Assalamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh
Dalam bincang-bincang workshop Internasional para ilmuwan se-Asia Selatan, 
Timteng, dan Afrika beberapa minggu yang lalu, diadakan di KBRI Cairo, selama 2 
hr berturut2. Sangat banyak manfaat yang kudapatkan. Paling tidak motivasi dan 
juga semangat untuk selalu menimba ilmu umum dan agama.
Dalam diskusi tersebut banyak para toko yang hadir, termasuk KH Hasyim Mujadi, 
dllnya. Dan yang menarik adalah paparan dari ilmuwan di bidang pelistrikan dan 
sosial yang mereka berada di LN. Pembicaraan berkisar seputar masalah human 
trafficking (TKW), Gaza, Israel Palestina,  merembet kemasalah lainnya yang dah 
pasti banyak dibicarakan.
Yang sangat menarik bagiku dari sisi ilmu umumnya adalah paparan tentang ilmu 
listrik serta ilmu sosial/sejarah tersebut.Bapak Jhoni, kalau tidak salah yang 
berada di Singapore, beliau ternyata beragama Nasrani, aku sebelumnya sama 
sekali tidak tahu, kukira Islam juga beliau, beliau menceritakan bagaimana 
pentingnya pendidikan sejak dari dini dan mengajarkan anak-anak ilmu Fisika, 
Matematika, Biologi(IPA), karena itulah yang diterapkan di China semenjak dari 
kecil lagi. Tapi tetap kukatakan sejak dari dini juga masalah keimanan harus 
ditekankan pada anak-anak, disamping ilmu IPA tersebut.
Yah aku setuju akan hal ini, sebagaimana aku setuju dengan paparan masalah 
listrik, aku benar-benar kagum akan ilmunya bapak tersebut dalam ilmu 
pelistrikannya, dan paparan beliau bagaimana kondisi listrik didunia. 
Meski dijawab oleh Bapak dari Singapore tersebut, kalau toh banyak juga negara 
yang atheis, tak bertuhankan malah, justru moral dan akhlaknya jauh lebih baik 
dari mereka yang faham agama.
Namun aku tetap berprinsip, sejelek-jelek orang beragama Islam dalam hal 
akhlaqnya, korupsinya, namun tentu lebih jelek lagilah mereka yang atheis, yang 
tidak mentauhidkan Allah Subhanahu Wata'ala. Meski kuakui, masih sangat banyak 
yang harus di kejar ummat Islam semenjak beberapa ratus tahun ini kondisinya 
sudah sangat memprihatinkan dan sangat ketinggalan. Aku tetap berprinsip 
Muslim, terutama yang sangat mendalami ilmu agamanya, dan menjalankan agamanya 
jauh lebih baik dari mereka yang atheis, meski mereka tak pernah korupsi 
sekalipun. Karena apa? Karena masalah tauhid, adalah masalah yang terpenting 
dari yang penting.
Disaat itu aku mempertanyakan, atau mengkritisi, kalau para ilmuwan bidang umum 
itu juga haruslah dibekali dengan ilmu agama juga, agar tidak terjadi para 
koruptor sebagaimana yang banyak terjadi di Indonesia. Dan beliau memaparkan 
bagaimana Cina memberantas koruptor. Yah..lagi-lagi kuambil nilai positif, 
kubuang yang negatifnya. Kita tak dilarang mengambil ilmu dari non Islam, 
sepanjang ilmu itu bermanfaat dan tak menyalahi ajaran Islam, serta kita tetap 
berpegang teguh pada ajaran agama Islam.
Yang intinya, apapun dan bagaimanapun, kita tetap disuruh belajar, membaca, 
asalkan semua dengan ikhlas atas nama Allah semata. Ilmu itu hakikatnya berasal 
dari yang satu, yakni dari Allah Taala, AlQuran, hanya sayangnya kita kurang 
menyadari hal ini, kita selalu antipati secara langsung tanpa harus mempelajari 
dulu lebih dalam. Sepanjang keyakinan kita kuat, tak ada salahnya kita 
mempelajari ilmu yang diajarkan oleh non muslim, liberal sekalipun. 
Jangan pernah lari dari masalah, tetapi hadapi masalah itu, selesaikan dia 
dengan baik. Jangan takut dengan ilmu yang berasal dari non muslim, pelajari 
saja, tapi tetaplah berpegang teguh pada AlQuran dan Assunnah asshhihah serta 
tauladan sahabat radhiallaahu'anhum.
Ilmu umum(science), memang tidak semuanya dirinci secara dalam di AlQuran, yang 
cukup detail itu, saya lihat masalah penciptaan manusia, ilmu alam lainnya 
secara gamblang, tetapi semua ada disebutkan, nah tugas manusialah yang 
membaca/mempelajari hal tersebut. 

Wasssalamu'alaikum. Rahima.S.Sarmadi.Abd.Rahim.(Doqqi,Cairo) 





 "Sebaik-baik manusia, adalah yang paling banyak memberikan manfaat bagi 
manusia lainnya".


      

[Non-text portions of this message have been removed]

Reply via email to