Menembus kegelapan dan kematian

Kita tentu setuju akan ungkapan setiap anak manusia memiliki rezeki 
masing-masing. Coba kemudian kita hubungkan dengan semboyan banyak anak banyak 
rezeki yang didasarkan pada ungkapan diatas. Baik ungkapan dan semboyan diatas 
semuanya ada didalam pikiran (angan-angan) kita. 

Mari kita bercerita tentang suatu keluarga yang gigih menolak konsep keluarga 
berencana. Tentunya tergambar dalam pikiran kita bahwa keluarga ini akan 
dianugrahi banyak anak. Mungkin 7 atau 9 atau mungkin lebih dari itu.
Jika anak pertama mendapat mainan baru, anak kedua mendapat bekasnya, anak 
ketiga dapat ceritanya bahwa kakaknya pernah punya mainan baru. Lalu apa yang 
didapat oleh anak yang bungsu ? dia Cuma dapat cinta dari orang tuanya. 
Terlepas dari apa komentar yang akan muncul atas cerita diatas, tidak bisa 
dipungkiri bahwa cinta memang hadir menembus ruang dan waktu, sekaligus 
menembus kegelapan. Bila cinta diibarakan sebagai bunga, mungkin ia adalah 
bunga yang mekar tanpa bantuan musim. Di musim apapun ia selalu berbunga. 
Keharumnya menembus ruang sejauh apapun. 


Dunia maya sekarang telah hadir akibat dari produk angan-angan manusia dalam 
bentuk ilmu pengetahuan dan teknologi yang membuat dunia menjadi semakin 
menyempitkan batas, bahkan mampu merubah cara manusia menjalani kehidupan. Saya 
setuju dengan phenomena ini. Tetapi tetap belum bisa menembus ruang dan waktu. 
Daya rubah Cinta lebih dahsyat dari pada daya rubah ip-tek, karena Cinta mampu 
menembus ruang dan waktu. Hampir semua batasan yang tidak bisa  dipecahkan ilmu 
pengetahuan bisa ditembus dengan cinta. Sebut saja batasan itu adalah ruang, 
waktu, kegelapan bahkan kematian. Dalam ilmu pengetahuan ia menjadi teka-teki 
yang belum terpecahkan. Namun Cinta memiliki kekuatan untuk melampaui 
batas-batas itu. 

Bisa jadi anda memiliki pengalaman yg lebih menarik. Dengan senang hati bila 
anda mau membaginya kepada kami. Manusia beranak pinak. Dalam artian punya 
orang tua, punya mertua. Mungkin memiliki mertua lebih dari dua orang. 
Kehadiran cinta kedua orang tua kita tetap hadir meskipun mereka sudah melewati 
gerbang kematian. Dalam artian cinta mereka menembus batas-batas kematian. 
Dimana cinta mereka selalu hadir mengikuti, mengiringi, membayangi disetiap 
pojok kehidupan kita. 

Distorsi cinta bisa terjadi jika cinta itu diukur dalam ukuran rezeki atau 
harta., dan atau keinginan menguasai calon pacar / pacar, dengan menjajah 
perasaanya agar bisa diperintah, dimarahi, dimintai uangnya, 

Namun bilamana cinta diukur dengan ketenteraman, kedamaian, dan pencerahan, 
maka cinta bisa menjadi jembatan hidup bahagia yang sangat menentukan.

Semua orang pasti memilih untuk tidak punya musuh, terlepas dianya orang biasa 
atau orang luar biasa, petani, kaya, miskin, tua atau muda, orang yang gagal 
atau orang yang berhasil. Semuanya tak berniat untuk punya musuh.
Sebut saja Dalai Lama. Seorang tokoh yang dikenal dengan senyum yang sejuk. 
Beliau memiliki punya musuh yaitu negeri Cina yang menduduki Tibet. Mahatma 
Gandi. Sosok yang terkenal anti kekekerasan dalam berjuang. Ia tewas ditembak 
seseorang. Hidupnya berakhir diujung peluru. John Lennon yang terkenal dengan 
karya-karya yang menyentuh perasaan dan dikagumi di seantero dunia.Konon akhir 
hidupnya tragis tewas diujung peluru. Kalau orang yang memiliki kualitas 
seperti itu, dengan kualifikasi sehebat itu, tetap saja ditakdirkan memiliki 
musuh, apalagi kita yang hanya berkualitas biasa-biasa saja. Yang jelas musuh 
adalah kenyataan yang harus diterima oleh siapa saja yang masih bernapas. 
Bahkan manusia yang sudah matipun masih menyisakan musuh.


Dalam kenyataan bahwa rintangan utama yang dialami Cinta adalah sulitnya 
menembus batas-batas perbedaan. Dan manusia sampai saat ini belum juga bisa 
pintar untuk me-manage perbedaan, meskpun telah didukung oleh ip-tek. Sehingga 
syeitan tidak perlu bersusah payah mengganggu manusia. Tanpa syeitan bekerja. 
Manusia sudah bertikai karena tipisnya iman terhadap cinta yag sebenarnya cinta 
mampu mengatasi semua kesulitan dalam membina kehidupan damai.. 

Janganlah protes kepada Allah, mengapa Allah menciptakan perbedaan. Yang 
sebenar-benarnya adalah ketidak mampuan manusia untuk me-manage perbedaan.
Dalam bahasa seloroh didapat satu pertanyaan dimanakah ujungnya cinta. Maka 
jawaban dalam bahasa seloroh bahwa ujung cinta ada dibelakang retsleiting 
celana. Seperti banyak didendangkan dalam ungkapan seni oleh hampir 100 persen 
penyanyi. 

Wassalam
Bambang Sarkoro 

from artikel: http://www.margaluyu-pusat.net


[Non-text portions of this message have been removed]

Reply via email to