beast wrote:
> Pemahamannya harus dibalik. Firewall yg baik menggunakan filosofi "what
> is not *explicitly* allowed, is denied", bukan sebaliknya.
> 
> 

Menurut saya, mana yang sebaiknya eksplisit (allowed/denied) juga
tergantung pada lingkungannya. Ada lingkungan yang bersifat "yang ndak
boleh adalah bla bla bla", sisanya boleh. Contohnya: jaringan internal
antar sekolah/kampus/whatever yang menggunakan aplikasi jaringan yang
mungkin menggunakan port acak. Salah satu aplikasi yang gampang ditemui
adalah yang berhubungan dengan VoIP. Port yang fixed cuma buat inisiasi
aja, setelah itu acak. Sekedar contoh aja sih, kemungkinan yang lain
juga banyak.

Memang, menyebutkan apa yang boleh kemudian sisanya ditolak adalah cara
yang paling umum digunakan, dan menurut saya juga paling mudah. Saya
sendiri menggunakan pendekatan ini.

Namun, andaikata memang butuh info port apa saja yang (orang2 bilang)
sebaiknya ditutup, mungkin bisa mulai dari situs vendor antivirus, yang
biasanya juga membeberkan virus ini/worm itu memanfaatkan port xxx
sampai xxx. Itu bisa jadi panduan yang cukup bagus bila memang
menggunakan pendekatan [sebutkan yang ndak boleh, sisanya boleh] :)

-- 
Kamas Muhammad

Attachment: signature.asc
Description: OpenPGP digital signature

Kirim email ke