mejuah-juah permilis sirulo
  mejuah-juah Evita br Ginting ras Mikhail Triwira Pinem
   
  Aqua Berastagi dan ’sang kapitalis’
   
  ’Debat’ Evita ras Mikhail enda enggo ka berhasil menarik ras ndorong 
teman-teman milis enda ’ikut campur tangan’. Enda ertina diskusi enda menarik 
man banta, man kalak Karo ibas perkembangenna secara ekonomi (investasi) atau 
entah lit ka nge kari ertina bas kepentingan praktis rayat Karo uga ngalo_ngalo 
atau ngadapi tamu asing si erduit janah ersura-sura memanfaatkan alam Karo. 
   
  Banci kang kuakap melala pelajaren si banci sitarik bas ’peristiwa aqua’ 
enda, salah sada ’pilot proyek’ penggunaan hasil alam Karo (air bersih) yang 
semakin berharga dan semakin bernilai sangat tinggi di dunia sejajar dengan 
polusi udara dan alam yang semakin mencekik survival manusia. Pelajaren kai si 
banci sitarik bas pengalamen enda nari, tentu pasti kang melala teman-teman si 
mungkin kang tertarik nulisken kreasina bas milista, sebab enda kapken terjadi 
ibas tanehta janah enda ka me maka ndeher ka ku pusuhta. 
   
  Ibas tulisen enda ateku sitik ka nulisken pikirenku soal si kataken Evita 
emkap soal yang mungkin "sudah lari dari konteks awal" atau soal ’sang 
kapitalis’ nina Mikhail Triwira, atau adi ku ubah rubrikna jadi soal 
’kapitalisme, sosialisme dan komunisme’, iseng-iseng erkreasi atau kreasi 
iseng-iseng, hehehe . . .
   
  ’Take and give’ nina kalak Barat, tapi ninta ’give and take’. Mana yang 
duluan atau siapa yang memulai dulu, hanya perbedaan way of thinking sebagai 
pencerminan dari way of life masing-masing, tetapi secara hakiki akan 
menghasilkan resultat yang sama atau bermaksud sama. Kita mengerti sungguh 
bahwa untuk menerima harus didahului dengan memberi. Krena itu bagi kita akan 
lebih mantap kalau memakai ’memberi dan menerima’. Mengatur balans dari ’give 
and take’ inilah yang telah menjadi persoalan besar dunia dan bahkan 
mendatangkan perang dan korban jutaan manusia. 
   
  Perjuangan untuk mengatur balans ini jugalah yang telah melahirkan bermacam 
ideologi dan pandangan politisnya masing-masing pula. Walaupun ini juga tidak 
menjernihkan suasana, bahkan dari pengalaman sejarah sudah membuktikan bahwa 
pertumbuhan idelologi beserta gerakan politiknya juga tidak membikin balans 
tadi menjadi lebih adil. 
   
  Sekarang semakin jelas bagi manusia dunia, bahwa keadilan dan perjuangan 
untuk keadilan sebagai kontradiksi pokok dunia abad ini, tidak terpisah dengan 
aliran informasi, perkembangan pengetahuan dan ilmu pengetahuan, the ’veil of 
ignorance’ harus ditanggalkan. 
   
  Kita masih butuh waktu kira-kira 100 tahun lagi harus mengatakan bahwa yang 
baik adalah buruk dan yang buruk adalah baik . . . dan bahwa sifat lintah darat 
itu adalah baik . . . kira-kira bagenda pernah itulis sekalak ekonomis nasional 
Inggris John Meynard Keynes soal kapitalisme. La kuinget secara tepat 
formulasina, tapi bagenda me si kuinget (banci i daramindu sendiri formulasi 
kalimatna si tepatna). Kata-katana enda ku cidahken maksudku ngataken uga 
kapitalisme enda i dunia melahirkan keajaiban menciptakan segala macam barang 
kebutuhan manusia dan yang sudah berkembang sampai ketingkat sekarang ini 
dihadapan mata kita. 
   
  Kapitalisme labo kreasi manusia, tapi enda evolusi perkembangan cara produksi 
(sistem produksi) menggantikan sistem si enggo kolot (feodalisme). Enda sistem 
’penghisapan manusia atas manusia’ nina kalak sosialis/komunis ibas sura-sura 
kemanusiaanna demi persamaan dan keadilan. Tetapi ’yang buruk masih tetap baik’ 
untuk menerangi trowongan gelap yang telah menutupi kehidupan manusia selama 
berabad-abad, kata Keynes. Dalam kapitalisme ada kreasi menciptakan yang baru, 
dibawah syarat kebebasan berpikir serta upah yang lumayan bagi penciptanya. 
Mungkinkah ada kreasi tanpa kedua syarat ini? Tetapi yang pasti ialah bahwa 
tidak akan ada perkembangan (kemajuan?) tanpa kreasi baru. 
   
  Cita-cita mencapai masyarakat ’persamaan dan adil’ sudah ada sejak zaman 
pencerahan (1600-1800) terutama zaman revolusi Prancis. Sosialisme dan 
komunisme telah menjadi suatu filsafat (pandangan hidup) di dunia, satu 
idelologi dan gerakan politik yang ingin menciptakan satu sistem ekonomi dimana 
alat produksi jadi milik masyarakat secara kolektif. Hal pemikiran begini belum 
ada dizaman sistem produksi perbudakan atah sistem produksi feodalisme. Marx 
menciptakan kreasinya ’nilai lebih’ dalam sistem produksi kapitalisme. Pada 
zaman perbudakan atau feodalisme tidak ada yang berkreasi memikirkan ’nilai 
lebih’ zaman-zaman itu, karena ’nilai lebih’ nya sangat jelas bagi siapa saja 
ketika itu. Budak dipukuli tidak dibayar dan hamba tani demikian juga. Memang 
lain halnya dengan ’nilai lebih’ kapitalisme, tidak jelas terlihat, dan Marx 
lah yang pertama menelitinya secara ilmiah. 
   
  ’Kreasi’ Marx telah pernah memberikan harapan bagi separuh dunia, dan juga 
telah menunjukkan kekurangannya yang sangat meyakinkan bagi sebagian besar 
kemanusiaan, terutama dilihat dari sudut prinsip kreativitas tadi. Terutama 
keterbatasan kebebasan telah menghambat dan akan selalu menghambat kreasi dan 
yang pada gilirannya menghambat perkembangan dan kemajuan, atau masyarakat akan 
membusuk. Pengalaman dan pelajaran dari sejarah telah bisa meyakinkan dan 
mengubah pikiran manusia tentang pengaturan balans ’memberi dan menerima’ itu 
tadi sebagai bagian dari perjuangan untuk keadilan, dan walaupun pendekatannya 
tetap masih sangat komplikasi tapi ini mungkin, atau satu-satunya yang mungkin 
(?). 
   
  Situasi dan perkembangan dunia sekarang telah memungkinkan untuk melihat 
marxisme sebagai ’resensi ilmiah’ atas ’buku besar kapitalisme’, bukan lagi 
sebagai pandangan hidup ideologis dan politis, hal mana pada gilirannya akan 
mengubah pandangan manusia atas sistem ekonomi dunia yang sepenuhnya akan 
berkembang berdasarkan aliran informasi, pengetahuan dan ilmu pengetahuan 
terutama dalam mencari balans antara ’memberi dan menerima’. 
   
  Enda ka lebe sitik nake . . . 
  Bujur ras mejuah-juah
  MUG
  --

       
---------------------------------
Ta semester! - sök efter resor hos Yahoo! Shopping. 
Jämför pris på flygbiljetter och hotellrum: 
http://shopping.yahoo.se/c-169901-resor-biljetter.html

Reply via email to