Mas Eko yang ganteng dan baik hati, saya mau tuh dikirimin ebook
Nogososro nya ..... makasih ya sebelumnya...

Yudhy
http://puragabaya.blogspot.com

--- In silatindonesia@yahoogroups.com, "Eko Hadi" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>   Wah kalau bicara komik/cersil ..... bisa smpe lupa waktu ... saya
punya versi ebooknya Nogososro Sabuk Inten .....walau sudah saya baca
berkali-kali tetap aja ngak bosen ...
> 
>   Eko Hadi S
>   Corporate Legal & Compliance
>   PT. TEMPO INTI MEDIA Tbk
>   Telp: 021-3916160, Ext.212 
> 
>     ----- Original Message ----- 
>     From: Rahmat 
>     To: silatindonesia@yahoogroups.com 
>     Sent: Thursday, May 03, 2007 7:26 PM
>     Subject: RE: [silatindonesia] Re: Kelebat Pedang di Ladang Buku
> 
> 
>     Jadi inget juga nih.
> 
>     Saya udah ubek2 kwitang cari novel giring2 perak sampe sekarang
nggak
>     ketemu,
> 
>     Penasaran masa kecil yang belum lunas, soalnya nggak ngikutin
sampai tamat.
> 
>     _____ 
> 
>     From: silatindonesia@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED]
>     On Behalf Of Alda Amtha
>     Sent: Wednesday, May 02, 2007 6:16 PM
>     To: silatindonesia@yahoogroups.com
>     Subject: [silatindonesia] Re: Kelebat Pedang di Ladang Buku
> 
>     Jadi inget masa kecil nih... 
> 
>     Dulu di koran Haluan Padang, ada cersil bersambung kalau gak salah
>     judulnya Giring2 Perak, tentang jagoan Silek Tuo, pengarangnya
Makmur
>     Hendrik yg punya perguruan Pat Ban Bu di Padang.....
> 
>     Ada bukunya gak ya....? 
> 
>     --- In silatindonesia@ <mailto:silatindonesia%40yahoogroups.com>
>     yahoogroups.com, "bambang sarkoro [CBN-NET]"
>     <beps@> wrote:
>     >
>     > Sebelum Nagasasra Sabuk Inten dan Api di bukit menoreh karya SH
>     Mintardja 
>     > terbit, telah ada cerita silat jawa berjudul Bende Mataram, Patih
>     Lowoijo 
>     > karya Herman Prathikto.
>     > Mungkin arsipnya masih ada di pegang oleh ibu Retno Dewati
(putrinya
>     ibu 
>     > Tjondrolukito).
>     > at least jika belum muncul penulis baru...., Cerita silat
tradisional 
>     > seperti disebut diatas bisa diangkat
>     > dengan pamrih memicu munculnya cerita silat fiksi tradisional
>     > 
>     > Salam sahabat Silat
>     > Bambang Sarkoro
>     > 
>     > ----- Original Message ----- 
>     > From: "Amal Ihsan" <amalihsan@>
>     > To: <silatindonesia@ <mailto:silatindonesia%40yahoogroups.com>
>     yahoogroups.com>
>     > Sent: Wednesday, May 02, 2007 14:03
>     > Subject: [silatindonesia] Kelebat Pedang di Ladang Buku
>     > 
>     > 
>     > Ini ada tulisan soal maraknya novel samurai. Dulu kita punya
"Api Di
>     Bukit
>     > Menoreh" dan "Nagasasra dan Sabuk Inten". Lantas kapan novel
silat bisa
>     > berjaya kembali? Mdh2an bisa memotivasi Sahabat Silat yg memiliki 
>     > bakat/minat
>     > penulisan fiksi kreatif utk memasukkan silat sebagai background
>     produk pop
>     > culture.
>     > 
>     > 
>     > Ruang Baca KOran Tempo, Edisi 29 April 2007
>     > Cerita Sampul
>     > 
>     > Kelebat Pedang di Ladang Buku
>     > 
>     > Sukses penerbitan novel-novel samurai memicu penerbit menggali
>     kisah-kisah
>     > baru
>     > 
>     > Dingin mencengkeram Edo di subuh berbadai salju, 14 Desember 1702
>     itu. Di
>     > antara gemerisik rimbun batang buluh, tubuh-tubuh berkelebat
merapat di
>     > tembok kediaman Kira Yoshinaka. Ke-47 ronin, sang pemilik
bayangan,
>     hendak
>     > menuntaskan kesumat mereka pada pejabat istana yang korup itu.
Hidup
>     tanpa
>     > pemimpin, samurai tidak bertuan itu memilih jalan pedang untuk
membayar 
>     > nyawa
>     > sang daimyo.
>     > 
>     > Dalam remang fajar, di gudang penyimpanan kayu bakar, 47 ronin itu
>     memenggal
>     > kepala sang pejabat. Nyawa dibayar nyawa.
>     > 
>     > Kisah pembalasan dendam para ronin ini pekan-pekan ini sedang
jadi 
>     > pembicaraan
>     > para anggota milis buku di Tanah Air. Adalah Kisah 47 Ronin, novel
>     karya 
>     > John
>     > Allyn, yang menggambarkan cerita ini dengan gamblang.
>     > 
>     > "Novel ini menarik karena mengupas dengan detail penyerangan
paling
>     berdarah
>     > dalam sejarah feodal Jepang," kata Hernadi Tanzil, seorang pemilik
>     blog dan
>     > penggiat milis buku.
>     > 
>     > Hernadi yang doyan melahap novel ini rupanya terpesona dengan
muatan 
>     > filsafat
>     > dan nilai kesetiaan dalam cerita 47 ronin ini.
>     > 
>     > "Meski berkisah tentang balas dendam, Allyn berhasil
menyuguhkan kisah 
>     > dengan
>     > halus tanpa harus berlumuran darah," katanya.
>     > 
>     > Ia juga melihat novel ini bisa menjadi pilihan bacaan di
tengah derasnya
>     > guyuran novel barat di pasaran. "Nilai-nilai Asia Timur, termasuk
>     Jepang,
>     > dalam hal kesetiaan dan pengabdian layak jadi bahan renungan,"
katanya.
>     > 
>     > Filsafat, nilai-nilai kesetiaan, dan alternatif pasar yang jenuh
>     oleh novel
>     > barat itu pula yang meletikkan api keberanian penerbit
Matahati untuk
>     > meluncurkan buku ini.
>     > 
>     > "Banyak kisah tentang samurai yang sudah diterbitkan dan semuanya
>     terbukti
>     > memikat pembaca," kata Mohamad Haikal, yang mengepalai bagian
pemasaran
>     > Matahati.
>     > 
>     > Terbitnya novel terbaru tentang samurai ini seolah menjadi
pemuas dahaga
>     > peminat kisah klasik di masa feodal Jepang, yang mencapai puncak
>     kejayaannya
>     > di masa edo (sekitar tahun 1700-an). Belakangan, memang tidak ada
>     novel baru
>     > tentang samurai yang dirilis ke pasaran.
>     > 
>     > "Padahal, peminat kisah Jepang klasik ini di milis-milis
lumayan juga,"
>     > katanya.
>     > 
>     > Ceruk pasar yang masih terbuka itu membuat Haikal dan
teman-temannya
>     > menerbitkan rangkaian kisah samurai. Karya Allyn ini menjadi
pilihan
>     karena
>     > memiliki sudut penceritaan yang agak berbeda dengan novel
sejenis yang 
>     > pernah
>     > terbit.
>     > 
>     > "Kisahnya diangkat dari sejarah dan sudah menjadi perhatian
dunia sejak 
>     > lama,"
>     > kata Haikal. "Banyak sekali literatur yang pernah membahas
kisah ini, di
>     > Jepang mau pun di dunia barat."
>     > 
>     > Panggung pertunjukan kabuki, drama khas Jepang, juga kerap
>     mementaskan kisah
>     > ini. Sayangnya, tidak ada novel yang digarap berdasarkan kisah
>     heroik ini.
>     > Baru pada 1970, Allyn -yang mempelajari lika-liku perjalanan
samurai
>     selama
>     > belasan tahun-- meluncurkan novel tentang ronin.
>     > 
>     > Setelah diluncurkan versi bahasa Indonesianya awal bulan ini,
penerbit
>     > Matahati optimistis novel ini akan membuat orang tergugah
untuk kembali
>     > membaca kisah Jepang klasik. "Banyak sekali pelajaran yang bisa
>     dipetik di
>     > sini," kata Iqbal, Direktur Matahati.
>     > 
>     > Di luar kisah ronin, Matahati sesungguhnya sudah pula memasarkan
>     seri fiksi
>     > Jepang klasik lainnya. Novel ini memang tidak secara langsung
mengupas
>     > tentang kehidupan samurai, namun melukiskan perseteruan antar klan
>     di masa
>     > kejayaan para shogun.
>     > 
>     > Serial Klan Otori yang ditulis Lean Hearn, seorang penulis
Australia, 
>     > terbukti
>     > memikat penggemar fiksi. Buku pertama Across the Nightingale
Floor yang
>     > dicetak pada 2005, hingga kini telah cetak ulang ke 10 kali.
>     > 
>     > Setelah buku pertama, Iqbal dan timnya sudah meluncurkan tiga buku
>     lanjutan.
>     > Sambutan pasar sama bagusnya. Berkisar di antara 17-27 ribu
kopi dalam
>     > beberapa kali cetak. Sukses dengan empat seri --akhir tahun
ini seri
>     kelima
>     > Klan Otori segera muncul.
>     > 
>     > Kisah Klan Otori dengan tokohnya Takeo ini akhirnya kian
dikenal orang.
>     > Pembacanya pun berasal dari strata pendidikan, usia, dan latar
>     belakang yang
>     > beragam. Situs khusus Klan Otori pun dibikin khusus untuk
menampung para
>     > penggemar yang ingin curhat dan memberi masukan. "Ada pembaca dari
>     luar kota
>     > yang rajin ngasih masukan karena paham sekali istilah dan
hal-hal yang
>     > berhubungan dengan budaya Jepang," kata Iqbal.
>     > 
>     > Jauh sebelum Matahati berserius niat menerbitkan kisah para
samurai, 
>     > sejumlah
>     > penerbit besar sudah lebih dulu sukses dengan kisah sejenis.
Sebutlah
>     > kelompok penerbitan Gramedia yang sejak tahun 1980-an sudah
menerbitkan
>     > Musashi dan Taiko. Musashi yang ditulis Eiji Yoshikawa bahkan
pernah
>     dimuat
>     > bersambung di harian Kompas.
>     > 
>     > Awalnya, serial Musashi dan Taiko diterbitkan dalam versi tipis
>     > berjilid-jilid. "Musashi tercatat tujuh jilid dan Taiko sepuluh
>     jilid," kata
>     > Anastasia Mustika, bagian redaksi PT Gramedia Pustaka Utama.
>     > 
>     > Belakangan, Gramedia menerbitkan ulang novel Musashi dalam bentuk
>     hard cover
>     > pada 2001 dan Taiko pada 2003. "Kami kumpulkan untuk edisi
koleksi yang 
>     > lebih
>     > mewah," kata Anastasia.
>     > 
>     > Langkah ini terbilang jitu. Sejak penerbitan edisi hard cover itu,
>     Musashi
>     > sudah etak ulang lima kali dan Taiko empat kali.
>     > 
>     > Pasar novel klasik Jepang yang bergairah kembali ini menggelitik
>     Gramedia
>     > untuk tetap menambah cetakan ulang. Tidak itu saja, Gramedia
juga tengah
>     > menyiapkan novel grafis kisah Jepang klasik berjudul Usagi Yojimbo
>     karya 
>     > Stan
>     > Sakai. Buku ini terbilang unik karena mengangkat kisah ronin
dengan
>     hewan
>     > sebagai tokohnya.
>     > 
>     > Qanita, penerbit dari kelompok Mizan, juga mencecap sukses
yang sama
>     saat
>     > menerbitkan dua jilid Samurai. Sejak diterbitkan akhir 2005, buku
>     ini sudah
>     > mengalami cetak ulang 3 kali dengan angka penjualan 10 ribu
eksemplar.
>     > 
>     > Menurut Fan San Darmawan, humas Mizan, pihaknya terus mencetak
ulang
>     novel
>     > ini. "Tapi kami juga memperluas tema dan topik yang terkait dengan
>     budaya
>     > Jepang," katanya. "Kisah-kisah ini kan tinggi inspirasi etos
kerja dan
>     > perjuangannya."
>     > 
>     > Pedang para ksatria Jepang itu, dengan begitu, akan terus
berkelebat.
>     > # budi saiful haris/angela
>     > 
>     > ===
>     > Komunitas Ruang Baca Tempo adalah komunitas pencinta buku yang
>     didirikan 
>     > oleh
>     > PT Tempo Inti Media Tbk, penerbit Majalah Tempo edisi
Indonesia, Majalah
>     > Tempo edisi Inggris, Koran Tempo dan www.tempointeraktif.com.
Visi dari
>     > komunitas ini ialah menumbuhkan minat baca masyarakat dengan
menampilkan
>     > serangkan tulisan soal buku dan penerbitan di Koran Tempo dan
merangsang
>     > diskusi-diskusi interaktif di website www.ruangbaca.com
>     > 
>     > Edisi April, Ruang Baca menurunkan tema utama "Meniti Jalan
Samurai"
>     yang
>     > menceritakan serangkaian buku-buku novel tentang samurai yang
>     menghamparkan
>     > pelajaran mengenai kontradiksi nilai-nilai, ketidakadilan dan
problem
>     > kekuasaan pada masa peralihan. Menu lengkap edisi Ruang Baca bisa
>     dilihat
>     > dilihat di Koran Tempo, Ahad, 29 April 2007.
>     > 
>     > 
>     > Jembatan Silaturahmi Pesilat Indonesia
>     > http://www.silatind <http://www.silatindonesia.com> onesia.com
(Situs
>     Utama)
>     > http://www.silatind <http://www.silatindonesia.com/pustaka/>
>     onesia.com/pustaka/ (Archive Milis)
>     > http://www.silatind <http://www.silatindonesia.com/forum/>
>     onesia.com/forum/ (Webforum)
>     > http://silatindones <http://silatindonesia.multiply.com>
ia.multiply.com
>     (Blog Foto)
>     > http://silat. <http://silat.4-all.org> 4-all.org (Milis)
>     > 
>     > 
>     > Anda juga bisa bergaung dengan Forum diskusi di alamat:
>     > http://www.silatind <http://www.silatindonesia.com/forum/>
>     onesia.com/forum/
>     > 
>     > 
>     > KOMUNITAS PENCAK SILAT INDONESIA
>     > ---------------------------------------------
>     > silatindonesia The Begining Of Global ORientation
>     > Forum Pecinta dan Pelestari Silat Tradisional
>     > --------------------------------------------- 
>     > Yahoo! Groups Links
>     >
> 
>     [Non-text portions of this message have been removed]
> 
> 
> 
>      
> 
> 
>
----------------------------------------------------------------------------
> 
> 
>     No virus found in this incoming message.
>     Checked by AVG Free Edition. 
>     Version: 7.5.467 / Virus Database: 269.6.2/784 - Release Date:
5/1/2007 2:57 PM
> 
> 
>  
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>


Reply via email to