Perempuan Bisa Pimpin Keraton Yogyakarta?
Jumat, 14 Mei 2010, 16:49 WIB

     
traveljournal.net

Keraton Yogyakarta

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA--Keturunan Sri Sultan hamengkubowono X semuanya 
adalah perempuan. Mungkinkah keraton dipimpin perempuan, setelah tradisi 
turun-temurun hanya pria yang boleh memimpinnya?

Berkaitan dengan adanya perubahan di masyarakat, Raja Keraton Yogyakarta Sultan 
Hamengku Buwono X mengatakan keraton sendiri juga bisa berubah. Apalagi di 
keraton Yogyakarta setiap Sultan yang berkuasa berhak melakukan perubahan.

Berkaitan dengan kepemimpinan keraton apakah laki-laki atau perempuan Sultan 
mengaku tidak akan membedakan. ''Kami tidak membedakan antara laki-laki dan 
perempuan, tetapi keraton kan ada paugeran (aturan) bahwa selama ini  yang 
menjadi raja laki-laki. Tapi semua terserah masyarakat," ujarnya. 

Sultan mengatakan bahwa dirinya tidak boleh membedakan laki-laki dan perempuan. 
''Kewajiban saya kan tidak membedakan laki-laki sama perempuan. Kalau 
masyarakat juga menghargai laki-laki sama dengan perempuan dan ingin kondisinya 
berubah, bisa jadi pertimbangan keraton dipimpin perempuan. Masyarakat  punya 
aspirasi, jadi terserah masyarakatnya," ujarnya. 

Saat didesak apakah ada kemungkinan Gusti Pembayun menjadi raja? Sultan 
menjawab kembali, "Ya terserah masyarakat. Jangan memaksa saya mengatakan 
itu,'' jawab Sultan.


      

Kirim email ke