yup betol.....
tadinya ada 2 taxi pilihan alternatif selain blue bird,: putra & Ekspress, tapi 
sekarang putra tarifnya sama dengan bluebird, padahal armadanya standart: 
hyunday, jadi klo tarifnya sama tentu mendingan bluebird.
Pilihan akhirnya cuma satu Ekpres untuk perjalanan agak jauh dan jauh, klo yg 
deket mah.. yg blue bird juga cincai.... :-)
 --
Ira Netty
[EMAIL PROTECTED]





----- Original Message ----
From: fernanta bangun <[EMAIL PROTECTED]>
To: tanahkaro@yahoogroups.com
Sent: Thursday, July 31, 2008 9:12:04 PM
Subject: Re: [tanahkaro] Hati-hati untuk Taxi Tarif Lama (Tarif Bawah) sharing


Bluebird akan menaikkan buka pintu jadi Rp 6000 katanya..Selain bluebird saran 
kami pilih taxi Express, "the white bluebird", kmrin tarif buka pintu masi Rp 
4000, gak ada tabel tabelan.Pelayananny a bagus.Saingan berat Bluebird
Kalo mau bernostalgia dengan lagu karo ada juga taxi  "Family Taxi"..he2x
Tersingetna kenapa Lorena group kenapa gak masuk bisnis taksi ya..?
--- On Fri, 1/8/08, T. Ginting <[EMAIL PROTECTED] com> wrote:

From: T. Ginting <[EMAIL PROTECTED] com>
Subject: [tanahkaro] Hati-hati untuk Taxi Tarif Lama (Tarif Bawah) sharing
To: [EMAIL PROTECTED] ps.com
Date: Friday, 1 August, 2008, 3:48 AM


Mejuah-juah,
 
Bagi yang sudah pernah mengalami lewatkan saja ini hanya memberi informasi bagi 
temen2 yang menggunakan layanan taxi yang bertuliskan tariff lama atau tariff 
bawah.
Kejadian ini kemarin kebetulan saya baru pulang dari Pekanbaru sehabis  visit 
project di Chevron Pacific Indonesia (CPI) Duri. Seumur-umur memang baru 
perjalanan saya kemarin yang paling menjengkelkan.
Awalnya delay pesawat Garuda yang saya tumpangi dimana seharusnya terbang jam 
13.50 ditunda ke jam 14.30 tanpa pemberitahuan sebelumnya. Dimana kita ketahui 
pesawat yang bisa dipegang schedule penerbanganya hanya Garuda yang jarang 
sekali mundur schedule. 
Saya tiba di bandara Sukarno Hatta tepat pukul 16.00 dan langsung menuju halte 
Damri tujuan pasar minggu. Sekitar jam 16.30 saya naik Damri dan masih dapat 
tempat duduk, karena sudah penuh dan ada beberapa orang yang sudah berdiri maka 
bis tersebut langsung berangkat tanpa mutar lagi ke terminal 1. 
Pada awal perjalanan tidak ada tanda-tanda sama sekali tetapi tanpa diduga di 
tol pas didepan Kartika Chandra (Peanet  Holywood) bis tersebut mengalami 
kerusakan alias mogok. 
Setelah berapa lama dikutak-katik oleh sopir dan kerneknya tetapi tidak kunjung 
beres, akhirnya penumpang meminta agar diderek saja sampai pintu tol karena 
tidak bisa keluar untuk cari transport lain. Akhirnya diderek oleh Derek tol 
sampai pancoran dan seluruh penumpang turun untuk mencari transport lain, 
dengan rasa tanpa berdosa sopir dan kernek tidak mengucapkan kata maaf dan 
ongkos yang sudah mereka tarikpun sama sekali tidak dikembalikan ke penumpang. 
Saya putuskan naik taxi dari pancoran dan kebetulan ada seorang cewek yang arah 
tujuan kami sama, saya ajak ikut bareng karena kasihan melihat bawaannya yang 
lumayan banyak. 
Biasanya kalo pakai jasa taxi saya pakai blue bird group, tapi setelah saya 
tunggu sekian lama tidak ada yang datang sementara hari sudah semakin gelap 
kebetulan ada taxi yang kosong lewat akhirnya saya stop dan kami berdua naik. 
Taxi tersebut adalah “Dian Taxi” dan di kaca depan tertulis “Tarif Lama” tapi 
sebagian sudah agak kabur hurufnya. 
Begitu buka pintu ketika argo meter dihidupkan saya lihat tertulis Rp. 4,000 
normal. Beberapa saat kemudian sopir bertanya dengan ramah, arah kemana kita 
pak? Lalu saya jawab ke Pasar Minggu. Kemudian sopir tersebut bilang: untuk 
sementara kita pakai table ya pak? Saya yang belum mengerti balik bertanya: 
Maksudnya gimana pak, pakai argo kan ? Dia bilang: Ia pak tapi argo ini belum 
dibetuli dari kantor, jadi kalo tertulis Rp. 4,000 berarti Rp. 5,000 dan 
seterusnya sesuai table ini, sambil menyodorkan table yang dimaksud. 
Saya bilang: Anda gimana sih berapa lama sih ganti system argo itu, kok bisa 
bagini, penumpang kan bingung pak? Dia jawab: ia pak ini dari kantor. Saya mau 
konfirmasi ke kantornya tentang kebenaran itu sudah tutup karena sudah sore. 
Setelah argument beberapa lama cewek teman saya yang duduk dibelakang bilang: 
sudahlah pak daripada rebut. Akhirnya saya diam sambil dongkol di hati. 
Saya rasa ini trik mereka untuk mendapatkan penumpang karena biasanya golongan 
menengah ke bawah mencari taxi yang bertulis Tarif Lama walaupun fasilitas 
interiornya kurang bagus seperti AC dan tempat duduk asal harga argonya lebih 
murah. 
Jadi lebih baik hati-hati daripada kecewa dan dongkol karena merasa dibohongi. 
  
Bujur ras Mejuah-juah, 
  
Ginting’s  
Send instant messages to your online friends http://uk.messenger .yahoo.com  


      

Reply via email to