di tempat .:NewBie:. ada netenforcer dari Allot,dengan core Linux Slackware, tapi dengan qdisc bukan dari kernel (HTB,CBQ,SFQ) .
Allot built qdisc sendiri dan sepertinya berbasis pfq (and classless) juga, dengan performance (dan interface) jauh lebih bagus dari pada mesin CBQ -nya .:NewBie:.
apa sih kelemahan dasar dari cbq atau htb ?


regards
.:NewBie:.

On Rab, 2004-02-25 at 09:47, nugroho wrote:



Service nya beda, kebetulan alat yang saya pegang memakai PFQ ( Per Flow
Queueing) dan TCP slow start approach, sehingga pengaturan queueing bisa
lebih spesifik per traffic session dan pengaturan bandwidth yang lebih
akurat dengan tidak mengurangi performa networking.
sedangkan CBQ (Class Base Queueing) mempunyai banyak kelemahan.





apa butuh saya presentasi kan atau saya demo kan mengenai produknya.....?



reviewnya saja agak detail istilah/konsep di atas dibanding module-module yang ada dalam CBQ


-- "instant sex will never be better than the kind you have to peel and cook" // Quake II Gladiator







-- Unsubscribe: kirim email kosong ke [EMAIL PROTECTED] Arsip dan info di http://linux.or.id/milis.php FAQ milis http://linux.or.id/faq.php



Kirim email ke