Langsung bikin tugas lapangan adalah manifestasi konkrit yang tak terbandingkan dengan tugas-tugas meja lainnya. Menghargai situs peninggalan sejarah adalah kewajiban bagi kita semua, bukan beberapa orang saja. Sayangnya banyak diantara pejabat yang tidak merasakan sama sekali kepentingan peninggalan sejarah ini. Benteng Putri Hijau sebagai simbol besar sejarah kebersamaan etnis asli Sumtim Melayu dan Karo, tidak ada duanya dimasa lalu, sekarang maupun dalam jangka yang masih panjang kedepan selama kedua etnis ini masih exis. Adanya situs ini (yang ditinggalkan sejarah) merupakan harta karun yang tidak mungkin diganti atau diciptakan di zaman sekarang, karena itu tidak bisa dinilai dengan harga comoditas modern. Situs merupakan gambaran kebesaran jiwa dan kejayaan perjuangan kehidupan orang Karo/Melayu atau asal-usul kedua etnis asli ini pada masa lebih dari 600 tahun yang lalu. Jika situs ini dipelihara, sekarangpun bisa dijadikan objek wisata dunia yang bisa sukses, karena umumnya rakyat dunia juga ingin mengetahui perjalanan sejarah dimasa lalu termasuk dibagian dunia yang kita miliki ini (Sumut). Apa lagi situs ini punya legenda yang sudah terkenal bukan hanya di Indonesia dan Malaysia tetapi juga di bagian lain di Asia dan dunia. Salut kepada teman-teman mahasiswa antropologi dimana termasuk salah satu dosennya juga ikut berpartisipasi. Salut kepada 3 teman kita ini anggota milis ini (Ita, Juara, Eddy)dan sangat bagus juga karena beritanya sudah bersifat nasional (Kompas). Bujur mlala dan mejuah-juah MUG
--- In tanahkaro@yahoogroups.com, "pelangiharum" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > Sodara-sodara sepenggejapen, kemarin kita (Aku, Bang Juara dan Eddy > Surbakti beserta kelompok Study Group of Culture mahasiswa Antropologi > USU Medan mengadakan aksi damai prihatin dan menangis untuk Benteng > Putri Hijau. > > Hari ini, kegiatan aksi dirilis di harian Kompas. Berikut ini link- nya : > > http://www.kompas.com/read/xml/2008/10/06/00203934/putri.hijau.semaki n.r\ > ata > > Nanti akan kami susulkan fot0 tambahan selama di lapangan. > > salam, > > ita >