terima kasih..... atas sambutan hangat Sahabat Ian S (kumalahijau) dan Sahabat Silat lainnya,
Mudah2an agenda ke Batusangkar, Tanah Datar Luhak nan Tuo, dapat diwujudkan; pasti akan menjadi dorongan semangat yang sangat tinggi bagi seluruh stake holder di sana. Apalagi Bupati yang sekarang adalah salah satu pengurus IPSi SUMBAR dan Ketua DPRDnya adalah salah seorang Pembina Silat di Tanah Datar. Jika agendanya sudah ada, insyaALLAH kami juga akan segera kabarkan (sekaligus mengundang) Saudara-2 qta dari Malaysia, Singapore, Brunei Darussalam, dan Asia Tenggara lainnya. Selain "basilek" /silaturrahim di sasaran, insyaALLAH qta bisa ziarah ke Makam Syech Abdurrahman Al Khalidi (Syech Kumango), dialog dengan keluarga khususnya yang mendapat amanah Silek Kumango. Juga bisa ke "nagari2" asal "silek" Minangkabau. Sambil menikmati keindahan sorga dunia alam dan makanan khas Minangkabau. Semoga..... ---------------------------------------------------------- Aslim Nurhasan ST SATI; Limpapeh Luhak nan Tuo Yayasan Seni, Budaya, dan Kesejahteraan Anak Nagari Minangkabau [EMAIL PROTECTED], 0811103234, 081808850951 ----- Original Message ---- From: kumalahijau <[EMAIL PROTECTED]> To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, April 13, 2007 11:48:29 AM Subject: [silatindonesia] Re: Wisata Budaya dan Religi Kumango wahh..terima kasih sekali untuk Sodara Aslim Nurhasan, Seneng rasanya ada sodara di Sumbar, salah satu tanah asal silat yang terkenal...apalagi belum2 kami sudah diterima dengan baik dan bahkan sudah bersedia untuk mendampingi jika bertandang ke tempat yang ngetop dengan rumah gadangnya ini.. Tentu saja kami (juga FP2STI, iya kan Mas EKo?) sangat menerima uluran persahabatan dari ranah minang ini... Mohon didoakan semoga kami bisa juga mengagendakan untuk bersilaturahmi ke ranah minang... Banyak lho anggota milis ini yang ingin sekali menyaksikan sendiri berbagai macam kekakyaan budaya silek dari minang: mulai dari silek tuo ....hingga randai-nya. Aku sendiri juga belum pernah liat he he..dan pengen banget liat dan menikmati keragaman budaya dari pulai sumatra ini.. salam kenal Ian s --- In silatindonesia@ yahoogroups. com, ASLIM NURHASAN <aslimnurhasan@ ...> wrote: > > AWW..... > Mohon maaf, ikut nimbrung. > > Di Batusangkar, masih ada beberapa Guru Silek Kumango, Silek Lintau, Silek Sungai Patai, Silek Tuo, dan lainnya. > > LIMPAPEH bukan perguruan silat, namun Perguruan Silek Kumango (PERSIKUM) di Batusangkar merupakan salah satu komponen utama dalam LIMPAPEH; Guru Gadang Silek Kumango, Lazuardi Malin Maradjo (Abak Ar Malin) serta muridnya, Lesmandri, yang mengembangkan Tari Kontemporer Minangkabau dari Silek Kumango, adalah pendiri dan pengurus LIMPAPEH. > > Alhamdulillah, LIMPAPEH bersama PERSIKUM sudah mulai berhasil menjadikan silek sebagai muatan lokal di SMA Unggulan Batusangkar. Mudah2an dalam waktu dekat masuk SD, SMP, dan STAIN. Berikutnya akan dicicil ke 75 Nagari di Kabupaten Tanah Datar. > > Jika berkenan ke Batusangkar atau SUMBAR, insyaALLAH LIMPAPEH bisa menjadi pendamping. > > WWW > > ------------ --------- --------- --------- --------- --------- - > Aslim Nurhasan ST SATI; Limpapeh Luhak nan Tuo > Yayasan Seni, Budaya, dan Kesejahteraan Anak Nagari Minangkabau > aslimnurhasan@ ..., 0811103234, 081808850951 > > > > ----- Original Message ---- > From: Ian Samsudin <kumalahijau@ ...> > To: silatindonesia@ yahoogroups. com > Sent: Tuesday, April 10, 2007 9:40:43 AM > Subject: [silatindonesia] Wisata Budaya dan Religi Kumango > > > > > > > > > > > > > > Sahabat silat, > > > > sebuah konsep tentang wisata budaya dan religi tanah datar... > > Kapan nih kita berkunjung ke Kumango ato silek tuo hehe .... > > akan dijamu oleh Uda Alda, lengkap dengan makanan padangnya :) > > tapi kumpulnya di padang ya... > > > > Eh kalo gak salah di Sumbar ada PASTI (ato apa ya namanya?)-- semacan forum untuk silat tradisi .. > > mungkin Kang O'ong bisa menambahkan. . > > > > > > salam > > Ian s > > == > > > > Kumango: > > Sebuah Alternatif Konsep Pengembangan Wisata Budaya dan Religi Di Kabupaten Tanah Datar > > > > > > > > Kesadaran pentingnya pengembangan sektor Kepariwisataan sebagai salah satu upaya menghasilkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) tidaklah mudah untuk dilaksanakan, dan banyak faktor pendukung yang sangat menentukan keberhasilannya. Pemerintah daerah, masyarakat, dan juga stake holder sebagai pelaksana di lapangan diharapkan saling bersinergis. Dikarenakan tiga hal tersebut merupakan faktor penting sebagai pendukung terwujudnya keberhasilan kepariwisataan yang memadai. > > > > Pertama, faktor masyarakat pendukung kebudayaan. Berangkat dari budaya tradisi (khususnya budaya intangible), yang menjadi bagian masyarakat sebagai pola budaya tradisi, apakah mereka siap mengupayakan produktifitas karya-karyanya sebagai daya tarik pariwisata. Kebudayaan itu hidup dan berkembang secara alamiah atas dasar kesadaran dan tanggungjawab masyarakat sendiri. > > Kedua, kesiapan sumberdaya manusia (SDM) bidang akomodasi mengaju pada slogan Sapta Pesona (aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah tamah, dan kenangan), apakah juga sudah dilakukan dengan benar. Mengingat akomodasi adalah merupakan salah satu bagian penting dalam pengembangan pariwisata. Apakah masyarakat perhotelan dan rumah makan serta lainnya, sumberdaya manusianya siap melayani wisatawan dengan slogan Sapta Pesona. > > Ketiga, peran swasta (stake holder) pebisnis perhotelan, rumah makan, dan lainnya, sebagai salah satu faktor yang juga penting dalam upaya mendukung kepariwisataan. Apakah juga berani menghadapi tantangan saat ini. Artinya tanpa pemodal yang mau menanamkan investasinya pada sektor pariwisata, perhotelan, rumah makan, dan lainnya kepariwisataan tidak dapat berjalan semestinya. > > > > Ketiga faktor tersebut merupakan satu kesatuan dan saling mendukung untuk mencapai keberhasilan pengembangan kepariwisataan. Namun, apabila kepariwisataan dikelola secara serius, tentunya teori tersebut sangat menunjang untuk diimplementasikan. > > Kabupaten Tanah Datar merupakan salah satu daerah potensial sebagai daerah tujuan wisata. Keanekaragaman budaya baik tinggalan budaya bendawi (tangible) berupa peninggalan sejarah, benda cagar budaya, dan lain-lain, maupun tinggalan budaya non bendawi (intangible) , dan masih terus dilestarikan oleh masyarakat pendukungnya, serta alamnya yang indah, merupakan modal pendukung kepariwisataan di Kabupaten Tanah Datar. Kecenderungan diberbagai tempat wisata, konsep pengembangan wisata budaya belum dikelola secara menyeluruh. Objek yang ramai pengunjung sementara ini dianggap potensial untuk dipromosikan sebagai salah satu tawaran wisata yang menarik. Namun hal itu bukan satu-satunya cara pengembangan. Konsep pengembangan yang memadai sebaiknya melihat potensi yang dapat diterapkan berdasarkan kesinambungan, pemberdayaan masyarakat pendukungnya, dan pelestarian budayanya. > > > > Berbicara pariwisata budaya dan religi terlebih dahulu menentukan apa yang bisa diangkat sebagai objek tujuan, tanpa mempengaruhi objek tersebut. Artinya, biarkan saja budaya masyarakat mengalir dengan sendirinya tanpa harus direkayasa. Apalagi dibuat instan untuk suatu kebutuhan. Itu diperlukan apabila budaya masyarakat sudah berjalan dengan baik, serta didukung terus menerus oleh masyarakat pendukungnya. Contohnya kepariwisataan di Bali. Masyarakat Bali melestarikan budayanya, tanpa harus direkayasa, dan sekarang sudah menjadi bagian dari industri pariwisata di Bali. Namun perlu diingat, bahwa Tanah Datar bukanlah Bali. Secara alamiah di Bali antara alam, budaya dan agama menyatu sebagai bentangan budaya (culture landscape) dan religi yang saling mendukung. Seperti tradisi ritual upacara pembakaran mayat (ngaben), prosesi tersebut menyatukan adat, budaya dan agama. > > > > Pemerintah tinggal mengakomodasi keinginan masyarakat melalui berbagai fasilitas pendukung. Apabila ada fasilitas, juga dipikirkan suasana seperti apa yang diinginkan masyarakat tradisi sebagai pendukung kebudayaannya, tanpa meninggalkan nilai-nilai budaya. Suatu contoh di Tanah Datar, apabila masyarakat menghendaki dibangunnya tempat sasaran silat tradisional, kemudian kita juga minimal mengadaptasi bangunan diupayakan sesuai dengan kondisi yang dinginkan, bukan asal dibangun. > > Melainkan bagaimana menata lingkungannya. Sehingga kita sering mendapatkan bangunan yang terbengkalai karena secara fungsi tidak layak dijadikan untuk kegiatan tersebut. Hal ini terjadi pada sebuah bangunan gelanggang atau medan nan bapaneh di samping lapangan Bukik Gombak. Di sana dulu berdiri sebuah bangunan, maksud dan tujuannya untuk kegiatan adat tradisi, dan berkesenian. Namun kemudian bangunan tersebut roboh dimakan usia karena tidak dipergunakan oleh masyarakat pendukungnya. > > > > Pada judul tulisan ini "Kumango" Sebuah Alternatif Konsep Pengembangan Wisata Budaya dan Religi, merupakan sebuah penawaran yang perlu dikaji, dan direnungkan kembali sebagai alternatif pengembangan pariwisata. Membicarakan Kumango sangat menarik untuk dibahas. Pertama, Kumango ditinjau sebagai potensi daerah (wilayah) perlu dikembangankan sebagai daerah tujuan wisata religi. Mengingat di Nagari Kumango terdapat Surau Syekh Kumango. Tabek, dahulunya kolam tempat untuk menyembuhan penyakit, dan Makam Syekh Kumango (Syekh Abdurrahman Alkalidi). Merupakan salah satu tokoh, dan seorang Syekh di Tanah Datar. Sampai saat ini masyarakat pendukungnya masih ada, bahkan juga tersebar sampai ke Malaysia. (Informasi ini diperoleh dari masyarakat di sekitar Makam Syekh Kumango). Nagari Kumango berada di Kecamatan Sungaitarab Kabupaten Tanah Datar. Kuranglebih 3 km ke arah utara dari jalan utama Batusangkar- Bukittinggi. Tinggalan budaya tersebut merupakan modal dasar pengembangan > > pariwisata sejarah maupun religi. Menurut informasi masyarakat di sekitar Surau dan Makam bila pada hari besar Islam Makam dan Surau banyak dikunjungi peziarah, bahkan banyak yang datang peziarah dari Malaysia. > > > > Kedua, Kumango sebagai cikal bakal pengembangan budaya non bendawi (intangible) , berupa seni beladiri silat tradisional kumango, dan tari kontemporer. Di sisi lain, Syekh Kumango adalah tokoh yang mendirikan dan menciptakan jurus silat Kumango. Bentuk pengelolaan yang dikembangkan muridnya sampai sekarang masih dilestarikan di Kota Batusangkar dan tempat lainnya, bahkan van den Boorn (Muhammad Abdul Latif) alamat Geulstraat 18, 6163 he Geleen, Nederland salah seorang murid dari Lazuardi Malin Marajo (Da Ar Malin), dibantu oleh salah satu murid tuonya Lesmandri dari generasi sekarang, mendirikan sasaran silat kumango di Negeri Belanda dengan jumlah murid kurang lebih 30orang berkebangsaan Belanda keturunan Marokko. > > Dengan perguruan silat kumango ada dimana-mana, ini membuktikan bahwa masyarakat pendukungnya masih ada, dan terus melestarikannya. Artinya benang merahnya masih menyambung, antara Syekh Kumango sebagai tokoh (bukti tinggalanya Makam, Surau, dan Tabek) dengan kekinian, dan merupakan upaya pelestarian budaya tradisi , oleh perguruan seni beladiri silat kumango, dan sanggar Tari Limpapeh yang mengambil unsur silat kumango sebagai inspirasi geraknya. Kedua aktifitas tersebut sekarang masih terus dilakukan bersama oleh masyarakat pendukungnya. > > > > Dari pembahasan potensi tentang Kumango yang perlu diperhatikan adalah, sebuah objek wisata mestinya mempunyai kesan yang mendalam baik berupa unsur penokohan, religi, sejarah, ilmu pengetahuan, budaya, dan unsur lainnya yang secara faktual masih dapat kita saksikan dan rasakan, sebagai tinggalan budaya yang masih hidup dan dilestarikan. Sehingga pemahaman konsep dari hilir ke hulu dan dari hulu ke hilir masih bisa dibuktikan, dan karena itulah wisatawan mencarinya. Dengan kata lain, bila wisatawan ingin melihat bukti sejarah dan kereligian Syekh Kumango, mereka bisa di bawa ke daerah atau Nagari Kumango. Di mana Makam, Surau, dan Tabek Syekh Kumango berada. Begitu juga sebaliknya, apabila wisatawan ingin melihat karya-karya Syekh Kumango yang sampai sekarang masih dilestarikan oleh murid-muridnya. Wisatawan bisa kita bawa ke pusat seni budaya tradisi (art center) di kota Batusangkar. Disana ada Sanggar Limpapeh atau sanggar lainnya yang terus aktif berkarya, dan juga > > Perguruan Silat Kumango. Minimal wisatawan mempunyai kesan masa lalu, masa kini, dan masa akan datang sebagai sebuah kesan kenangan yang mendalam. > > > > Konsep pengembangan tinggalan budaya bendawi (tangible). > > Di Nagari Kumango terdapat Makam, Surau, dan Tabek Syekh Kumango sebagai tinggalan budayanya. Ketiga tinggalan budaya tersebut perlu dibuatkan deskripsi tentang sejarah Syekh Kumango sebagai tokoh agama (berangkat dari sebutan Syekh), Surau, dan Tabek, dan juga bila perlu dilakukan pemugaran (Makam, Surau, dan Tabek) serta penataan lingkungan.( sarana dan prasarana: jalan lingkungan, MCK, dan lainnya). Kegiatan tersebut harus dilakukan dengan bijaksana, artinya tidak meninggalan kaidah dan prinsip-prinsip arkelogis, historis, dan arsitektural. Dibuatkan pula site museum (tempat benda- benda tinggalan Syekh Kumango yang masih ada), atau duplikatnya. Hal ini dimaksudkan untuk menyimpan benda tinggalan budaya, dan tidak menghilangkan bukti-bukti sejarah dikarenakan mengandung nilai-nilai budaya yang tinggi. Kemudian dilakukan upaya pelestarian melalui pemugaran yang benar, dan dilakukan pengelolaan dengan memberdayakan masyarakat di lingkungan Nagari Kumango. Membentuk sebuah > > yayasan pengelola agar secara menejemen dapat lebih berkembang dengan sistem dan mekanisme yang baik. Biarkan masyarakat pendukungnya yang membuat, pemerintah dalam hal ini dinas terkait mengupayakan dan menempatkan diri sebagai fasilitator dan motifator. Sehingga masyarakat mendapatkan nilai lebih dari sebuah konsep pengembangan pariwisata, karena dengan melibatkannya diharapkan masyarakat merasa memiliki. Sehingga diharapkan menumbuhkan upaya pelestarian yang berkesinambungan oleh partisipasi masyarakat sendiri. Artinya kita mengajak masyarakat untuk ikut terlibat dalam pelestarian, pengelolaan, dan pengembangan sumberdaya budaya dan religi (partisipatoris) > > > > Konsep Pengembangan Tinggalan Budaya Non Bendawi. > > Konsep pengembangan tinggalan budaya non bendawi (intangible) adalah merupakan upaya membuat wadah atau tempat pusat seni budaya anak nagari (art center), sebagai sarana latihan dan pengembangan seni beladiri silat kumango, dan seni beladiri lainnya, dan tari tardisional serta tari kontemporer. Di dalam kompleks (art center) terdapat sasaran silat, tempat latihan tari, surau, galeri, ruang informasi seni dan budaya tanah datar, tempat pemutaran film (kegiatan seni: tari, tinggalan benda cagar budaya, pakaian tradisi, dll), museum prasasti (duplikat), dan lain-lainnya. Masyarakat pendukung inilah yang nantinya melestarikan budaya tradisi non bendawi yang harus diperhatikan. Sebab bila hal ini diabaikan maka, konsep pengembangan pariwisata yang berbasis budaya akan kehilangan makna yang sesungguhnya. Wisatawan tidak hanya butuh yang dilihat saja, tetapi juga membutuhkan suasana keterlibatan langsung berbaur dengan masyarakat tradisi. Baik melalui belajar silat, maupun > > belajar menari. Bila mungkin terdapat makanan khas, souvenir yang merupakan ciri khas daerah Tanah Datar di lingkungan art center. Sehingga slogan Sapta Pesona menjadi bermakna manakala slogan tersebut dapat kita terjemahkan melalui upaya nyata. > > > > " Merujuk pada Slogan Sapta Pesona ke 7 (Kenangan). Kenangan adalah kesan yang melekat dengan kuat pada ingatan atau perasaan seseorang yang disebabkan oleh pengalaman yang diperolehnya. Kenangan yang indah dan menyenangkan tentunya akan memberikan kepuasan batin tersendiri bagi para wisatawan. Untuk itu bagi orang- orang yang berkecimpung di industri pariwisata dalam menawarkan wisata dan pelayanan kepada wisatawan, selalu dituntut untuk memperdulikan kesenangan menyeluruh dari manusia dan kenangan seluruh manusia. Menawarkan wisata sebenarnya tidak hanya menawarkan hotel dan tontonan atau benda kenangan, melainkan menawarkan kenang- kenangan dalam arti terdalam. Mutu wisata tidak diukur pertama-tama dengan keindahan hotelnya atau jumlah uang atau omzet perdagangannya, melainkan jawaban atas pertanyaan," kenang- kenangan batin macam apakah yang membekas pada wisatawan?" Jawabnya, tentunya kita harus membangun konsep pengembangan pariwisata yang berorientasi pada pemikiran > > dari Hilir ke Hulu, dan dari Hulu ke Hilir sebagai upaya pengembangan kepariwisataan berbasis kebudayaan dan religi di masa yang akan datang. Kumango, mungkin sebuah alternatif pengembangan pariwisata budaya dan religi. Mengingat banyak aspek pendukung telah dipunyai sebagai daerah tujuan wisata yang mengaju pada konsep pelestarian budaya tradisi, dan pengembangannya yang terus menerus dilakukan oleh masyarakat pendukungnya. Sekarang tinggal bagaimana kita penulis bekerja di Balai Pelestarian Peninggalan? mengupayakannya. (?) sumber: Purbakala Batusangkar Wilprov. Sumbar,Riau, dan Kep.Riaudan aktif di Sanggar Limpapeh Kepustakaan: > > > > dari http://www.tanahdat ar.go.id/ modules.php? name=News& file=article& sid=79 sep > > > > ------------ --------- --------- --- > > Looking for earth-friendly autos? > > Browse Top Cars by "Green Rating" at Yahoo! Autos' Green Center. > > > > [Non-text portions of this message have been removed] > > > > > > > > > > > > > > > <!-- > > #ygrp-mlmsg {font-size:13px; font-family: arial, helvetica, clean, sans-serif;} > #ygrp-mlmsg table {font-size:inherit; font:100% ;} > #ygrp-mlmsg select, input, textarea {font:99% arial, helvetica, clean, sans-serif;} > #ygrp-mlmsg pre, code {font:115% monospace;} > #ygrp-mlmsg * {line-height: 1.22em;} > #ygrp-text{ > font-family: Georgia; > } > #ygrp-text p{ > margin:0 0 1em 0;} > #ygrp-tpmsgs{ > font-family: Arial; > clear:both;} > #ygrp-vitnav{ > padding-top: 10px;font- family:Verdana; font-size: 77%;margin: 0;} > #ygrp-vitnav a{ > padding:0 1px;} > #ygrp-actbar{ > clear:both;margin: 25px 0;white-space: nowrap;color: #666;text- align:right; } > #ygrp-actbar .left{ > float:left;white- space:nowrap; } > .bld{font-weight: bold;} > #ygrp-grft{ > font-family: Verdana;font- size:77%; padding:15px 0;} > #ygrp-ft{ > font-family: verdana;font- size:77%; border-top: 1px solid #666; > padding:5px 0; > } > #ygrp-mlmsg #logo{ > padding-bottom: 10px;} > > #ygrp-vital{ > background-color: #e0ecee;margin- bottom:20px; padding:2px 0 8px 8px;} > #ygrp-vital #vithd{ > font-size:77% ;font-family: Verdana;font- weight:bold; color:#333; text- transform:uppercase ;} > #ygrp-vital ul{ > padding:0;margin: 2px 0;} > #ygrp-vital ul li{ > list-style-type: none;clear: both;border: 1px solid #e0ecee; > } > #ygrp-vital ul li .ct{ > font-weight: bold;color: #ff7900;float: right;width: 2em;text- align:right; padding-right: .5em;} > #ygrp-vital ul li .cat{ > font-weight: bold;} > #ygrp-vital a { > text-decoration: none;} > > #ygrp-vital a:hover{ > text-decoration: underline; } > > #ygrp-sponsor #hd{ > color:#999;font- size:77%; } > #ygrp-sponsor #ov{ > padding:6px 13px;background- color:#e0ecee; margin-bottom: 20px;} > #ygrp-sponsor #ov ul{ > padding:0 0 0 8px;margin:0; } > #ygrp-sponsor #ov li{ > list-style-type: square;padding: 6px 0;font-size: 77%;} > #ygrp-sponsor #ov li a{ > text-decoration: none;font- size:130% ;} > #ygrp-sponsor #nc { > background-color: #eee;margin- bottom:20px; padding:0 8px;} > #ygrp-sponsor .ad{ > padding:8px 0;} > #ygrp-sponsor .ad #hd1{ > font-family: Arial;font- weight:bold; color:#628c2a; font- size:100%;line- height:122% ;} > #ygrp-sponsor .ad a{ > text-decoration: none;} > #ygrp-sponsor .ad a:hover{ > text-decoration: underline; } > #ygrp-sponsor .ad p{ > margin:0;} > o {font-size:0; } > .MsoNormal { > margin:0 0 0 0;} > #ygrp-text tt{ > font-size:120% ;} > blockquote{margin: 0 0 0 4px;} > .replbq {margin:4;} > --> > > > > > > > > > > ____________ _________ _________ _________ _________ _________ _ ____________ ___ > Bored stiff? Loosen up... > Download and play hundreds of games for free on Yahoo! Games. > http://games. yahoo.com/ games/front > > [Non-text portions of this message have been removed] > <!-- #ygrp-mlmsg {font-size:13px;font-family:arial, helvetica, clean, sans-serif;} #ygrp-mlmsg table {font-size:inherit;font:100%;} #ygrp-mlmsg select, input, textarea {font:99% arial, helvetica, clean, sans-serif;} #ygrp-mlmsg pre, code {font:115% monospace;} #ygrp-mlmsg * {line-height:1.22em;} #ygrp-text{ font-family:Georgia; } #ygrp-text p{ margin:0 0 1em 0;} #ygrp-tpmsgs{ font-family:Arial; clear:both;} #ygrp-vitnav{ padding-top:10px;font-family:Verdana;font-size:77%;margin:0;} #ygrp-vitnav a{ padding:0 1px;} #ygrp-actbar{ clear:both;margin:25px 0;white-space:nowrap;color:#666;text-align:right;} #ygrp-actbar .left{ float:left;white-space:nowrap;} .bld{font-weight:bold;} #ygrp-grft{ font-family:Verdana;font-size:77%;padding:15px 0;} #ygrp-ft{ font-family:verdana;font-size:77%;border-top:1px solid #666; padding:5px 0; } #ygrp-mlmsg #logo{ padding-bottom:10px;} #ygrp-vital{ background-color:#e0ecee;margin-bottom:20px;padding:2px 0 8px 8px;} #ygrp-vital #vithd{ font-size:77%;font-family:Verdana;font-weight:bold;color:#333;text-transform:uppercase;} #ygrp-vital ul{ padding:0;margin:2px 0;} #ygrp-vital ul li{ list-style-type:none;clear:both;border:1px solid #e0ecee; } #ygrp-vital ul li .ct{ font-weight:bold;color:#ff7900;float:right;width:2em;text-align:right;padding-right:.5em;} #ygrp-vital ul li .cat{ font-weight:bold;} #ygrp-vital a { text-decoration:none;} #ygrp-vital a:hover{ text-decoration:underline;} #ygrp-sponsor #hd{ color:#999;font-size:77%;} #ygrp-sponsor #ov{ padding:6px 13px;background-color:#e0ecee;margin-bottom:20px;} #ygrp-sponsor #ov ul{ padding:0 0 0 8px;margin:0;} #ygrp-sponsor #ov li{ list-style-type:square;padding:6px 0;font-size:77%;} #ygrp-sponsor #ov li a{ text-decoration:none;font-size:130%;} #ygrp-sponsor #nc { background-color:#eee;margin-bottom:20px;padding:0 8px;} #ygrp-sponsor .ad{ padding:8px 0;} #ygrp-sponsor .ad #hd1{ font-family:Arial;font-weight:bold;color:#628c2a;font-size:100%;line-height:122%;} #ygrp-sponsor .ad a{ text-decoration:none;} #ygrp-sponsor .ad a:hover{ text-decoration:underline;} #ygrp-sponsor .ad p{ margin:0;} o {font-size:0;} .MsoNormal { margin:0 0 0 0;} #ygrp-text tt{ font-size:120%;} blockquote{margin:0 0 0 4px;} .replbq {margin:4;} --> Don't be flakey. Get Yahoo! Mail for Mobile and always stay connected to friends. http://mobile.yahoo.com/mail [Non-text portions of this message have been removed] Jembatan Silaturahmi Pesilat Indonesia http://www.silatindonesia.com (Situs Utama) http://www.silatindonesia.com/pustaka/ (Archive Milis) http://www.silatindonesia.com/forum/ (Webforum) http://silatindonesia.multiply.com (Blog Foto) http://silat.4-all.org (Milis) Anda juga bisa bergaung dengan Forum diskusi di alamat: http://www.silatindonesia.com/forum/ KOMUNITAS PENCAK SILAT INDONESIA --------------------------------------------- silatindonesia The Begining Of Global ORientation Forum Pecinta dan Pelestari Silat Tradisional --------------------------------------------- Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/silatindonesia/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/silatindonesia/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/