Sent by: mediau...@yahoogroups.com

 
Jakarta, mediaumat.com- Jurubicara Hizbut Tahrir Indonesia Muhammad Ismail 
Yusanto menilai pernyataan Istana Presiden yang mengatakan Presiden Susilo 
Bambang Yudhoyono tidak pernah memerintahkan Kepala Kepolisian Negara RI 
Jenderal (Pol) Bambang Hendarso Danuri untuk menangkap Amir Jamaah 
Anshorut Tauhid Abu Bakar Ba'asyir dengan tuduhan terorisme adalah sebagai 
bentuk cuci tangan saja. 

Ismail menyayangkan, semestinya presiden tidakboleh cuci tangan. Kalau 
memang tidak memerintahkan, SBY harus memanggil Kapolri dan 
menginstruksikan pembebasan ABB. "Kan presiden bisa bertindak, kalau 
memang polisi bertindak tidak pada tempatnya kan bisa dipanggil dan Ust 
Abu dibebaskan!" ujarnya kepada mediaumat.com Rabu, (11/8) pagi di 
Jakarta. Karena menurutnya, penangkapan ABB dengan tuduhan terkait 
terorisme adalah kedzaliman dan penangkapannya pun sangat semena-mena di 
pinggir jalan lagi padahal tempat tinggal dan kegiatan ABB sangat jelas. 

"Ini merupakan tindakan dzalim dan semena-mena di tengah-tengah situasi 
kepolisian itu gagal total membereskan kasus-kasus yang menjadi sorotan 
masyarakat!" tegasnya. Masyarakat sedang mengawal penanganan kasus korupsi 
sampai kasus rekening gendut para perwira polisi yang mengindikasikan 
persekongkolan jahat dalam berbagai hal, mulai dari penggelapan pajak 
hingga makelar kasus. Lalu tiba-tiba polisi menangkap seorang ustadz yang 
sudah sepuh. Apalagi dengan tuduhan mendanai segala macam hanya dengan 
bukti rekaman video. 

Ismail yakin bahwa ABB tidak terlibat tindak teroris apapun. Karena secara 
prinsip ABB sudah mengulang berkali-kali. Bahwa ia itu tidak setuju dengan 
berbagai pengeboman di Indonesia termasuk pula bom Bali I dan II itu. Lalu 
dasarnya apa kalau dikatakan ABB itu mendanai aktivitas terorisme? Apalagi 
tuduhan itu hanya berdasarkan rekaman video. Memang rekaman video itu ada, 
tetapi tidak ada hubungannya dengan teror. 

"Karena rekaman itu adalah merupakan dokumentasi kegiatan untuk persiapan 
jihad ke Palestina saat Israel menyerang Gaza pada awal 2009 lalu!" 
tegasnya. Tetapi opini dikembangkan sedemikian rupa seolah-olah itu adalah 
video kegiatan terorisme dan ABB merestui tindak terorisme sehingga ada 
alasan bagi kepolisian untuk menangkapnya. 

ABB itu merupakan figur yang ditakuti Amerika, jadi selama ini Amerika 
tidak akan pernah puas sampai ABB ditangkap. Makanya dicari-cari alasan 
untuk menangkapnya, akhirnya ketemu rekaman video itu. Jadi jelaslah 
pemerintah mengada-ada dan memaksakan diri sekedar untuk melampiaskan 
nafsu jahat Amerika.[]joko prasetyo 
sumber : http://www.mediaumat.com/content/view/1539/28/



[Non-text portions of this message have been removed]

Reply via email to