alhamdulillah ...

ada yang sadar

he he he  


iwan setiawan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:                               kena 
deh....ane kan tukang marah belon sampe ke ahli marah.
    
   kayaknya ini cocok buat ane...
    
   nuhun Mbak
    
   salam,
    
    
   wans
 
 Lia Muliawaty <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
           Anger Management
 
 Hanya seorang yang pemarah yang bisa betul-betul bersabar.
 Seseorang yang tidak bisa merasa marah -tidak bisa disebut penyabar; 
 karena dia hanya tidak bisa marah.
 Sedang seorang lagi yang sebetulnya merasa marah, tetapi mengelola 
 kemarahannya untuk tetap berlaku baik dan adil adalah seorang yang 
 berhasil menjadikan dirinya bersabar.
 
 Dan bila Anda mengatakan bahwa untuk bersabar itu-sulit, Anda sangat 
 tepat; karena kesabaran kita diukur dari kekuatan kita untuk tetap 
 mendahulukan yang benar dalam perasaan yang membuat kita seolah-olah 
 berhak untuk berlaku melampaui batas.
 Kesabaran bukanlah sebuah sifat, tetapi sebuah akibat. 
 
 Perhatikanlah bahwa kita lebih sering menderita karena kemarahan 
 kita, daripada karena hal-hal yang membuat kita merasa marah. 
 Perhatikanlah juga bahwa kemarahan kita sering melambung lebih 
 tinggi daripada nilai dari sesuatu yang menyebabkan kemarahan kita 
 itu, sehingga kita sering bereaksi berlebihan dalam kemarahan.
 Hanya karena Anda menyadari dengan baik -tentang kerugian yang bisa 
 disebabkan oleh reaksi Anda dalam kemarahan, Anda bisa menjadi 
 berhati-hati dalam bereaksi terhadap apa pun yang membuat Anda 
 merasa marah. Kehati-hatian dalam bereaksi terhadap yang membuat 
 Anda marah itu lah yang menjadikan Anda tampil sabar.
 
 Kemarahan adalah sebuah bentuk nafsu.
 
 Nafsu adalah kekuatan yang tidak pernah netral, karena ia hanya 
 mempunyai dua arah gerak; yaitu bila ia tidakmemuliakan,pasti ia 
 menghinakan.
 
 Nafsu juga bersifat dinamis, karena ia menolak untuk berlaku tenang 
 bila Anda merasa tenang. Ia akan selalu memperbaruhi kekuatannya 
 untuk membuat Anda memperbaruhi kemapanan Anda.
 
 Maka perhatikanlah ini dengan cermat; bila Anda berpikir dengan 
 jernih dalam memilih tindakan dan cara bertindak dalam kemarahan, 
 nafsu itu akan menjadi kekuatan Anda untuk meninggalkan kemapanan 
 Anda yang sekarang -untuk menuju sebuah kemapanan baru yang lebih 
 tinggi.
 
 Tetapi, bila Anda berlaku sebaliknya, maka ke bawahlah arah 
 pembaruan dari kemapanan Anda.
 
 Itu sebabnya, kita sering menyaksikan seorang berkedudukan tinggi 
 yang terlontarkan dari tingkat kemapanannya, dan kemudian 
 direndahkan karena dia tidak berpikir jernih dalam kemarahan.
 
 Dan bila nafsunya telah menjadikannya seorang yang tidak bisa 
 direndahkan lagi, dia disebut sebagai budak nafsu.
 Kualitas reaksi Anda terhadap yang membuat Anda marah, adalah 
 penentu kelas Anda.
 
 Kebijakan para pendahulu kita telah menggariskan bahwa untuk menjadi 
 marah itu mudah, dan patut bagi semua orang. Tetapi, untuk bisa 
 marah kepada orang yang tepat, karena sebab yang tepat, untuk tujuan 
 yang tepat, pada tingkat kemarahan yang tepat, dan dengan cara yang 
 tepat -itu tidak untuk orang-orang kecil.
 
 Maka seberapa besar-kah Anda menginginkan diri Anda jadinya?
 
 Memang pernah ada orang yang mengatakan bahwa siapa pun yang membuat 
 Anda marah-telah mengalahkan Anda. Pengamatan itu tepat-hanya bila 
 Anda mengijinkan diri Anda berlaku dengan cara-cara yang merendahkan 
 diri Anda sendiri karena kemarahan yang disebabkan oleh orang itu.
 
 Itu sebabnya, salah satu cara untuk membesarkan diri adalah 
 menghindari sikap dan perilaku yang mengecilkan diri.
 Kita sering merasa marah karena orang lain berlaku persis seperti 
 kita.
 
 Perhatikanlah, bahwa orang tua yang sering marah kepada anak-anaknya 
 yang bertengkar -adalah orang tua yang juga sering bertengkar dengan 
 pasangannya.
 
 Bila kita cukup adil kepada diri kita sendiri, dan mampu untuk 
 sekejap menikmati kedamaian kita akan melihat dengan jelas bahwa 
 kita sering menuntut orang lain untuk berlaku seperti yang tidak 
 kita lakukan.
 
 Dan dengannya, bukankah kemarahan Anda juga penunjuk jalan bagi Anda 
 untuk menemukan perilaku-perilaku baik yang sudah Anda 
 tuntutdariorang lain,tetapi yang masih belum Anda lakukan?
 
 Lalu, mengapakah Anda berlama-lama dalam kemarahan yang sebetulnya 
 adalah tanda yang nyata bahwa Anda belum memperbaiki diri?
 Katakanlah, tidak ada orang yang cukup penting yang bisa membuat 
 saya marah dan berlaku rendah.
 Bila Anda seorang pemimpin, dan Anda telah menerima tugas untuk 
 meninggikan orang lain; maka tidak ada badai, gempa, atau air bah 
 yang bisa membuat Anda mengurangi nilai Anda bagi kepantasan untuk 
 mengemban tugas itu.
 
 Ingatlah, bahwa orang-orang yang berupaya mengecilkan Anda itu-
 adalah sebetulnya orang-orang kecil.
 
 Karena, orang-orang besar akan sangat berhati-hati dengan perasaan 
 hormat Anda kepada diri Anda sendiri. Bila mereka marah pun kepada 
 Anda, mereka akan berlaku dengan cara-cara yang mengundang Anda 
 untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
 Sedangkan orang kecil? Orang-orang kecil membuat orang lain merasa 
 kecil agar mereka bisa merasa besar.
 
 Anda mengetahui kebesaran yang dijanjikan untuk Anda. Maka besarkan-
 lah orang lain.
 
 [Non-text portions of this message have been removed]
 
 ---------------------------------
 Be a better pen pal. Text or chat with friends inside Yahoo! Mail. See how.
 
 [Non-text portions of this message have been removed]
 
 
     
                               

       
---------------------------------
Be a better sports nut! Let your teams follow you with Yahoo Mobile. Try it now.

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke