Selasa, 16 Juni 2009 | 18:53 WIB
 

JAKARTA, KOMPAS.com — Tiga pasang calon presiden dan wakil presiden telah 
secara resmi mencalonkan diri, banyak pihak yang mendukung pencalonan 
mereka, tetapi tak sedikit pula yang menyatakan ketiga pasang tersebut kurang 
memenuhi kriteria calon pemimpin. Lalu bagaimanakah kriteria presiden dan wakil 
presiden yang tepat menurut pandangan para CEO?
 
Menurut Agung Adiprasetyo, CEO Kelompok Kompas-Gramedia, presiden yang cocok 
memimpin Indonesia di masa mendatang adalah sosok yang visioner. "Indonesia 
berada dalam mental terjajah dan terbelakang. Presiden ke depan harus lepas 
dari mental itu. Dan mempunyai visi ke depan," terangnya seusai peluncuran buku 
Indonesian Top CEO Wisdom: Precious Lessons, di Jakarta, Selasa (16/6).
 
Menurutnya, presiden yang akan datang juga harus dapat memandang Indonesia dari 
segi positif. Ia mencontohkan, jumlah penduduk sebanyak 240 juta jiwa harus 
dianggap sebagai suatu kelebihan yang tidak dipunyai oleh banyak negara.
 
"Misalnya juga cokelat, Swiss enggak punya kebun cokelat. Mereka impor dari 
Indonesia, tapi justru cokelat Swiss yang terkenal. Presiden yang akan datang 
harus melihat hal itu," kata dia.
 
Sedangkan Martha Tilaar, CEO Martha Tilaar Grup berpendapat, presiden yang akan 
datang seseorang yang dapat membawa Indonesia keluar dari kemiskinan. "Kita 
sudah 63 tahun merdeka, tapi masih saja miskin. Pemimpin baru harus mencari 
jalan agar kita dapat keluar dari perangkap kemiskinan ini," terangnya.
 
Menurutnya, program-program ekonomi yang dikampanyekan para pasangan 
capres-cawapres sudah berpihak pada rakyat, ia berharap program bukan janji 
semata dan dapat segera direalisasikan.
 
Sementara itu, Irham Dilmy, CEO Amprop Hever, berpendapat, presiden terpilih 
harus mempunyai kemampuan yang baik dalam hal manajemen bangsa. "Harus memiliki 
kemampuan secara luas dan multisektoral. Presiden juga harus menguasai masalah 
budaya," terang dia.
 
Yang tak kalah pentingnya, lanjut dia, presiden harus memilih menteri yang 
tepat. Karena menteri-menteri tersebutlah yang akan menjalankan segala 
keputusan presiden. "Menarik juga kalau dari awal calon presiden menunjukkan 
siapa yang akan jadi menteri, agar publik dapat melakukan penilaian. Bisa tahu 
track record-nya seperti apa," tuturnya.
.indosat {font: bold italic 12px Tahoma;}
















      

Kirim email ke