Kok kayak Lakon Jaka Tarub :)

--- udin rudi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> 
> 
> 
> Kiyai Terumbu merupakan ulama besar Banten pada Abad
> 15 sebelum sultan
> Hasanudin menjadi sultan di Kerajaan Banten. Dan
> beliau bermukim di
> suatu kampung, yang mempunyai 5 orang anak dan anak
> pertama bernama 
> Abdul Fatah. Menjelang usia dewasa Abdul Fatah
> pernah mempunyai istri
> dan manusia dan usianya tidak lama dan Abdul Fatah
> ingin mencari
> seorang istri lagi tetapi tidak ada yang mau di
> peristri oleh Abdul
> Fatah karena takut usianya tidal lama seperti istri
> sebelumnya dan
> Abdul Fatah mengembara dari satu kampung ke kampung
> lainnya tapi belum
> juga mendapatkan jodoh. Akhirnya beliaupun menghadap
> kepada Ki Terumbu
> untuk meminta saran agar cepat mendapatkan seorang
> istri. Ki terumbupun
> memberikan saran, agar menjadi seorang Aulia Allah
> harus menikah dengan
> bangsa jin islam. Dan untuk menemukan jin islam
> perempuan pun tidak
> mudah untuk menemukanknya dan untuk menemukannya Ki
> Terumbu 
> menyarankan untuk membuat suatu sumur pemandian di
> suatu  kampung yang
> terdapat alasnya yang tidak jamah oleh manusia
> apabila sumur tersebut
> digunakan mandi oleh jin perempuan islam, maka Abdul
> Fatah harus
> mengambil salah satu pakaian jin tersebut .
> Beliaupun menjalankan saran
> Ki Terumbu untuk membuat suatu sumur pemandian
> pertama di kampung
> kasemen, tapi setelah beberapa waktu dilihat
> ternyata belum ada tanda –
> tanda adanya jin tersebut, Abdul Fatahpun membuat
> lagi sumur pemandian
> di kampung pontang sekarang tirtayasa tetapi belum
> juga berhasil. Dan
> akhirnya beliau meminta saran Ki Terumbu lagi dan Ki
> Terumbu
> menyarankan agar membuat sumur yang bernama sumur
> pulauan di kampung
> yang ditempati oleh ki terumbu kp. Padadaran (
> sekarang kp. Terumbu ),
> setelah dibuat selang 3 hari akhirnya Abdul fatah
> menemukan tanda –
> tanda bahwa sumur pemandian yang di buatnya terlihat
> keruh pada malam
> hari dan keesokan harinya beliau mengintip sumur
> tersebut dan menemukan
> tiga jin perempuan sedang mandi pada sumur pemandian
> tersebut. Dan
> beliaupun mengambil salah satu baju jin perempuan
> tersebut, tetapi
> kedua jin yang lainnya langsung mengetahui dan
> langsung mengambil
> pakaiannya dan menghilang sedangkan jin perempuan
> yang satunya lagi
> masih ada di sumur pemandian tersebut tidak bisa
> menghilang karena
> pakaiannya dipegang oleh Abdul fatah dan di
> sembunyikan di lumbung pari
> agar tidak ditemukan oleh jin tersebut. Dan Abdul
> Fatahpun langsung
> memberikan pakaian manusia untuk di kenakan oleh jin
> perempuan
> tersebut. Jin tersebut langsung dibawanya kerumah Ki
> Terumbu untuk
> langsung dinikahkan dengan wali hakim. Dan
> dinikahkan oleh ki terumbu
> dan ki terumbu memberi pesan bahwa kedua mempelai
> bisa hidup normal
> seperti manusia biasa dengan catatan jangan sampai
> istri Abdul Fatah
> mengenakan baju jinnya kembali, apabila
> mengenakannya akan langsung
> hilang. Dan Abdul Fatah pun mengikuti nasehat Ki
> Terumbu.
> 
>    Hasil
> pernikahan ki beji dengan jin perempuan tersebut
> dikaruniai 3 orang
> anak diantaranya : anak pertama bernama Tanjung
> anom, anak kedua.
> bernama Kudup melati, anak ketiga bernama Dewi Rasa.
> Pada waktu syarif 
> Hidayatullah akan rapat dewan walisongo membawa
> anaknya sultan
> hasanudin ( sebelum menjadi raja Kesultanan Banten )
> kepada Ki Beji 
> untuk dititipkan sementara syarif Hidayatullah Rapat
> dengan Walisongo
> di Demak beserta KH. Abdul Fatah ( Ki Beji ).
> Perjalanan menuju Demak
> memakan waktu 3 hari 3 malam  untuk sampai lokasi
> Mesjid Demak dan
> pulangnya memakan waktu 3 hari 3 malam. Pada waktu
> perjalanan menuju
> Demak ada beberapa kejadian penting diantaranya : 
> 
> 1.   Pada
> hari pertama perjalanan Ki Beji menemukan burung
> dara mati didepannya
> dan Ki Beji pun menangisi Burung dara tersebut dan
> berkata : ” andai
> saja ya Allah burung ini hidup dapat berguna bagi
> anak dan
> keluarganya”, dan seketika itupun Allah mengabulkan
> permintaan Ki Beji.
> Burung dara itupun langsung hidup dan berkata kepada
> Ki Beji : “ jika
> Ki Beji butuh pertolongan maka saya akan membantu Ki
> Beji dengan cara
> injrk bumi 3 kali “ . dan Ki Beji pun mengiyakan
> permintaan Burung itu,
> dan burung tersebut langsung menghilang. 
> 
> 2.   Pada hari kedua
> perjalanan Ki Beji menemukan belut putih mati
> didepannya dan Ki Beji
> pun menangisi belut putih tersebut dan berkata : ”
> andai saja ya Allah
> belut putih ini hidup dapat berguna bagi anak dan
> keluarganya”, dan
> seketika itupun Allah mengabulkan permintaan Ki
> Beji. belut putih
> itupun langsung hidup dan berkata kepada Ki Beji : “
> jika Ki Beji butuh
> pertolongan maka saya akan membantu Ki Beji dengan
> cara injak bumi 3
> kali “ . dan Ki Beji pun mengiyakan permintaan belut
> putih itu, dan
> belut putih tersebut langsung menghilang. 
> 
> 
> 3.   Pada hari
> kedua perjalanan Ki Beji menemukan lalat besar mati
> didepannya dan Ki
> Beji pun menangisi lalat besar tersebut dan berkata
> : ” andai saja ya
> Allah lalat besar ini hidup dapat berguna bagi anak
> dan keluarganya”,
> dan seketika itupun Allah mengabulkan permintaan Ki
> Beji. lalat besar
> itupun langsung hidup dan berkata kepada Ki Beji : “
> jika Ki Beji butuh
> pertolongan maka saya akan membantu Ki Beji dengan
> cara injak bumi 3
> kali “ . dan Ki Beji pun mengiyakan permintaan lalat
> besar itu, dan
> lalat besar tersebut langsung menghilang. 
> 
> 4.   Pada malam
> terakhir perjalanan pulang menuju Kp. Terumbu
> Banten, Ki Beji menemukan
> Burung Garuda mati didepannya dan Ki Beji pun
> menangisi Garuda mati
> tersebut dan berkata : ” andai saja ya Allah Garuda
> mati ini hidup
> dapat berguna bagi anak dan keluarganya”, dan
> seketika itupun Allah
> mengabulkan permintaan Ki Beji. Burung Garuda itupun
> langsung hidup dan
> berkata kepada Ki Beji : “ jika Ki Beji butuh
> pertolongan maka saya
> akan membantu Ki Beji dengan cara injak bumi 3 kali
> “ . dan Ki Beji pun
> mengiyakan permintaan Garuda  itu, dan Garuda
> tersebut langsung
> menghilang. 
> 
> Sesampainya Ki Beji di rumahnya, beliau kaget
> karena mencari – cari istrinya tidak ada di rumah,
> dan Ki Beji langsung
> kerumahnya Kiyai Terumbu menanyakan keberadaan
> istrinya yang hilang. Ki
> terumbu mengingatkan kepada Ki Beji sebelum
> berangkat, agar kunci
> gudang ( lumbung ) tempat menyimpan baju jin
> istrinya agar tidak
> diberikan kepada istrinya Ki Beji, Ki besus (
> penjaga rumah Ki Beji )
> yang di amanati Ki Beji agar menjaga kunci tersebut
> tidak di berikan
> kepada siapapun termasuk istrinya. Ternyata ki besus
> hilaf akan
> tugasnya ketika itu ki besus tertidur ketika menjaga
> rumah dan tanpa
> disadari istri Ki Beji mencurinya dan langsung
> menghilang. Ki Beji
> seharusnya tahu isyarat pada waktu perjalanan pulang
> menemukan Burung
> garuda mati tersebut bisa membawa Ki Beji ke negeri
> Jin menurut Ki
> 
=== message truncated ===



       
____________________________________________________________________________________
Boardwalk for $500? In 2007? Ha! Play Monopoly Here and Now (it's updated for 
today's economy) at Yahoo! Games.
http://get.games.yahoo.com/proddesc?gamekey=monopolyherenow  

Reply via email to