nagari Kumango terdapat Makam, Surau, dan Tabek Syekh Kumango 

sebagai tinggalan budayanya. Ketiga tinggalan budaya tersebut perlu 

dibuatkan deskripsi tentang sejarah Syekh Kumango sebagai tokoh 

agama (berangkat dari sebutan Syekh), Surau, dan Tabek, dan juga 

bila perlu dilakukan pemugaran (Makam, Surau, dan Tabek) serta 

penataan lingkungan.( sarana dan prasarana: jalan lingkungan, MCK, 

dan lainnya). Kegiatan tersebut harus dilakukan dengan bijaksana, 

artinya tidak meninggalan kaidah dan prinsip-prinsip arkelogis, 

historis, dan arsitektural. Dibuatkan pula site museum (tempat benda-

benda tinggalan Syekh Kumango yang masih ada), atau duplikatnya. Hal 

ini dimaksudkan untuk menyimpan benda tinggalan budaya, dan tidak 

menghilangkan bukti-bukti sejarah dikarenakan mengandung nilai-nilai 

budaya yang tinggi. Kemudian dilakukan upaya pelestarian melalui 

pemugaran yang benar, dan dilakukan pengelolaan dengan memberdayakan 

masyarakat di lingkungan Nagari Kumango. Membentuk sebuah

> 

>  yayasan pengelola agar secara menejemen dapat lebih berkembang 

dengan sistem dan mekanisme yang baik. Biarkan masyarakat 

pendukungnya yang membuat, pemerintah dalam hal ini dinas terkait 

mengupayakan dan menempatkan diri sebagai fasilitator dan motifator. 

Sehingga masyarakat mendapatkan nilai lebih dari sebuah konsep 

pengembangan pariwisata, karena dengan melibatkannya diharapkan 

masyarakat merasa memiliki. Sehingga diharapkan menumbuhkan upaya 

pelestarian yang berkesinambungan oleh partisipasi masyarakat 

sendiri. Artinya kita mengajak masyarakat untuk ikut terlibat dalam 

pelestarian, pengelolaan, dan pengembangan sumberdaya budaya dan 

religi (partisipatoris) 

> 

>    

> 

>   • Konsep Pengembangan Tinggalan Budaya Non Bendawi. 

> 

>   Konsep pengembangan tinggalan budaya non bendawi (intangible) 

adalah merupakan upaya membuat wadah atau tempat pusat seni budaya 

anak nagari (art center), sebagai sarana latihan dan pengembangan 

seni beladiri silat kumango, dan seni beladiri lainnya, dan tari 

tardisional serta tari kontemporer. Di dalam kompleks (art center) 

terdapat sasaran silat, tempat latihan tari, surau, galeri, ruang 

informasi seni dan budaya tanah datar, tempat pemutaran film 

(kegiatan seni: tari, tinggalan benda cagar budaya, pakaian tradisi, 

dll), museum prasasti (duplikat), dan lain-lainnya. Masyarakat 

pendukung inilah yang nantinya melestarikan budaya tradisi non 

bendawi yang harus diperhatikan. Sebab bila hal ini diabaikan maka, 

konsep pengembangan pariwisata yang berbasis budaya akan kehilangan 

makna yang sesungguhnya. Wisatawan tidak hanya butuh yang dilihat 

saja, tetapi juga membutuhkan suasana keterlibatan langsung berbaur 

dengan masyarakat tradisi. Baik melalui belajar silat, maupun

> 

>  belajar menari. Bila mungkin terdapat makanan khas, souvenir yang 

merupakan ciri khas daerah Tanah Datar di lingkungan art center. 

Sehingga slogan Sapta Pesona menjadi bermakna manakala slogan 

tersebut dapat kita terjemahkan melalui upaya nyata. 

> 

>    

> 

>   " Merujuk pada Slogan Sapta Pesona ke 7 (Kenangan). Kenangan 

adalah kesan yang melekat dengan kuat pada ingatan atau perasaan 

seseorang yang disebabkan oleh pengalaman yang diperolehnya. 

Kenangan yang indah dan menyenangkan tentunya akan memberikan 

kepuasan batin tersendiri bagi para wisatawan. Untuk itu bagi orang-

orang yang berkecimpung di industri pariwisata dalam menawarkan 

wisata dan pelayanan kepada wisatawan, selalu dituntut untuk 

memperdulikan kesenangan menyeluruh dari manusia dan kenangan 

seluruh manusia. Menawarkan wisata sebenarnya tidak hanya menawarkan 

hotel dan tontonan atau benda kenangan, melainkan menawarkan kenang-

kenangan dalam arti terdalam. Mutu wisata tidak diukur pertama-tama 

dengan keindahan hotelnya atau jumlah uang atau omzet 

perdagangannya, melainkan jawaban atas pertanyaan," kenang- kenangan 

batin macam apakah yang membekas pada wisatawan?" Jawabnya, tentunya 

kita harus membangun konsep pengembangan pariwisata yang 

berorientasi pada pemikiran

> 

>  dari Hilir ke Hulu, dan dari Hulu ke Hilir sebagai upaya 

pengembangan kepariwisataan berbasis kebudayaan dan religi di masa 

yang akan datang. Kumango, mungkin sebuah alternatif pengembangan 

pariwisata budaya dan religi. Mengingat banyak aspek pendukung telah 

dipunyai sebagai daerah tujuan wisata yang mengaju pada konsep 

pelestarian budaya tradisi, dan pengembangannya yang terus menerus 

dilakukan oleh masyarakat pendukungnya. Sekarang tinggal bagaimana 

kita  penulis bekerja di Balai Pelestarian Peninggalan? 

mengupayakannya. (?) sumber: Purbakala Batusangkar Wilprov. 

Sumbar,Riau, dan Kep.Riaudan aktif di Sanggar Limpapeh Kepustakaan: 

> 

> 

> 

> dari http://www.tanahdat ar.go.id/ modules.php? name=News& 

file=article& sid=79 sep

> 

> 

> 

> ------------ --------- --------- ---

> 

> Looking for earth-friendly autos? 

> 

>  Browse Top Cars by "Green Rating" at Yahoo! Autos' Green Center.  

> 

> 

> 

> [Non-text portions of this message have been removed]

> 

> 

> 

> 

> 

>     

>   

> 

>     

>     

> 

> 

> 

> 

> <!--

> 

> #ygrp-mlmsg {font-size:13px; font-family: arial, helvetica, clean, 

sans-serif;}

> #ygrp-mlmsg table {font-size:inherit; font:100% ;}

> #ygrp-mlmsg select, input, textarea {font:99% arial, helvetica, 

clean, sans-serif;}

> #ygrp-mlmsg pre, code {font:115% monospace;}

> #ygrp-mlmsg * {line-height: 1.22em;}

> #ygrp-text{

> font-family: Georgia;

> }

> #ygrp-text p{

> margin:0 0 1em 0;}

> #ygrp-tpmsgs{

> font-family: Arial;

> clear:both;}

> #ygrp-vitnav{

> padding-top: 10px;font- family:Verdana; font-size: 77%;margin: 0;}

> #ygrp-vitnav a{

> padding:0 1px;}

> #ygrp-actbar{

> clear:both;margin: 25px 0;white-space: nowrap;color: #666;text-

align:right; }

> #ygrp-actbar .left{

> float:left;white- space:nowrap; }

> .bld{font-weight: bold;}

> #ygrp-grft{

> font-family: Verdana;font- size:77%; padding:15px 0;}

> #ygrp-ft{

> font-family: verdana;font- size:77%; border-top: 1px solid #666;

> padding:5px 0;

> }

> #ygrp-mlmsg #logo{

> padding-bottom: 10px;}

> 

> #ygrp-vital{

> background-color: #e0ecee;margin- bottom:20px; padding:2px 0 8px 8px;}

> #ygrp-vital #vithd{

> font-size:77% ;font-family: Verdana;font- weight:bold; color:#333; text-

transform:uppercase ;}

> #ygrp-vital ul{

> padding:0;margin: 2px 0;}

> #ygrp-vital ul li{

> list-style-type: none;clear: both;border: 1px solid #e0ecee;

> }

> #ygrp-vital ul li .ct{

> font-weight: bold;color: #ff7900;float: right;width: 2em;text-

align:right; padding-right: .5em;}

> #ygrp-vital ul li .cat{

> font-weight: bold;}

> #ygrp-vital a {

> text-decoration: none;}

> 

> #ygrp-vital a:hover{

> text-decoration: underline; }

> 

> #ygrp-sponsor #hd{

> color:#999;font- size:77%; }

> #ygrp-sponsor #ov{

> padding:6px 13px;background- color:#e0ecee; margin-bottom: 20px;}

> #ygrp-sponsor #ov ul{

> padding:0 0 0 8px;margin:0; }

> #ygrp-sponsor #ov li{

> list-style-type: square;padding: 6px 0;font-size: 77%;}

> #ygrp-sponsor #ov li a{

> text-decoration: none;font- size:130% ;}

> #ygrp-sponsor #nc {

> background-color: #eee;margin- bottom:20px; padding:0 8px;}

> #ygrp-sponsor .ad{

> padding:8px 0;}

> #ygrp-sponsor .ad #hd1{

> font-family: Arial;font- weight:bold; color:#628c2a; font-

size:100%;line- height:122% ;}

> #ygrp-sponsor .ad a{

> text-decoration: none;}

> #ygrp-sponsor .ad a:hover{

> text-decoration: underline; }

> #ygrp-sponsor .ad p{

> margin:0;}

> o {font-size:0; }

> .MsoNormal {

> margin:0 0 0 0;}

> #ygrp-text tt{

> font-size:120% ;}

> blockquote{margin: 0 0 0 4px;}

> .replbq {margin:4;}

> -->

> 

> 

> 

> 

> 

> 

> 

> 

>        

> 

____________ _________ _________ _________ _________ _________ _

____________ ___

> Bored stiff? Loosen up... 

> Download and play hundreds of games for free on Yahoo! Games.

> http://games. yahoo.com/ games/front

> 

> [Non-text portions of this message have been removed]

>





    
  

    
    




<!--

#ygrp-mlmsg {font-size:13px;font-family:arial, helvetica, clean, sans-serif;}
#ygrp-mlmsg table {font-size:inherit;font:100%;}
#ygrp-mlmsg select, input, textarea {font:99% arial, helvetica, clean, 
sans-serif;}
#ygrp-mlmsg pre, code {font:115% monospace;}
#ygrp-mlmsg * {line-height:1.22em;}
#ygrp-text{
font-family:Georgia;
}
#ygrp-text p{
margin:0 0 1em 0;}
#ygrp-tpmsgs{
font-family:Arial;
clear:both;}
#ygrp-vitnav{
padding-top:10px;font-family:Verdana;font-size:77%;margin:0;}
#ygrp-vitnav a{
padding:0 1px;}
#ygrp-actbar{
clear:both;margin:25px 0;white-space:nowrap;color:#666;text-align:right;}
#ygrp-actbar .left{
float:left;white-space:nowrap;}
.bld{font-weight:bold;}
#ygrp-grft{
font-family:Verdana;font-size:77%;padding:15px 0;}
#ygrp-ft{
font-family:verdana;font-size:77%;border-top:1px solid #666;
padding:5px 0;
}
#ygrp-mlmsg #logo{
padding-bottom:10px;}

#ygrp-vital{
background-color:#e0ecee;margin-bottom:20px;padding:2px 0 8px 8px;}
#ygrp-vital #vithd{
font-size:77%;font-family:Verdana;font-weight:bold;color:#333;text-transform:uppercase;}
#ygrp-vital ul{
padding:0;margin:2px 0;}
#ygrp-vital ul li{
list-style-type:none;clear:both;border:1px solid #e0ecee;
}
#ygrp-vital ul li .ct{
font-weight:bold;color:#ff7900;float:right;width:2em;text-align:right;padding-right:.5em;}
#ygrp-vital ul li .cat{
font-weight:bold;}
#ygrp-vital a {
text-decoration:none;}

#ygrp-vital a:hover{
text-decoration:underline;}

#ygrp-sponsor #hd{
color:#999;font-size:77%;}
#ygrp-sponsor #ov{
padding:6px 13px;background-color:#e0ecee;margin-bottom:20px;}
#ygrp-sponsor #ov ul{
padding:0 0 0 8px;margin:0;}
#ygrp-sponsor #ov li{
list-style-type:square;padding:6px 0;font-size:77%;}
#ygrp-sponsor #ov li a{
text-decoration:none;font-size:130%;}
#ygrp-sponsor #nc {
background-color:#eee;margin-bottom:20px;padding:0 8px;}
#ygrp-sponsor .ad{
padding:8px 0;}
#ygrp-sponsor .ad #hd1{
font-family:Arial;font-weight:bold;color:#628c2a;font-size:100%;line-height:122%;}
#ygrp-sponsor .ad a{
text-decoration:none;}
#ygrp-sponsor .ad a:hover{
text-decoration:underline;}
#ygrp-sponsor .ad p{
margin:0;}
o {font-size:0;}
.MsoNormal {
margin:0 0 0 0;}
#ygrp-text tt{
font-size:120%;}
blockquote{margin:0 0 0 4px;}
.replbq {margin:4;}
-->








      Don't be flakey.  Get Yahoo! Mail for Mobile and always stay connected to 
friends.    http://mobile.yahoo.com/mail

[Non-text portions of this message have been removed]



Jembatan Silaturahmi Pesilat Indonesia
http://www.silatindonesia.com (Situs Utama)
http://www.silatindonesia.com/pustaka/ (Archive Milis)
http://www.silatindonesia.com/forum/ (Webforum)
http://silatindonesia.multiply.com (Blog Foto)
http://silat.4-all.org (Milis)


Anda juga bisa bergaung dengan Forum diskusi di alamat:
http://www.silatindonesia.com/forum/


KOMUNITAS PENCAK SILAT INDONESIA
---------------------------------------------
silatindonesia The Begining Of Global ORientation
Forum Pecinta dan Pelestari Silat Tradisional
--------------------------------------------- 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/silatindonesia/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/silatindonesia/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 

Kirim email ke