Hello ,

Perang Yom Kippur
Pada tanggal 6 Oktober 1973, pada hari Yom Kippur, hari raya Yahudi yang paling 
besar, ketika orang-orang Israel sedang khusyuk merayakannya, yang juga 
bertepatan dengan bulan Ramadhan bagi ummat Islam sehingga dinamakan "Perang 
Ramadhan 1973", Suriah dan Mesir menyerbu Israel secara tiba-tiba. Jumlah 
tentara invasi sungguh besar. Di dataran tinggi Golan, garis pertahanan Israel 
yang hanya berjumlah 180 tank harus berhadapan dengan 1400 tank Suriah. 
Sedangkan di terusan Suez, kurang dari 500 prajurit Israel berhadapan dengan 
80.000 prajurit Mesir.

Mesir mengambil pelajaran pada Perang Enam Hari pada tahun 1967 tentang 
lemahnya pertahanan udara sehingga saat itu 3/4 kekuatan udara mesir hancur 
total sementara Syria masih dapat memberikan perlawanan. Sadar bahwa armada 
pesawat tempur Mesir masih banyak menggunakan teknologi lama dibandingkan 
Israel, Mesir akhirnya menerapkan strategi payung udara dengan menggunakan 
rudal dan meriam anti serangan udara bergerak yang jarak tembaknya dipadukan. 
Walhasil strategi ini ampuh karena angkatan udara Israel akhirnya kewalahan 
bahkan banyak yang menjadi korban karena berusaha menembus "jaring-jaring" 
pertahanan udara itu.

Pada kedua hari pertama, Israel harus banyak mengundurkan diri, tetapi setelah 
memobilisasi tentara cadangan, mereka bisa memukul tentara invasi sampai jauh 
di Mesir dan Suriah. Israel berhasil "menjinakkan" payung udara Mesir yang 
ternyata lambat dalam mengiringi gerak maju pasukkannya, dengan langsung 
mengisi celah "gap" antara payung udara dengan pasukan yang sudah berada lebih 
jauh di depan. Akibatnya beberapa divisi Mesir terjebak bahkan kehabisan 
perbekalan. Sementara di front timur, Israel berhasil menahan serangan lapis 
baja Syria.
Melihat situasi berbahaya bagi Mesir, Uni Sovyet tidak tinggal diam, melihat 
tindakan Uni Sovyet, Amerika Serikat segera mempersiapkan kekuatannya. Dunia 
kembali diamcam perang besar pasca perang Dunia II. Kemudian, Raja Faisal bin 
Abdul Aziz dari Arab Saudi mengumumkan pembatasan peroduksi minyak. Krisis 
energi muncul dan negara negara Industri kewalahan lantaran harga minyak dunia 
membumbung tinggi. Dua minggu setelah perang dimulai, Dewan Keamanan PBB 
mengadakan rapat dan mengeluarkan resolusi 339 serta gencatan senjata dan 
dengan ini mencegah kekalahan total Mesir.

Secara total 2688 tentara Israel tewas dan kurang lebih 7000 orang cedera, 314 
tentara Israel dijadikan tawanan perang dan puluhan tentara Israel hilang (17 
di antaranya bahkan sampai tahun 2003 belum ditemukan). Tentara Israel 
kehilangan 102 pesawat tempur dan kurang lebih 800 tank. Di sisi Mesir dan 
Suriah 35.000 tentara tewas dan lebih dari 15.000 cedera. 8300 tentara ditawan.
Angkatan Udara Mesir kehilangan 235 pesawat tempur dan Suriah 135. Kendati 
militer Israel berhasil memukul kembali tentara Mesir dan Suriah, perang ini 
dianggap sebuah kekalahan militer Israel.

Akhir Perang: Israel
Setelah perang berakhir, banyak terjadi protes di Israel sampai-sampai Perdana 
Menteri Golda Meir dan Menteri Pertahanan Moshe Dayan dari Partai Buruh harus 
mengundurkan diri. Panglima Angkatan Bersenjata David Eliazar juga dipaksa 
mengundurkan diri.
Israel mengambil pelajaran secara teknologi dan strategi pasca Perang Yom 
Kippur tersebut. Secara teratur Israel memodernkan angkatan bersenjatanya baik 
dengan bantuan Amerika Serikat maupun swadaya. Insiden peledakkan pesawat sipil 
di bandar udara Libanon yang dilakukan oleh agen Mossad pada akhir 1970-an 
sebagai pembalasan peristiwa "Black September", dimana atlet Olympiade Israel 
dibunuh oleh "gerilyawan PLO" di Munich, Jerman Barat, menyebabkan Perancis 
mengembargo persenjataan ke Israel. Karena khawatir Amerika Serikat melakukan 
hal yang sama. Israel berupaya keras melakukan upaya swasembada persenjataan. 
Diantaranya memproduksi pesawat tempur Mirage III tanpa izin yang dikenal 
dengan tipe Dagger yang digunakan Argentina dalam Perang Falkland, mengadakan 
riset pengacau radar dan gelombang radio, memproduksi pesawat tempur rancangan 
sendiri Kfir dan Lavi, serta memproduksi tank Merkava yang didesain berdasarkan 
pengalaman Israel mengoperasikan tank Amerika Serikat dan Inggris serta tank 
lawan yang rusak atau dirampas.
Kesiapan Israel ini terbukti dalam Invasi ke Libanon Selatan pada tahun 1982 
yang berhasil menduduki kawasan Libanon Selatan serta menghancurkan kekuatan 
Angkatan Udara Suriah dalam Insiden Lembah Beka'a

Akhir Perang: Mesir dan Timur Tengah
Meskipun Mesir mengalami kekalahan besar-besaran, perang ini memulihkan 
kehormatan dan rasa percaya diri mereka setelah kalah dalam Perang Enam Hari 
pada tahun 1967. Ketika tentara Israel mengundurkan diri dari Port Sa?id, 
penduduk Mesir dengan pawai dan arak-arakan besar-besaran serta pesta memasuki 
kota ini. Israel lalu mengundurkan diri dari seluruh daerah Sinai setelah Mesir 
sepakat akan membuat bufferzones. Mesir dan dunia Arab memperoleh kemenangan di 
mata Internasional meskipun hasil perang masih diperdebatkan.
Pada tahun 1978 di Camp David, Amerika Serikat, disepakati perjanjian yang 
dikenal dengan Perjanjian Camp David di mana Israel berjanji akan mengundurkan 
diri sampai ke perbatasan internasional dan di mana seluruh daerah Sinai 
menjadi daerah demilitarisasi dan diserahkan kepada Mesir. Perjanjian kedua 
yang akan disepakati hal-hal yang berkaitan dengan hak-hak bangsa Palestina, 
tetapi ditolak para pemimpin Palestina (PLO). Setahun kemudian sebuah 
kesepakatan perdamaian ditanda tangani oleh Menachem Begin, Jimmy Carter dan 
Anwar Sadat yang bersama-sama mendapat penghargaan Nobel untuk perdamaian. 
Perjanjian ini disponsori oleh Amerika Serikat.
Akibat penandatanganan perjanjian ini, Anwar Sadat mendapat tekanan dari dalam 
negeri khususnya dari kelompok fundamentalis Islam dan para pelajar Mesir yang 
menyebabkan Anwar Sadat mengambil tindakan represif yang mendapat kecaman 
karena terdapat banyak pelanggaran HAM. Akibat tindakan ini pula, Anwar Sadat 
akhirnya terbunuh dalam parade Militer.
Posisi Palestina setelah perang Yom Kippur 1973 ini semakin tidak jelas. 
Terlebih setelah Yordania, negeri yang ditempati sebagian besar bangsa 
Palestina mengambil sikap netral akibat kekalahannya pada Perang Enam Hari 1967 
yang menyebabkan Yordania kehilangan Tepi Barat dan Jerussalem Timur. Sikap 
Yordania ini, menyebabkan kemarahan dikalangan Palestina terutama dari PLO yang 
saat itu berkedudukan di sana. Karena PLO bertindak sebagai negara dalam negara 
di Yordania dan menghindari ketidakstabilan keamanan, Raja Hussein bin Talal 
akhirnya mengambil sikap represif dengan mengusir PLO dari negaranya. PLO 
akhirnya pindah ke Libanon dan Tunisia.

Syria sendiri mengalami kerugian yang cukup besar, namun akhirnya Syria 
menandatangani perjanjian gencatan senjata dengan Israel namun tidak mengadakan 
perjanjian perdamaian, terutama sebelum wilayah Dataran Tinggi Golan 
dikembalikan oleh Israel dalam perang tahun 1967. Dataran tinggi Golan sendiri 
akhirnya ditetapkan secara sepihak oleh Israel dengan dukungan Amerika Serikat. 
Namun demikian, sikap Syria terhadap Palestina yang kurang lebih sama dengan 
sikap Yordania menyebabkan terjadinya pergolakan-pergolakan terutama dengan 
kalangan fundamentalis Islam terutama yang berkedudukan di kota Hama. 
Pergolakan ini berlanjut ketika Hafez Al Assad mengambil tindakan represif 
semakin keras yang memuncak pada peristiwa pembantaian Hama di akhir dekade 
1970-an.
  

-- 
Best regards,
 Aqib                         





--
http://lenterahati.wordpress.com

--------------------------------------------------
Berhenti (Quit):  [EMAIL PROTECTED]
Arsip milis:  http://groups.yahoo.com/group/smun65
Arsip Files:  http://groups.yahoo.com/group/smun65/files
Website: http://smun65.blogspot.com
Friendster: [EMAIL PROTECTED]
    - http://www.friendster.com/profiles/smun65
360 Yahoo!: http://360.yahoo.com/smun65jkt
--------------------------------------------------
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/smun65/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke