salam.
What a nice story...(dari milis seberang)

Empat Isteri

Suatu ketika, ada seorang pedagang kaya yang mempunyai 4 isteri. Dia
mencintai isteri ke-4 dan menganugerahinya harta dan kesenangan,
sebab ia yang tercantik di antara semua isterinya.

Pria ini juga mencintai isterinya yang ke-3. ia sangat bangga dengan
sang isteri dan selalu berusaha untuk memperkenalkan wanita cantik
ini kepada semua temannya. Namun ia juga selalu kuatir kalau
isterinya ini lari dengan pria lain.

Begitu juga dengan isteri ke-2. Sang pedagang sangat menyukainya
karena ia isteri yang sabar dan penuh pengertian. Kapan pun pedagang
mendapat masalah, ia selalu minta pertimbangan isteri ke-2-nya ini,
yang selalu menolong dan mendampingi sang suami melewati masa2 sulit.

Sama halnya dengan isteri pertama. Ia adalah pasangan yang sangat
setia dan selalu membawa perbaikan bagi kehidupan keluarganya. 
Wanita ini yang merawat dan mengatur semua kekayaan dan bisnis sang
suami. Akan tetapi, sang pedagang kurang mencintainya meski isteri
pertama ini begitu sayang kepadanya.

Suatu hari si pedagang sakit dan menyadari bahwa ia akan segera
meninggal. Ia meresapi semua kehidupan indahnya dan berkata dalam
hati, "Saat ini aku punya 4 isteri. Namun saat aku meninggal, aku
akan sendiri. Betapa menyedihkan. "

ISTERI KE-4: NO WAY
Lalu pedagang itu memanggil semua isterinya dan bertanya pada isteri
ke-4-nya. "Engkaulah yang paling kucintai, kuberikan kau gaun dan
perhiasan indah. Nah, sekarang aku akan mati. Maukah kamu
mendampingi dan menemaniku?" Ia terdiam.... tentu saja tidak! Jawab
isteri ke-4 dan pergi begitu saja tanpa berkata apa2 lagi. Jawaban
ini sangat menyakitkan hati. Seakan2 ada pisau terhunus dan mengiris-
iris hatinya.

ISTERI KE-3: MENIKAH LAGI
Pedagang itu sedih lalu bertanya pada isteri ke-3. "Aku pun
mencintaimu sepenuh hati dan saat ini hidupku akan berakhir. Maukah
kau ikut denganku dan menemani akhir hayatku?" Isterinya menjawab,
hidup begitu indah di sini. Aku akan menikah lagi jika kau mati. 
Bagai disambar petir di siang bolong, sang pedagang sangat terpukul
dengan jawaban tsb. Badannya terasa demam.

ISTERI KE-2: SAMPAI LIANG KUBUR
Kemudian ia memanggil isteri ke-2. "Aku selalu berpaling kepadamu
setiap kali aku mendapat masalah dan kau selalu membantuku sepenuh
hati. Kini aku butuh sekali bantuanmu. Kalau aku mati, maukah engkau
mendampingiku? " Jawab sang isteri, "Maafkan aku kali ini aku tak bisa
menolongmu. Aku hanya bisa mengantarmu hingga ke liang kubur. Nanti
akan kubuatkan makam yang indah untukmu."

ISTERI KE-1: SETIA BERSAMA SUAMI
Pedagang ini merasa putus asa. Dalam kondisi kecewa itu, tiba2
terdengar suara, "Aku akan tinggal bersamamu dan menemanimu kemana
pun kau pergi. Aku tak akan meninggalkanmu, aku akan setia bersamamu.

Pria itu lalu menoleh ke samping, dan mendapati isteri pertamanya di
sana. Ia tampak begitu kurus. Badannya seperti orang kelaparan. 
Merasa menyesal, sang pedagang lalu bergumam, "Kalau saja aku bisa
merawatmu lebih baik saat aku mampu, tak akan kubiarkan engkau kurus
seperti ini, isteriku."

HIDUP KITA DIWARNAI 4 ISTERI
Sesungguhnya, kita punya 4 isteri dalam hidup ini. Isteri ke-4
adalah TUBUH kita. Seberapa banyak waktu dan biaya yang kita
keluarkan untuk tubuh kita supaya tampak indah dan gagah. Semua ini
akan hilang dalam suatu batas waktu dan ruang. Tak ada keindahan dan
kegagahan yang tersisa saat kita menghadap kepada-Nya.

Isteri ke-3, STATUS SOSIAL DAN KEKAYAAN. Saat kita meninggal,
semuanya akan pergi kepada yang lain. Mereka akan berpindah dan
melupakan kita yang pernah memilikinya. Sebesar apapun kedudukan kita
dalam masyarakat dan sebanyak apapun harta kita, semua itu akan
berpindah tangan dalam waktu sekejap ketika kita tiada.

Sedangkan isteri ke-2, yakni KERABAT DAN TEMAN. Seberapa pun dekat
hubungan kita dengan mereka, kita tak akan bisa terus bersama
mereka. Hanya sampai liang kuburlah mereka menemani kita.

Dan sesungguhnya isteri pertama kita adalah JIWA DAN AMAL KITA. 
Sebenarnya hanya jiwa dan amal kita sajalah yang mampu untuk terus
setia mendampingi kemana pun kita melangkah. Hanya amallah yang
mampu menolong kita di akhirat kelak.

Jadi, selagi mampu, perlakukanlah jiwa kita dengan bijak serta jangan
pernah malu untuk berbuat amal, memberikan pertolongan kepada sesama
yang membutuhkan. Betapa pun kecilnya bantuan kita, pemberian kita
menjadi sangat berarti bagi mereka yang memerlukannya.

 They Can Try, But They Can't Take That Away From Me...


      

Reply via email to