All..

 

Cuma nyambungin ajah...ini berita buatan Indonesia yg di ambil Negara
tetangga...

 

Malaysia Kembali "Bajak" Lagu Daerah Indonesia di Osaka



Kapanlagi.com - Konsulat Jenderal RI di Osaka melayangkan surat protes
kepada Direktur Malaysian Tourism Office di Osaka, menyusul penggunaan
kembali lagu daerah Indonesia dalam acara Asia Festival 2007 yang
berlangsung di Osaka pada pertengahan Oktober lalu. 
Konsul Jenderal RI Pitono Purnomo mengemukakan hal itu kepada Antara di
Tokyo, Kamis (25/10), ketika dikonfirmasi mengenai aksi "pembajakan"
tersebut. 
"Kami sudah mengirimkan surat protes kepada pihak Malaysia namun belum
ada respon sama sekali dari mereka," katanya. 
Pihak Konsulat juga sudah melakukan koordinasi dengan pejabat Departemen
Luar Negeri RI di Jakarta serta petinggi Departemen Kebudayaan dan
Pariwisata, termasuk Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Kuala Lumpur. 
"Surat protes ini penting sebagai peringatan keras terhadap Malaysia
agar tidak lagi sembarangan menggunakan lagu-lagu Indonesia. Kejadian
ini nanti bisa diartikan negatif, misalnya seperti menantang Indonesia,"
ujarnya. 
Oleh sebab itu, katanya, pihak konsulat buru-buru mengirimkan surat
peringatan agar Malaysia bisa menahan diri agar hubungan kedua bangsa
menjadi semakin memburuk. Terlebih kedua negara merupakan tetangga yang
dekat. 
Lebih jauh ia menjelaskan bahwa sebetulnya Indonesia tidak
mempermasalahkan penggunaan lagu-lagu Indonesia oleh Negara lain,
asalkan secara jujur memberikan penjelasan yang lengkap bahwa lagu
tersebut berasal dari Indonesia. 
"Kita sebetulnya bangga juga kalau lagu kita diperkenalkan oleh pihak
lain, tetapi bukan begitu caranya," kata Pitono lagi. 
Ia menegaskan bahwa kesengajaan mengubah sebagian lirik dan aransemen
lagu oleh pihak Malaysia dapat mengakibatkan penonton beranggapan bahwa
keseluruhan penampilan baik musik dan tariannya adalah tari dan musik
dari Malaysia. 
Asal Sumbar 
Menurut informasi yang diperoleh, penggunaan lagu Indonesia itu
diketahui saat berlangsungnya acara Asia Festival 2007 yang diikuti oleh
Negara-negara ASEAN, termasuk Indonesia dan Malaysia pada 12-14 Oktober
lalu. 
Salah seorang staf konsulat Jenderal Osaka ketika itu tengah menyaksikan
penampilan tim kesenian Malaysia "Cinta Sayang" pada 14 Oktober lalu.
Salah satu tarian yang ditampilkan Malaysia menggunakan iringan musik
yang berasal dari Sumatera Barat (Sumbar), yaitu Indang Sungai
Garinggiang. 
Sebelum dan sesudahnya pihak Malaysian Tourism Office di Osaka yang
mengelola penampilan tim kesenian tersebut sama sekali tidak memberi
penjelasan bahwa lagu yang dipakai sebagai musik pengiring tarian itu
adalah lagu yang berasal dari Indonesia. 
Guna memastikan, pihak konjen RI Osaka menghubungi berbagai pihak di
Jakarta dan juga tokoh-tokoh masyarakat asal Sumatera Barat dan
diperoleh kepastian bahwa pencipta lagu "Indang Sungai Garinggiang"
adalah Tiar Ramon, seniman musik dan penyanyi asal Sumbar pada tahun
1981. 
"Memang sang penciptanya sudah meninggal, tetapi semua data-data yang
kita miliki sudah cukup kuat untuk bisa memperingati Malaysia," kata
seorang warga Minang yang tinggal di Osaka. 
Menurut keterangannya, lagu itu diciptakan atas permintaan Pemda Sumbar
untuk digunakan sebagai musik pengiring "Tari Indang". Lagu itu
diperkenalkan pertama kali dipertunjukkan secara nasional pada upacara
pembukaan MTQ (Musabaqah Tilawatil Qur'an) tingkat nasional di Padang
pada tahun 1983. 
Berdasarkan semua data itulah Konsul Jenderal Osaka Pitono Purnomo
menyurati Azhari Haron, Direktur Malaysian Tourism Office juga di Osaka
pada 19 Oktober 2007 untuk memberikan penjelasan yang selengkapnya atas
penggunaan lagu itu. 
Tembusan surat juga dilayangkan ke pihak penyelenggara festival FM
Cocolo guna mengeRti persoalannya dengan memberikan penjelasan yang
lengkap. 
Sebelumnya lagu daerah asal Maluku Rasa Sayange juga dibajak oleh Negara
tetangga itu yang semakin menyulut sentimen bangsa Indonesia, menyusul
serangkaian perlakukan buruk dan meremehkan warga negara Indonesia yang
bermukim di Malaysia. 

Sumber: Kapanlagi.com

________________________________

From: silatindonesia@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of agustiya
herdwiyanto
saat ini departemen kebudayaan dan kementrian hukum dan ham 
lagi gencar untuk menginventarisir kekayaan budaya kita..jangan sampe
kecolongan dan kebakaran jenggot kayak rasa sayange kemaren....o iya
buat sodara2 yang dari padang...denger desas-desus makanan kebanggaan
kita semua kalau latihan di hydro yaitu rendang padang juga sudah
dipatenkan oleh negara tetangga tercinta satu rumpun
Mal.......sia........(mudah2-an salah..)
untuk silat kira2 gimana yah?
bisa ga kita titip diaptenkan tuh silat2 tradisi kita.....
gan eko? kira dos pundi nggih?






[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke