Salam mas Denny Makasih infonya, Mas Rama yang saya tulis itu juga orang Merpati Putih kok :-)
--- On Tue, 11/11/08, Denny IS <[EMAIL PROTECTED]> wrote: From: Denny IS <[EMAIL PROTECTED]> Subject: Bls: [silatindonesia] Blind Martial Art To: silatindonesia@yahoogroups.com Date: Tuesday, November 11, 2008, 7:49 AM Salam mas Herman, Untuk sekedar info, di perguruan merpati putih prinsip penginderaan dengan media getaran semacam pancaran gelombang elektro magnetik yang digunakan untuk menggantikan penginderaan fisik dengan mata. Hasilnya sudah pula diterapkan untuk saudara2 kita yang tuna netra dengan baik, bahkan prosesnya bisa lebih cepat. Aplikasinya bisa luas termasuk untuk perkelahian dengan mata tertutup, penyembuhan, deteksi bom, dll. Ada beberapa perguruan lain yang juga bisa melakukan pengideraan mata tertutup namun dengan metode dan prinsip yang mungkin berbeda pula. --- Pada Sel, 11/11/08, Herman B <herman_0573@ yahoo.com> menulis: Dari: Herman B <herman_0573@ yahoo.com> Topik: [silatindonesia] Blind Martial Art Kepada: silatindonesia@ yahoogroups. com Tanggal: Selasa, 11 November, 2008, 4:13 PM 07 November 2008 Blind Martial Art Tuna netra dapat memiliki kemampuan beladiri yang lebih hebat, tuna netra mampu mengaktifkan beberapa indra, seperti pendengaran, penciuman dan rasa. Tuna netra bisa lebih mengerti dibandingkan dengan manusia biasa. Kalimat di atas kurang lebih diucapkan oleh Riki, master Kompo (tongkat) yang merupakan salah satu guru dari Chinmi si Kungfu Boy. Bahkan dalam cerita si Buta dari Gua Hantu, Badra mampu mengalahkan Si Mata Malaikat setelah matanya menjadi buta juga. Riki sang Master Kompo yang tuna netra justru menjadi guru bagi murid-murid Dairin yang ingin mempelajari senjata tongkat, termasuk Chinmi. Riki dengan mudah mengalahkan Chinmi yang sudah cukup lama melanglang buana dan mengalahkan beberapa jagoan beladiri yang salah jalan. Konsep dari Riki adalah melatih pendengaran, penciuman dan rasa. Pelajaran lain ketika bertemu dengan Rama, Blind Power. Dia mengatakan bahwa hal yang paling efektif dilatih oleh tuna netra adalah rasa. Yaitu merasakan energi lawan. Mengapa dengan pendengaran? Menurut pengalaman Rama, pendengaran sering menipu dan terganggu oleh suara lain. Hal ini dibuktikan oleh Rama ketika melakukan pertarungan dalam hujan. Rama mengalami kesulitan mendengarkan langkah dan serangan lawan karena terhalang suara hujan. Merasakan energi lawan ? Bagaimana caranya ? Jadi teringat ketika latihan di Persaudaraan Thifan Po Khan Indonesia, pembimbing selalu menegur tamid yang tidak konsentrasi dalam berlatih, sehigga energinya terasa berbeda. Kok bisa? Sepertinya tidak masuk akal !!! Kungfu Boy edisi 9 memberikan sedikit gambaran. Ketika Chinmi di suruh oleh gurunya untuk belajar pada Master Yosen di Torin. Master Yosen menjajal Chinmi ketika sedang berjalan dalam kegelapan. Hasilnya, Chinmi babak belur, dia kebingungan, bagaimana cara seseorang menyerang dalam gelap dengan sangat jitu, setiap serangan mengenai sasaran dengan tepat. Pelajaran Master Yosen dilanjutkan ketika dia mampu menerka berapa banya musuh yang berada dalam balik tembok. Master Yosen juga mampu mengetahui berapa banyak burung yang berada di bawah pohon. Master Yosen mengatakan bahwa tiap manusia dan makhluq lain mempunyai medan energi berupa panas. Medan energi setiap orang berbeda, tergantung kondisi fisik dan latihan. Medan energi ini dapat dirasakan oleh orang yang sudah melatih diri untuk dapat merasakan medan energi orang atau makhluq lain. Ketika seseorang bergerak maka medan energi yang ditimbulkan juga bergerak. Sebagai ilustrasi maka kita dapat melihat gerakan serangga di air, walaupun serangga dapat mengabang tetapi menimbulkan riak air walau kecil. Riak air inilah yang dapat dirasakan oleh binatang lain, menandai bahwa ada hewan yang hinggap di atas air. Pelajaran lain dari Chinmi adalah ketika Chinmi ingin mengalahkan kungfu Pusaran Angin. Chinmi dilatih merasakan dan mengetahui gerakan nafas lawan. Penyerangan biasa dilakukan ketika nafas masuk ataupun nafas keluar. Untuk memahami masalah ini diperlukan latihan sangat serius sehingga dapat mengetahui kapan lawan mengambil nafas dan kapan melepasnya. Kemampuan mengenal nafas ini juga menjadi keahlian khusus para tuna netra, sehingga mereka akan mudah mendengar dan merasakan gerakan nafas orang lain. Blind Martial Art, istilah ini mungkin kurang tepat. Tetapi dapat digunakan untuk memberikan kajian khusus bagaimana tuna netra mempelajari beladiri. Mereka dapat menjadi hebat dengan memanfaatkan serta melatih keahlian lain yang sulit dilatih oleh orang yang tidak tuna netra. Dibeberapa beladiri, teknik seperti ini juga dilatih, walau mungkin untuk tingkatan tertentu, sama halnya dengan Thifan Po Khan yang mengajarkan teknik ini pada tingkatan tertentu juga, walaupun mungkin ada teknik khusus yang hanya untuk kalangan intern. Pengalaman nyata mas Rama dalam berlatih beladiri dapat kita gabungkan dengan pengalaman Chinmi ketika belajar kepada Master Yosen, Riki maupun kungfu mata angin. Sehingga tidak hanya menjadi buku cerita tetapi dapat menjadi inspiring story untuk terus meningkatkan semangat latihan.(akr) source : thifanpokhan. blogspot. com ____________ _________ _________ _________ _________ _________ _ Dapatkan alamat Email baru Anda! Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan sebelum diambil orang lain! http://mail. promotions. yahoo.com/ newdomains/ id/ [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]