Ribuan wisatawan lokal dan domestik memadati obyek wisata Berastagi
kabupaten Karo. Tingginya minat wisatawan untuk berkunjung merupakan
dampak dari liburan tahun baru 2010 yang berlangsung selama beberapa
hari.
 
Pantauan Waspada Online, dari sore hingga malam,
dari beberapa obyek wisata yang ada, kunjungan terbanyak di Puncak
Gundaling. Keramaian ini menyebabkan macetnya seputaran Tugu Perjuangan
Berastagi akibat kendaraan yang keluar masuk.
 
Mencegah
kemacatan lebih parah, jalan menuju Puncak Gundaling dibuat menjadi
satu arah. Kelokan di Tugu Perjuangan dari arah Medan juga ditutup.
Akibatnya, wisatawan yang berasal dari arah Medan harus mengitari kota
Berastagi lewat Jalan Veteran lebih dahulu untuk menuju Puncak
Gundaling.

Wisatawan yang memanfaatkan waktu liburan itu bukan
hanya wisatawan lokal saja, tapi beberapa wisatawan dari daerah
tetangga juga ikut memadati kawasan tersebut. Sebagian besar adalah
wisatawan keluarga yang diantaranya, berasal dari Medan, Deli Serdang,
Tanjung Balai, Batu Bara dan Pematang Siantar.

Beberapa berasal
dari luar provinsi Sumatera Utara, dibuktikan dari banyaknya kendaraan
berplat luar daerah yang diparkir. Sejumlah wisatawan mancanegara pun
terlihat hilir mudik di pusat kota Berastagi. 

Pendapatan meningkat
Peningkatan
kunjungan wisata yang sudah berlangsung sejak Kamis (31/12) ini juga
seiring dengan meningkatnya pendapatan warga setempat hingga mencapai
lebih dari 500 %. Khususnya, pedagang dan penjual jasa di lokasi
tersebut.

“Biasanya saya dapat Rp 100.000 sampai Rp 200.000
perharinya untuk hari libur biasa. Kali ini, bisa mencapai Rp 500.000
sampai Rp 800.000. Lumayan lah bang sekali dalam setahun,” ujar Akbar
(26), pemilik Sado yang mengaku biasa mangkal di Puncak Gundaling,
malam ini.

Bahkan, sejumlah warga menggunakan kesempatan ini
untuk menjadi tukang parkir dan pedagang dadakan. Khusus tukang parkir,
merupakan pemuda di sekitar wilayah tersebut. Sementara, pedagang
dadakan didominasi kaum ibu yang kesehariannya sebagai ibu rumah
tangga.  

“Kami cuma jadi tukang parkir kalau lagi ramai begini
saja. Mumpung kerjaan juga libur,” ujar Rinto (24), warga desa Gongsol
yang kesehariannya bekerja sebagai buruh bangunan.

Sumber: 
http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=78658:ribuan-wisatawan-padati-berastagi&catid=15:sumut&Itemid=28

Salam Mejuah Juah

Karo Cyber Community



      

Kirim email ke