Ternyata DPR/D ada juga incumbent nya...



________________________________
From: MU Ginting <gintin...@yahoo.se>
To: tanahkaro@yahoogroups.com; forumk...@yahoogroups.com; 
komunitask...@yahoogroups.com
Sent: Fri, August 6, 2010 6:21:56 PM
Subject: [tanahkaro] Rumah Aspirasi atau konspirasi

  
Kamis, 05/08/2010 04:18 WIB
Rumah Aspirasi Trik Anggota DPR Untuk Jegal Lawan di 2014
Lia Harahap– detikNews 
Jakarta- Usulan mendirikan rumah aspirasi untuk menyerap aspirasi dari para 
konstituen di daerah justru akan memperburuk kehidupan demokrasi di Indonesia. 
Rumah aspirasi hanya sebagai trik anggota dewan untuk menghadapi lawan di 
pemilu 
2014.

"Wacana itu buruk bagi demokrasi. Karena dengan alasan memelihara konstituen, 
sang anggota DPR menutup peluang orang lain untuk menjadi wakil rakyat pada 
pemilu berikutnya," kata pengamat politik, Rocky Gerung, kepada detikcom, Rabu 
(4/8/2010).

Lebih lanjut dia mengatakan, seharusnya jika ingin memikat hati rakyat, para 
wakil rakyat ini sebaiknya memilih cara yang lebih elegan. Karena dengan cara 
itu, justru memperjelas rakyat telah didoktrin sebelum masa pemilihan itu tiba 
dengan menyediakan tempat penampungan suara hati mereka.

"Ia memakai fasilitas negara untuk memikat rakyat memilihnya kembali di 2014. 
Rakyat sepertinya diijon sebelum hari panen politik, yaitu pemilu," ujar dia.

Meskipun tentang rumah aspirasi itu memang menjadi amanat UU MPR, DPR dan DPD 
(UU Parlemen) yang diatur dalam tatib DPR, tetap saja itu hanya aturan internal 
organisasi DPR. "Tatib bukan hukum publik dan bukan pula sumber untuk 
memelihara 
konstituen di daerah," jelasnya.

Dia menyarakan anggota DPR sebaiknya lebih berpikir kreatif misalnya dengan 
memanfaatkan kantor partai masing-masing dari pada negara harus mengucurkan 
dana 
sebanyak itu. Dan yang perlu diingat menurutnya, kepentingan politik pribadi 
sangat tidak dibenarkan menggunakan biaya publik.

"Prinsipnya adalah kepentingan politik pribadi tidak boleh dibiayai dana 
publik. 
Anggota DPR seharusnya memakai kantor partai sebagai tempat pendidikan politik 
konstituennya, " tegas Rocky.

"Kalau tidak, ide rumah aspirasi itu (yang awalnya) datang dari akal politik 
konspiratif, nanti hasilnya adalah rumah konspirasi," tandasnya. (lia/irw) 





      

Kirim email ke