Pada tanggal 01/10/07, Achmad Mardiansyah <[EMAIL PROTECTED]> menulis:
> well,
>
> akhirnya setelah ngubek2 internet & tanya sana-sini untuk memilih distro
> linux i686,
> saya memutuskan untuk memilih distro archlinux www.archlinux.org
> sebuah distro yang di optimasi untuk mesin i686.
>
> sedikit cerita:
> distro ini emang tidak banyak orang yang tahu, distrowatch juga ngak
> menampilkannya di halaman depan.
> user distro ini kebanyakan orang2 eropa, terlihat dari kontributor wiki-nya.
> ketika download: tersedia images untuk architecture 64 bit dan 32 bit (awas,
> jangan salah download)
> untuk CPU, karena di optimasi untuk i686, maka syarat minimum hardware
> adalah pentium2.
> RAM 256MB udah cukup kok.
> pilihan optimasi ini menurut saya sangat tepat karena sebagian besar
> komputer di dunia adalah keluarga i686.
> spek komputer saat instalasi: pentium3 1GHz, 256MB RAM, harddisk SCSI 18GB.
>
> infomasi dari website distro mengakatan bahwa archlinux bukan ditujukan
> untuk pemula linux, karena minimnya tools konfigurasi.
> yahh... seperti slackware gitu deh...
> but, buat saya, hal tersebut justru cocok untuk para pemula, karena mareka
> langsung belajar "daleman"-nya linux.
> kalo cuman pake tools mah anak kecil juga bisa kalee...
>
> ok, lanjut lagi...
> process instalasi menggunakan text mode, so mirip dengan slackware.
> but, lebih manual lagi. lama waktu instalasi sekitar 25 menit (1 CDROM).
> yang lama ya konfigurasinya itu, & initrdnya. initrd dikerjakan otomatis
> oleh installernya, cuman makan waktu rada lama.
> distro ini sangat minimalis, hanya menyertakan program2 penting aja. hampir
> semua daemon & utilities untuk server udh tersedia.
> so, memang sangat cocok dgn kebutuhan saya, membuat server
> internet/intranet.
>
> selese instalasi, ada sedikit problem: kernel panic.
> setelah di trobleshoot, itu karena kernel yang di load saat booting, modul
> didalam initrdnya ngak lengkap.
> so, saya ganti default bootnya menjadi "archlinux failsafe" dari menu GRUB.
> kernelnya seeh sama aja dengan yang bermasalah sebelumnya, cuman initrdnya
> beda.
> yang failsafe lebih besar ukurannya.
>
> untuk hardware detection, archlinux juga yahuud.
> semua hardware terpasang bisa didetect dengan baik.
>
> pasca instalasi, distro ini udah secure by default.
> service ssh dan lainnya harus di aktifkan manual.
> kemudian secara default, /etc/hosts.deny udah terisi ALL:ALL.
> so, kalo mau mesinnya bisa diremote via ssh dari luar, /etc/hosts.deny kudu
> di modif.
>
> slackware adalah distro yang sudah saya pake cukup lama. gentoo pun pernah
> sempat dirasain.
> saya rasa archlinux adalah gabungan keduanya.
> sederhana seperti slackware, dan punya package management seperti gentoo.
> suatu paduan yang manTEB!!
>
> untuk konfigurasi, archlinux lebih simple lagi (lebih manual lagi
> maksudnya).
> konfigurasi basic & utama terletak pada file /etc/rc.conf.
> urutan execution daemon juga disetting dengan mudah disini.
> suatu sentralisasi file konfigurasi yang baik, terutama untuk memanage
> daemon yang dieksekusi saat booting.
>
> mengenai performance, ngak usah ragu. CEPAT.
> kompresi file, untar, loading program, semuanya berlangsung tanpa waktu
> tunggu yang lama (terutama loading software).
> memakai KDE serasa terbang, sangat responsive.
>
> tentu saja jika ingin install program lainnya, harus download dari repo.
> sekali lagi yang menarik, anda akan punya dua pilihan: mo install paket2
> binary; ato compile dari sourcenya.
> semuanya otomatis kok.
> untuk opsi "compile dari source", kita bisa edit file PKGBUILD tempat
> parameter untuk mengenerate package.
> memang, ngak setiap download URL adalah valid, karena itulah file PKGBUILD
> perlu diedit.
>
> dengan system pemaketan seperti ini, dimungkinkan adanya RSU (rolling
> software update).
> artinya, kita bisa mengupgrade system tanpa harus menunggu si creator distro
> merelease CD ISO yang baru.
> artinya, jika tahun depan archlinux mengeluarkan file ISO/CD paket yang
> lebih baru, saya ngak perlu download.
> karena system saya akan selalu memakai the latest version.
> update keseluruhan system juga dimungkinkan hanya dengan 1 command.
>
> sekian komentar pribadi saya tentang archlinux.
> saya puas dengan performance archlinux.
> buat temen2 lain, selamat mencoba.
>
> untuk para komentator, dipersilahkan...
>
> regards,
>
> achmad m
>
> ----- Original Message -----
> From: "hadi sumarsono" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: <tanya-jawab@linux.or.id>
> Sent: Saturday, September 22, 2007 10:03 AM
> Subject: Re: [tanya-jawab] distro yang dioptimasi untuk i686 keatas...
>
> Pada Mon, 17 Sep 2007 09:01:12 +0700
> Iggy Budiman <[EMAIL PROTECTED]> menulis:
>
> > Achmad Mardiansyah wrote:
> > > hallo semua...
> > >
> > > mo nanya, distro linux yang dioptmized untuk processor i686 keatas
> > > ada ngak yah?
> > > distro sekarang umumnya di optimize untuk CPU 386, so fasilitas2
> > > processor yang lebih modern tidak terpakai.
> > >
> > > biasanya seeh abis install saya compile ulang kernel & aplikasinya.
> > > cuman bosen, ngak efektif.
> > >
> > > ada yang punya usul?
> > Aku jarang lihat distro umum yang dibuat untuk i686 keatas, atau
> > mungkin emang kuper yah.
> > Kalau paket dalam Mandriva 2007 umumnya untuk i586.
> > Kalau mau yang diatas lagi pakai distro yang x64.
>
> Coba periksa Yoper Linux ...
> Seingat saya dioptimasi untuk i686
> CMIIW
>
> --
> |=> Hmm .. Upgrade to Slacky Twelve
>  KiosNet LiPI Comal-Pemalang ?8)
>  Linux Registered User #430927
> "Joeang Nan Tak Koendjoeng Oesai"
>
>
> --
> FAQ milis di http://wiki.linux.or.id/FAQ_milis_tanya-jawab
> Unsubscribe: kirim email ke [EMAIL PROTECTED]
> Arsip dan info milis selengkapnya di http://linux.or.id/milis
>
>
Kalau saya tetep Debian forever, tentunya dengan sedikit tweaking :-)

-- 
<-!-Sukseskan Indonesia Go Open Source-!->
<-!-linux registered user #450215-!->

-- 
FAQ milis di http://wiki.linux.or.id/FAQ_milis_tanya-jawab
Unsubscribe: kirim email ke [EMAIL PROTECTED]
Arsip dan info milis selengkapnya di http://linux.or.id/milis

Reply via email to