Mejuah juah

Jem lalap ku kurangenta, pa. Ku akap ngenin kunjungen dinas Pemda Karo ku
piga piga negara enggo siap siap ia untuk 2008 enda. apai ka i gembor
gemborken tentang potensi wisata. kepeken bagi katandu endai labo lit info
kai pe je. Ku akap bas bidang si e Pemda Karo lanai beluh, ajangna saja
lalap empetken na.. Adi bage pa, Me enggo nge siap kita masyarakat sitik
sitik si usur usur guna memberikan informasi wisata termasuk pembuatan
khusus website info wisata.. Uga siakap kin ? mungkin teman teman sideban
banci nampati

Bujur
Eddy Surbakti
www.surbakti.com

2008/1/23 karo karositepu <[EMAIL PROTECTED]>:

>   Yah ... sangat disayangkan.. Tapi semua akibat ....pasti ada penyebabnya
> kan....??
> Yang jelas menurut teman saya yang berurusan dengan Pariwisata (orang
> karo  yang turut berperan dalam pengembangan Pariwisata Samosir)... dia
> pernah berkunjung ke Dinas Pariwisata Berastagi cari informasi.... yang
> ditemukan.. hanya selembar leaflet... itupun sudah kumuh....
> Kalau ini benar begitu....apa yang bisa kita harapkan... ibarat mancing..
> umpan pun kita gak punya....seindah-indah nya obyek wisata.... kalau turis
> tidak dapat informasi... kapan mererka datangnya...ma bage ??
> PS
>
>
> *MU Ginting <[EMAIL PROTECTED]>* wrote:
>
>  *Tajukrencana
> Tak Masuk DTW, Sumatera Utara Sangat Dirugikan* *SUMATERA UTARA *sejak
> lama termasuk salah satu daerah tujuan wisata (DTW) di Indonesia yang
> didukung beragam kekayaan objek wisata dan keindahan alamnya antara lain
> seperti Danau Toba, Brastagi, Nias dan lainnya, ternyata tidak menjadi DTW
> dalam program Tahun Kunjungan Indonesia 2008. Pemerintah sudah menetapkan
> lima provinsi sebagai daerah tujuan wisata Indonesia terdiri Bali, DKI
> Jakarta, DI Yogyakarta, Sumatera Barat dan Sulawesi Selatan. Konsekwensinya,
> dengan tidak masuknya sebagai salah satu DTW, Sumut tidak lagi
> diikutsertakan dalam agenda tahunan pameran pariwisata di luar negeri.
> Bahkan lebih parah lagi tidak akan menjadi bagian promosi RI di luar negeri
> seperti saat daerah ini ditetapkan jadi DTW. Padahal dalam tahun 2008
> sedikitnya ada 37 agenda kegiatan kepariwisataan dan pameran di luar negeri. 
> Kita
> belum mengetahui apa alasan pemerintah tidak memasukkan Sumatera Utara
> sebagai salah satu DTW, namun kalau melihat angka kunjungan wisatawan
> melalui bandara Polonia ke daerah ini yang mulai menunjukkan lonjakan
> signifikan. Tercatat selama kurun waktu Januari - November 2007 kunjungan
> wisatawan ke Sumut mencapai 105.452 orang, meningkat bila dibandingkan
> periode sama tahun 2006 yang berjumlah 98.998 orang.Hal itu membuktikan
> kepada kita bahwa Sumatera Utara masih menjadi salah satu destinasi yang
> layak untuk dikunjungi wisatawan. Oleh karena itu pula sehingga menarik
> perhatian dan menjadi keprihatinan bagi Ir. HM. Yusuf Pardamean sebagai
> salah seorang anggota DPR RI asal Sumatera Utara. Padahal Sumut selama ini
> dikenal sebagai salah satu daerah yang memiliki potensi alam tiada duanya di
> dunia serta tidak dimiliki daerah lainnya . Mulai Danau Toba yang terkenal
> indah dengan pulau yang sangat eksotis di tengahnya, kemudian Brastagi di
> Tanah Karo yang dikenal dengan kesejukan dan alamnya nan indah. Begitu pula
> Nias Selatan dengan pantai Sorake yang menantang pemain surfing untuk
> menaklukkan ombaknya nan memikat.Belum lagi objek wisata cagar alam
> Bahorok, sebagai tempat penangkaran Orangutan yang sejak lama jadi tempat
> pavorit bagi wisatawan mancanegara. Tak kalah menariknya keberadaan Pantai
> Cermin , sebagai objek wisata pantai dan permainannya. Begitu pula Kota
> Medan yang dikenal banyak menyimpan potensi wisata yang tidak kalah karena
> masih menyimpan bangunan bersejarah yang unik serta potensi wisata bahari
> Belawan yang masih belum tergali. Selain beragam objek wisata itu,
> Sumatera Utara juga sejak lama dikenal sebagai daerah perkebunan dan dinilai
> cukup layak untuk dikembangkan sebagai kawasan Agro Wisata. Apalagi
> banyaknya perkebunan yang didirikan pemerintahan kolonial semasa zaman
> penjajahan, sehingga memiliki sejarah yang memikat untuk ditawarkan bukan
> saja kepada para wisatawan Belanda tapi juga Eropa sebagai destinasi yang
> sangat layak jual. Potensi perkebunan buah dan sayur-sayuran di Tanah Karo
> sebenarnya juga sangat berpotensi kalau dikemas menjadi kawasan agro wisata
> yang memikat seperti di Batu, Malang Jawa Timur. Dengan berbagai potensi
> wisata yang diuraikan tadi dan belum lagi termasuk kekayaan budaya serta
> sederetan objek wisata yang berpotensi lainnya di Sumatera Utara , rasanya
> tidak pantas kalau daerah ini tidak menjadi bagian dari DTW Indonesia. Boleh
> jadi tidak masuknya Sumut dalam DTW mungkin akibat kurang gencarnya Dinas
> Pariwasata atau kurang bergairahnya biro-biro perjalanan serta hotel-hotel
> mempromosikan objek wisata Sumut. Kurang bergairahnya wisata di daerah ini
> tercermin juga di kawasan bandara Polonia. Sebagai pintu gerbang masuknya
> wisatawan, bandara Polonia sangat jarang terlihat dilengkapi dengan brosur
> dan buklet DTW. Kurangnya promosi, buruknya kondisi jalan-menuju objek
> wisata serta fasilitas pendukung lainya ikut mengurangi minat wisatawan
> untuk berkunjung. Selain itu sikap masyarakat di daerah ini yang belum
> "Pariwisata Mainded" cukup berperangaruh terhadap kondisi industri
> pariwisata Sumut. Berdasarkan berbagai argumentasi tadi dan kurang
> pedulinya pejabat serta badan usaha di daerah ini rasanya layak juga kalau
> Sumut ditinggalkan,meski potensi wisatanya sebenarnya sangat layak dijual
> kepada turis mancanegara. Padahal kita mengetahui potensi pariwisata sebagai
> salah satu industri tanpa asap tidak boleh diabaikan sebagai salah satu
> sumber pendapatan bukan saja negara, tapi bagi daerah. Apalagi melalui
> industri tanpa asap itu membutuhkan tenaga kerja cukup banyak. Karenanya
> tidak heran kalau Malaysia sangat gencar dalam memasarkan industri
> pariwisatanya. Bahkan negeri jiran itu menganggarkan dana sampai 60 juta
> dolar AS untuk mempromosikan pariwisatanya. Terbukti dari anggaran cukup
> besar itu,Malaysia mampu meraup devisa 12 miliar dolar AS serta membuka
> lapangan kerja cukup luas. Oleh karena itu, kita merasa sangat dirugikan
> dengan tidak masuknya Sumatera Utara menjadi salah satu DTW. ******* *
> ------------------------------
> Låna pengar utan säkerhet.
> Sök och jämför hos Yahoo! 
> Shopping.<http://shopping.yahoo.se/c-100390123-lan-utan-sakerhet.html?partnerId=96915014>
>
>
> ------------------------------
> Looking for last minute shopping deals? Find them fast with Yahoo! 
> Search.<http://us.rd.yahoo.com/evt=51734/*http://tools.search.yahoo.com/newsearch/category.php?category=shopping>
> 
>

Reply via email to