Kata tuhu ninta katanta
Katanta ninta kata situhu
Tuhu, tuhunta saja
Tuhu kalak lenga tentu tuhu

Nina tua-tua mbaru tua,
Petintang-tintang katandu
Begiken sora pusuh
Pusuh karonta
Cibalken kata sipayo 

Srenada dawai sibayak
Berdenting lembut
Selembut hati nde karo kecil
Dunia menanti didongmu 
Didong-didong ma biring si selpat sora


--- In tanahkaro@yahoogroups.com, Eethore <eeth...@...> wrote:
>
> kemarin hr sabtu atau minggu menyempatkan diri jg nonton idola
> cilik,karena heboh kali orang karo ini karena ada beru sinuhaji
> nampil.sampai2 pas natal kakr se-klasis jkt-bdg pun posterny ikut
> dsebar d meja pnerima tamu.
> pas liat penampilanny menyanyikan lagu gita gutawa "dubidu bidu", 
aku
> kecewa berat. suara yg tdk stabil, pitching lg lari kemana2, dan 
power
> yg tidak terkontrol. ah,ternyata ourel yg notabene les d farabi
> tidaklah sebagus yg dibilang orang alias biasa aja!
> maaf,kali ini tdk ada dukungan sms untukmu.msh butuh latihan lg ya
> nak!mungkin kl nnt yg nampil anakny musisi ato seniman karo baru
> kerasa gaungnya.
> 
> 
> On 12/18/08, Joey Bangun <joeyban...@...> wrote:
> > OUREL, SERENADA DAWAI SIBAYAK
> >
> > Oleh
> >
> > JOEY BANGUN
> > - www.joeybangun.com -
> >
> >
> >
> > Ronakan senandungmu petikan dawai
> > memperadukan kasih dalam pelupuk air mata
> > binar kisah di kala violet
> > tersapu angan stanza serenada
> >
> > Ourel
> > nama gadis kecil itu
> > telah guratkan pesona mega
> > lubukkan simfoni nan merdu
> >
> > Secercah harapan bertumpu padanya
> > pesona sang bintang ada padanya
> > lugu dan kelembutan gadis Karo ada padanya
> >
> > Saat aku torehkan sajak ini padanya
> > tersebutlah sebuah sketsa
> > Ourel, gadis kecil itu
> > kini kusebut
> > Serenada Dawai Sibayak
> >
> >
> > Saya menulis sajak di atas saat saya menonton penampilan terakhir 
Ourel
> > Kamis lalu di RCTI. Kemudian saya tuangkan dalam bentuk tulisan 
dan sketsa
> > ini. Bukan karena rumah Ourel dekat dengan rumah keluarga saya di 
Medan.
> > Bukan pula karena ayahanda Ourel, Jimmy Sinuhaji adalah teman 
Sekolah Minggu
> > saya semasa kecil dulu di GBKP Km 8 Padang Bulan Medan. Tapi 
Ourel adalah
> > sebuah fenomena yang membanggakan. Tidak hanya kepada keluarganya 
dan juga
> > saya secara pribadi. Tapi juga kita semua masyarakat Karo 
dimanapun berada.
> > Terlebih lagi masyarakat Sumatera Utara yang telah diwakilkan 
olehnya.
> >
> > Ourel sudah menjadi bintang. Dia disambut sukacita oleh Konsulat 
Jenderal
> > Republik Turki di kediamannya. Gubsu H. Syamsul Arifin juga 
berkenan
> > memberikan doa restunya. Bishop gereja Methodist memberikan 
berkat untuk
> > perjuangannya. Dalam setiap langkahnya semua orang yang 
menyaksikannya akan
> > mendoakannya.
> >
> > Ourel tidak datang dari perjuangan instan. Dia hadir, berdiri, 
dan menyanyi
> > di kontes idola cilik penuh perjuangan. Dia berhasil menyisihkan
> > pesaing-pesaing yang bermimpi mendapatkan tempatnya kini. 
Sebelumnya Ourel
> > bukanlah siapa-siapa. Dia hanya siswi kelas 3 SD Methodist 1 
Medan. Orang
> > tuanya hidup dari mata pencaharian khas orang Karo yaitu pedagang
> > sayur-sayuran. Bahkan di sesi penayangan lalu, ibu Ourel yang 
kesehariannya
> > berjualan tomat ditampilkan di layar kaca. Yang membuat kita 
terharu, kedua
> > orang tua Ourel tidak bisa menemani gadis itu di Jakarta karena 
sedang
> > sakit. Di TV, Ourel menangis saat berbicara dengan ibunya yang 
berada di
> > Medan melalui jalur komunikasi jarak jauh.
> >
> > Ourel bukan yang pertama. Dari GBKP Km 8 pernah lahir Gadis 
Sampul 2006 Mega
> > Trinastasia br Sembiring Meliala yang kini sedang menapak karir 
modelling di
> > Jakarta. Seangkatan Mega terpilih menjadi juara Favorit Gadis 
Sampul 2006
> > lalu adalah Laura Blessa br Tarigan. Gadis blasteran Karo - 
Inggris ini saat
> > itu sedang duduk di SMU St Thomas 1 Medan. Sebelum Mega dan 
Laura, di Gadis
> > Sampul 97 Eunike Fedora br Sinulingga menyabet juara 1. Nike nama 
panggilan
> > akrabnya berhasil mengalahkan Annisa Pohan (menantu Presiden SBY) 
yang
> > terpilih sebagai juara 3.
> >
> > Di kontes tarik suara...
> > Mungkin saja Ourel yang pertama. Dia adalah The Rising Star. 
Sejak gadis ini
> > terpilih sebagai finalis Idola Cilik, dia menjadi pusat 
perhatian. Ourel
> > kini sering menyumbangkan suaranya bernyanyi di berbagai 
kebaktian Natal
> > Runggun dan tingkat Klasis GBKP di Medan. Minggu ini dia kembali 
lagi ke
> > Jakarta untuk mengukuti final 14 besar Idola Cilik.
> >
> > Metoda pemilihan Idola Cilik menggunakan teknologi SMS. Ini 
lumrah,
> > mengingat kontes sekelas American Idol saja memakai sistem ini. 
Yang menjadi
> > pertanyaan apakah kita semua akan mendukung Ourel? Gadis kecil 
beru
> > Karo-karo Sinuhaji bebere Sembiring itu.
> >
> > Judika Sihotang, penyanyi kelahiran Sidikalang dan banyak 
menyanyi di
> > hotel-hotel berbintang di Brastagi itu sekarang sudah menjadi 
Indonesia
> > Idol. Konon kemenangan Judika saat itu tidak terlepas 
dari "Patriotisme
> > Karo". Bukan apa-apa, sepanjang penampilan Judika di babak 
penyisihan selalu
> > saja ada spanduk kecil bertuliskan MEJUAH-JUAH. Judika besar dan 
berkarya di
> > Brastagi. Dia adalah milik orang Karo.
> >
> > Ourel Queen br Sinuhaji, hari Sabtu ini jam 13.00 akan muncul 
kembali di
> > layar TV. Secara pribadi saya akan mendukung gadis kecil ini 
dengan segala
> > kekuatan saya. Saya akan persembahkan terbaik untuknya. Untuk anak
> > kesayangan teman saya semasa Sekolah Minggu dulu, ayahanda Ourel, 
Jimmy
> > Sinuhaji.
> >
> > Sudah saatnya Karo bangkit dan menunjukkan eksistensinya di bumi 
pertiwi
> > ini. Potensi Karo memang ada. Ourel adalah mutiara yang lahir dari
> > ketidakberadaan. Ourel adalah gadis kecil Karo yang sedang 
berjuang. Ourel
> > telah membanggakan kita. Dia berdiri, dan bernyanyi dihadapan 220 
juta
> > pasang mata. Suaranya telah menunjukkan bahwa Karo memang ada dan 
punya
> > arti.
> >
> > Suatu saat nanti saya akan hadir dihadapannya, menyalamnya, dan 
mengatakan
> > padanya
> >
> > Ourel, Serenada Dawai Sibayak
> >
> > ------------------------------------------
> >
> > Dari Kilandu Joey Bangun yang bangga terhadap perjuanganndu....
> >
> >
> > Jakarta, 181208 1.22
> >
> >
> >
> 
> -- 
> Sent from Gmail for mobile | mobile.google.com
> 
> www.eethore.com
> ::faith is seeing the unseen, believing what others not::
>


Reply via email to