Assalamu'alaikum wr wb Mohon tulisan ini sebagai informasi.........: Manunggal kawulo Gusti ------------------------------------ Manunggal adalah kosa kata bahasa Jawa yang artinya bersatu. Kata “Manunggal” merupakan terminologie dari Manunggaling Kawulo GUSTI yang secara harfiah berarti Aku menyatu dengan AKU, Hidup menyatu dengan HIDUP. Yang berujung Aku adalah AKU atau Hidup adalah HIDUP.
Allah sebagai Dzat yang memiliki ketakterhinggaan memiliki predikat tanpa batas atau Yang Maha..... Karena Ketakterhinggaanya (tak bisa dijangkau) melekat pada kuasa, kebesaran, kesucian, keadilan yang sulit dijangkau nalar. Konsep manunggal sebagai pengertian yang menembus pada area ketakterhinggaan. Yang pada awal merupakan wewarah atau ajaran filsapat ternyata dapat dibuktikan secara ilmiah melalui matematik teori limit keterhinggaan yang menembus rahasia ketakterhinggaan. Sehingga Manunggal tidak lagi merupakan filsafat, tetapi berubah menjadi ilmu yang ilmiah yang bisa dinalar secara universal terlepas dari unsur keberpihakan keyakinan manapun. Orang bijak mengatakan bahwa jika suatu pengertian jika bisa dibuktikan secara matematis, maka pengertian akan menjadi ilmu yang ilmiah. Dan sebaliknya jika belum bisa dibuktikan secara matematis maka pengertian itu hanya merupakan satu filsafat. Pertanyaanya, apakah Manunggal / manunggaling kawula GUSTI berbentuk Filsafat atau berbentuk Ilmu ? Mari kita telaah bersama. Dalam teori limit matematik, bahwa suatu bilangan jika dibagi dengan Nol menjadi tidak terhingga (X / 0 = ∽) Jika X = Y , maka jika X / Z maka sama dengan Y / Z. Hal tersebut adalah matematik normal yang menjadi “syariat” operasi matematik. Coba kita lihat jika ketakterhinggaan ditembus (membolehkan pembagian 0 dibagi 0 dengan hukum X : X = 1 atau 0 : 0 = 1) (0 x 5) : 0 = (0 x 1000) : 0 maka (1 x 5) := (1 x 1000) 5 = 1000 jika angka 5 = aku, dan angka 1000 = AKU, jelas terlihat aku = AKU Dengan cara pengerjaan tersebut , maka terbongkarlah sesungguhnya rahasia angka-angka 1, 2, 9, 1000, atau 10000 atau berapapun itu sama saja, tidak ada bedanya. Dalam bahasa agama, mulai dari raja, presiden, wali, kere, pengemis, kiayi, ustad, polisi, seniman, itu sama nilainya derajatnya jika dihadapkan kepada mereka yang mampu menembus rahasia ketakterhinggaan (yang membolehkan pembagian dengan angka 0: menenggelamkan bulatan dunia sebagai pusat orientasi). Masalah utamanya adalah “wali matematik” tidak membolehkan pembagian dengan angka 0. Dalam logika “wali matematik” pembagian dengan menggunakan angka 0, adalah melanggar “syariat matematik”, yang hanya akan merusak jagad perhitungan matematik. Dengan bahasan ini. Wewarah manunggal adalah berstatus ilmu pengetahuan (science) yang sejajar dengan ilmu pengetahuan lainya. Sahabat Silat Baruklinting http://www.margaluyu-pusat.net http://apps.margaluyu-pusat.net http://baruklinting.blogspot.com [Non-text portions of this message have been removed]