Hidup Jabar..... Saya juga dulu pesilat jabar klu inget sosok Mas Mariyatno (Mas Yatno) jadi inget kumisnya hehehe... tpi saya ga sependapat dengan Mas O'ong klu semua pelatih yang hebat harus keluar gimana nasip pesilat kita ini mas, udah dari pemerintah kurang keurus pelatih ga ada yang bagus Pencak Silat Indonesia bisa-bisa wasalam dech, sekarang aja Silat Indonesia udah dibilang masuk ICU dengan kurangnya acara pertandingan baik antar perguruan atau semacamnya (tidak seperti dulu) tpi ga salah juga klu pelatih yang bagus melatih di luar negri yang jelas urusan perut lebih kejamin lah...dari pada dinegeri sendiri yang ujung-unjungnya mikirin anak didik utk berprestasi tapi juga harus mikin urusan perut yang tidak pasti..... Omong-Omong klu mas yatno harus melatih ke luar negri agak berat biayanya soalnya mobil land rovernya harus dibawa untuk latihan pisik...kenagan yang tidak dapat dilupakan....
Makasih Mas Yatno atas segala bimbingannya walaupun dikau suka nyebelin & bikin BT tetapi itu semua untuk kita juga...supaya kita makin berprestasi dan menjadi seorang juara. ________________________________ From: O'ong Maryono <oon...@yahoo.com> To: silatindonesia@yahoogroups.com Sent: Tuesday, June 16, 2009 11:20:02 AM Subject: Re: [silatindonesia] Sirkuit Antar-Perguruan Se-Jabar Wah selamat untuk Jabar dalam pengembangan circuit remaja Wah pelatihnya hebat ini Mas Yatno apntas Jabar banyak menjadi juara. Bagusnya pelatih seperti dia bisa dibawa keluar negeri untuk melatih pengembangan pencak silat di luar negeri. Masalah bahasa dan pengalaman melatih diluar bisa dipersiapkan. Banyak negara di ASEAN yg membutuhkan pelatih seperti Camboodia, Myanmar, Laos dan Thailand. Kesempatan yg baik untuk pelatih daerah-daerah yg berbakat untuk melatih diluar negeri. untuk mencari pengalaman. O'ong Maryono --- On Tue, 6/16/09, yanweka <yanwe...@yahoo. co.id> wrote: From: yanweka <yanwe...@yahoo. co.id> Subject: [silatindonesia] Sirkuit Antar-Perguruan Se-Jabar To: silatindonesia@ yahoogroups. com Date: Tuesday, June 16, 2009, 10:23 AM Sirkuit Antar-Perguruan Se-Jabar Pesilat PPLP Jabar Mendominasi PAJAJARAN,(GM) - Pesilat dari Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) Jabar mendominasi putaran pertama Sirkuit Silat Antar-Perguruan se-Jabar yang berlangsung di GOR Tri Lomba Juang, Jln. Pajajaran Bandung, Minggu (14/6). Dari delapan kelas yang dipertandingkan, lima kelas dikuasai pesilat asal PPLP Jabar. Pesilat PPLP Jabar yang berhasil menjadi juara pada putaran pertama sirkuit silat ini, yaitu Andri (kelas A putra), Anggrian (kelas B putra), M. Alan Muchidin (kelas E putra), Cahyariani (kelas A puti), dan Wewey Wita (kelas C putri). Sedangkan kelas C putra dimenangkan Agung dari Perguruan Silat Tadjimalela; kelas D putra, Abdurrauf yang menjadi pesilat terbaik; dan di kelas B putri dimenangkan Dewi Kurniasih (Satria Muda Indonesia). Sirkuit silat antarperguruan ini diikuti 81 pesilat dari 10 perguruan silat yang ada di Jabar, di antaranya Perisai Diri, Betako, Merpati Putih, Tadjimalela, Satria Muda Indonesia, Riksa Budi Kiwari, Pajajaran Nasional, Bina Suci, Persinas Asad, dan PPLP Jabar. Menurut Ketua II Bidang Teknik Pengda Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI) Jabar, Maryatno didampingi Ketua Pelaksana Sirkuit Silat Antar-Perguruan se-Jabar, Ferry Hendarsin, sirkuit silat ini baru dilakukan kali ini. Rencananya akan menjadi agenda tahunan IPSI Jabar. "Kita baru pertama mengadakan sirkuit silat dan ini merupakan putaran pertama. Rencananya akan berlangsung hingga tiga kali putaran. Putaran kedua bulan Agustus di Soreang Kab. Bandung, dilanjutkan putaran ketiga bulan Oktober di Kab. Bekasi," jelasnya. Tujuannya, menurut Maryatno, untuk pembinaan atlet silat di Jabar. Selain menambah jam terbang para pesilat Jabar. Pasalnya selama ini prestasi pesilat Jabar mengalami penurunan akibat kurangnya kompetisi. "Sejak PON kemarin, prestasi pesilat kita menurun. Setelah dianalisis, ternyata pesilat kita kurang jam terbang karena kurang dalam adu kompetisi. Sehingga sirkuit ini mudah-mudahan bisa meningkatkan prestasi pesilat kita, terutama pada kejuaraan nasional," katanya. Penurunan prestasi pesilat Jabar dialami sejak PON Kaltim, di mana pesilat Jabar hanya mampu menyumbangkan 1 medali emas, 1 perak, dan 4 perunggu. Padahal sebelumnya pada PON di Palembang, pesilat Jabar mampu menyumbang 2 medali emas, 2 perak, dan 3 perunggu. (B.110)** http://www.klik- galamedia. com/indexnews. php?wartakode= 20090615182250& idkolom=olahraga [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]