Seperti apakah besarnya kesenjangan antara orang Karo yang di Kab. Karo dengan 
yang di luar Kab. Karo....?

Terus terang saja, kalau merujuk pengalaman pribadi saya, taroklah sejak di 
bangku kuliah, sedikitpun tidak pernah saya lihat/rasakan kesenjangan tersebut. 
Hal ini merujuk kepada interaksi satu sama lain diantara rekan-rekan sesama 
mahasiswa Karo.

Namun, setelah ada testimoni-testimoni dari aron-aron yang lain, ternyata 
kesenjangan tersebut ada. Namun, besar kah kadarnya atau kecil, memang itu 
tetap merupakan laten bagi gerakan kolektif. 

Sementara ini, solusi yang saya lihat cuma 2,  yakni:
Pertama,  pendidikan via jalur formal. Kalau jalur formal, dengan meningkatkan 
mutu pelajaran kurikulum daerah. Beberapa waktu lalu sudah pernah saya posting 
di milis ini, terkait dengan TPK Pilkada Kab. Karo 2010-2015

Kedua, pendidikan non formal. Meningkatkan/memperluas  peran 
organisasi-organisasi Karo yang telah ada. Kalau menurut saya, semakin banyak 
dan semakin luas cakupan organisasi-organisasi Karo, semakin bagus. TPK Pilkada 
Kab. Karo 2010-2015, juga menarik sebagai jalan masuk...

Jadi, tidak hanya simbol dan figur sebagai perekat. Namun,  
paham/nilai/ideologi dapat menjadi rantai perekat

Enda ka lebe nake
Salam Mjj Man Banta Kerina

MJS


--- On Thu, 9/10/09, gintingmu <gintin...@yahoo.se> wrote:

From: gintingmu <gintin...@yahoo.se>
Subject: [komunitaskaro] Re: Putri Mantan Panglima Letjen Jamin Ginting Siap 
Jadi  Bupati Karo 2010-2015
To: komunitask...@yahoogroups.com
Date: Thursday, September 10, 2009, 2:11 AM






 




    
                  "Masyarakat Tanah Karo harus menyadari bahwa, saat ini 
masyarakat Karo sudah terpecah-pecah. "



Payo kuakap perumusen enda adi iperluas, Karo enggo terpecah-pecah sejak 
merdeka. Karo ibas kesatuan Karo Sumtiim sejak zaman sinoria, enca merdeka 
enggo terpecah jadi Karo kab Karo (minoritas), janah mayoritasna terbagi-bagi 
("terpecah-pecah" ) bas Karo kab Langkat, Karo kab Deliserdang, Karo kab Dairi 
ras Karo Acih iserahken ku NAD.



"Kondisi demikian perlu segera diperbaiki dan dibutuhkan pemimpin Karo yang 
benar-benar dapat dan diterima masyarakat Karo menjadi pemimpinnya. "



Siapa pemimpin Karo yang berani menantang perpecahan politik kolonial divide et 
impera diatas? 



MUG



--- In komunitaskaro@ yahoogroups. com, "putrakaro" <putrak...@. ..> wrote:

Riemenda Jamin Ginting SH MH, Putri Mantan Panglima Letjen Jamin Ginting Siap

Jadi Kandidat Bupati Karo 2010-2015



Posted in Marsipature Hutanabe by Redaksi on September 8th, 2009

Berastagi (SIB)



Masyarakat Tanah Karo harus menyadari bahwa, saat ini masyarakat Karo sudah

terpecah-pecah. Tidak ada pemimpin yang bisa diteladani. Cenderung para pemimpin

atau tokoh terdiam atau berbicara karena faktor kepentingan. Kondisi demikian

perlu segera diperbaiki dan dibutuhkan pemimpin Karo yang benar-benar dapat dan

diterima masyarakat Karo menjadi pemimpinnya.



Riemenda Jamin Ginting, selaku putri pejuang Kemerdekaan RI di Sumatera Utara

dan di Tanah Karo pada khususnya, siap maju menjadi calon pemimpin di Tanah Karo

pada Pilkada 2010 mendatang.



Demikian diutarakan Riemenda Jamin Ginting SH MH kepada SIB, dalam wawancara

khususnya, Sabtu (5/9) di Berastagi.

Lebih jauh dikatakan Riemenda, putri sulung dari 5 bersaudara dari pasangan

Letjen Jamin Ginting-Likas Br Tarigan ini bahwa, kecemasan sedikit muncul saat

ini dalam hatinya melihat begitu banyaknya tokoh-tokoh Karo berkomentar tentang

daerah Karo saat menjelang Pilkada Karo 2010 mendatang.



Bahkan tidak sedikit tokoh Karo yang tinggal di daerah Karo maupun di luar

daerah Karo mengaku siap tampil menjadi kandidat bupati dan siap membangun Karo.

"Saya khawatir, karena banyaknya tokoh Karo mengaku siap tampil, bukan tidak

mungkin masyarakat Karo nantinya dipimpin warga dari luar Karo. Itu yang saya

cemaskan disamping setelah mengevaluasi hasil Pemilu Legislatif 9 April 2009

silam di Tanah Karo.



Karenanya, ujar Riemenda Jamin Ginting, mantan Jaksa di Kejagung ini menambahkan

bahwa, sikapnya siap maju menjadi kandidat bupati Karo periode 2010-2015 menjadi

komitmen pasti kalau didukung masyarakat luas. Jangan ditanya Parpol mana yang

telah pasti mendukung atau siapa pasangan (kandidat wakil-red) saya. Atau apakah

saya maju melalui jalur independen, ini belum saatnya saya jawab. Yang pasti,

memperbaiki keterpurukan pembangunan dan ekonomi masyarakat Karo diperlukan

kandidat pemimpin yang benar-benar : "bali kata ras pengelakoken… " (perkataan

sama dengan perbuatan-red) di tengah-tengah masyarakat.



Satu lagi perlu saya tegaskan bahwa, kalau memang masyarakat Karo mendambakan

perubahan pembangunan ke arah lebih baik, mengharapkan pemimpin yang nantinya

benar-benar dapat bersama dan mendengarkan keluhan masyarakat dan mewujudkan apa

yang diharapkan masyarakat, jangan memilih pemimpin atau kandidat bupati karena

faktor uang.



"Saya garisbawahi bahwa, saya maju bukan karena ada uang atau karena menyogok

masyarakat dengan uang agar memilih saya. Tidak. Saya murni dan tulus ikhlas

ingin menjadi pemimpin karena terpanggil memperbaiki segala keterpurukan yang

terjadi selama ini di tengah-tengah masyarakat luas di Tanah Karo simalem ini,"

tegas Riemenda didampingi Ketua Legiun Veteran Tanah Karo, Pantun Karo-karo dan

anggota, Tedeh Ate Karo-karo. Sinariati Salomi Br Ginting, putri alm Ngidah

Ginting, Rita Rosmiati Karo Sekali SH dan beberapa anggota veteran lainnya.

(M37/p)




 

      

    
    
        
         
        
        








        


        
        


      

Kirim email ke