Dari Milis sebelah, 
Mungkin ada gunannya, 

KEBANGKITAN EKONOMI INDONESIA DI TAHUN 2020 -- CIA data 
________________________________

semoga bermanfaat..

menurut data dari national intelligence council US dan CIA indonesia bakal
mengalami pertumbuhan ekonomi yang pesat ditahun 2020..
bahkan pertumbuhannnya bisa melampaui beberapa negara-negara dieropa
pada tahun 2020.

pertumbuhan ekonomi indonesia bisa mencapai 6-7% menurut data tersebut.
cina saat ini aja udah 9%an..berarti kemajuan ekonomi indonesia bakal sangat
pesat..didata itu juga ditunjukkin kalo indonesia juga brazil bakal
menjadi negara yang berpengaruh terhadap 
perekonomian asia dan juga dunia.

pertumbuhan ekonomi indonesia menurut para ahli juga ga lepas dari pertumbuhan 
penduduk indonesia yang bakal meningkat pesat, dan ini
bakal menarik minat investor asing untuk 
menginvestasikan modalnya 
di indonesia dengan buruh yang murah.
tapi jangan takut, karena nantinya MNC (multinational Corporation. 
.contoh:unilever , freeport,dll) 
justru akan tunduk pada pemerintahan kita dan 
profil mereka yang lebih ramah pada budaya dan 
keadaan dinegara kita.kenapa? karena kebutuhan
produksi mereka yang harus
bisa menuhin distribusi keseluruh dunia dengan cepat, 
so solusinya adalah negara dengan penduduk
banyak dan bisa cepet memproduksi barang.

pertumbuhan ekonomi indonesia tersebut juga memacu tumbuhnya banyak megacities 
di indonesia.wow. .

peta geopolitikpun akan berubah dan indonesia bakal diuntungin dengan keadaan 
tersebut. 

NILAI STRATEGIS INDONESIA (SELAT MALAKA, SUNDA DAN LOMBOK)

dari seminar saa beberapa minggu lalu, ada beberapa selat diindonesia yang 
sampai saat ini jadi rebutan AS ama China. salah satunya selat malaka.



’’Selat Malaka merupakan jalur perdagangan penting. 
AS ingin terlibat dalam penjagaan keamanan di Selat Malaka
dari piracy terrorism. Sebab, Amerika khawatir 
keamanan energi mereka diganggu
di Selat Malaka,’’ 
itu kata mbak nurani chandrawati (pengamat politik dari UI)

ditambah lagi, selat malaka merupakan 
jalur termurah dan terdekat untuk
distribusi minyak dari Timur tengah ke jepang dan korsel
yang merupakan sekutu AS.kalo jalur ini keganggu..
hubungan dagang antar dunia pun terganggu!!! !!!

selat sunda dan lombok, juga jadi nilai strategis
indonesia (liat peta diatas)
karena memang jalur tersebut merupakan
jalur distribusi pengapalan minyak dan juga
pedagangan yang amat sangat strategis,.
so..Indonesia bisa meningkatkan nilai tawar-menarnya dikancah internasional. 
dan menjadi salah satu negara 
yang disegani.tentunya dibawah pemerintahan yang benar.

jalur-jalur diatas juga sangat bernilai bagi Cina,
kalo Cina kerjasama ama indonesia, berarti tamatlah AS..kalo AS yang nguasain, 
Cina bakal ketar-ketir.
yang jelas jalur tersebut bisa jadi jalur "preman",hehehe.
artinya tiap kapal tanker pengangkut minyak lewat, kita pajak!!!
karena mau gak mau, suka gak suka..mereka harus bayar..karena ini jalur
yang paling murah, dari pada disuruh muter.. 

yang jelas, malaysia ga akan berani macem2 lagi
kalo fungsi dari ketiga selat ini nantinya udah di manfaatin sebesar-besarnya. .
jadi jangan takut ama malaysia!!

sekarang tinggal gimana kita para generasi muda, 
ikut membangun dan mendukung pemerintahan untuk
tetep dijalur yang benar!!

indonesia..pilih mana?china ato Amerika?


Spoiler for ni datanya dari NIC dan CIA :  


The
economies of other developing countries,
such as Brazil and Indonesia, could
surpass all but the largest European
economies by 2020.


At the same time, other changes are
likely to shape the new landscape. These
include the possible economic rise of
other states—such as Brazil, South
Africa, Indonesia, and even Russia—
which may reinforce the growing role of
China and India even though by
themselves these other countries would
have more limited geopolitical impact.
Finally, we do not discount the possibility
of a stronger, more united Europe and a
more internationally activist Japan,
although Europe, Japan, and Russia will
be hard pressed to deal with aging
populations.



Other Rising States?

Brazil, Indonesia, Russia, and South
Africa also are poised to achieve
economic growth, although they are
unlikely to exercise the same political
clout as China or India. Their growth
undoubtedly will benefit their neighbors,
but they appear unlikely to become
such economic engines that they will
be able to alter the flow of economic
power within and through their regions—a key element in Beijing and
New Delhi’s political and economic
rise.


Experts assess that over the course of
the next decade and a half Indonesia
may revert to high growth of 6 to 7
percent, which along with its expected
increase in its relatively large population
from 226 to around 250 million would
make it one of the largest developing
economies. Such high growth would
presume an improved investment
environment, including intellectual
property rights protection and openness
to foreign investment. With slower growth
its economy would be unable to absorb
the unemployed or under-employed labor
force, thus heightening the risk of greater
political instability. Indonesia is an
amalgam of divergent ethnic and religious
groups. Although an Indonesian national
identity has been forged in the five
decades since independence, the
government is still beset by stubborn
secessionist movements.

The
economies of other developing countries, such as Brazil, could surpass all but 
the largest European countries by 2020; Indonesia’s economy could also approach 
the economies of individual European countries by 2020.

—China, India, and perhaps others such as
Brazil and Indonesia—have the potential to render obsolete the old categories 
of East and West, North and South, aligned and nonaligned, developed and 
developing. Traditional geographic groupings will increasingly lose salience in 
international relations. A state-bound world and a world of mega-cities, linked 
by flows of telecommunications, trade and finance, will co-exist. Competition 
for allegiances will be more open, less
fixed than in the past.

Increased labor force participation in the global economy, especially by China, 
India, and Indonesia, will have enormous effects, possibly spurring internal 
and regional migrations. Either way it will have a large impact, determining 
the relative size of the world’s greatest new “megacities”
and, perhaps, act as a key variable for political stability/instabili ty for 
decades to come.

To the degree that these vast internal migrations spill over national 
borders—currently, only a miniscule fraction of China’s 100 million internal 
migrants end up abroad—they could have major repercussions for other regions, 
including Europe and North America.

Most of the increase in world
population and consumer demand
through 2020 will take place in today’s
developing nations—especially China,
India, and Indonesia—and
multinational companies from today’s
advanced nations will adapt their
“profiles” and business practices to the
demands of these cultures.

buat data lengkap kunjungin aja 

http://www.foia. cia.gov/2020/ 2020.pdf

http://geopolitiken ergi.files. wordpress. com


KIBARKAN MERAH PUTIH!!!!!

sumber: www.kaskus.us

 



      

Reply via email to